Bukan bermaksud tidak bersyukur terhadap ciptaan Tuhan, tapi boleh dibilang nyamuk adalah salah satu binatang yang tidak ingin diharapkan keberadaannya. Tahu sendiri lah ya alasannya, selain bisa bikin gatal karena hisapannya, kadang ada penyakit berbahaya yang dibawanya. Mulai dari demam berdarah hingga malaria yang bikin banyak orang menderita.
Ketika di sini nyamuk jadi musuh, di China sana malah ada pabrik yang malah mengembakbiakkan hewan satu ini. Lah, malah bawa musibah ya. Menurut orang awam mungkin seperti itu, tapi pada kenyataannya justru lain. Lalu apa sebenarnya tujuan dibuatnya pabrik serangga satu ini? Simak ulasannya berikut.
Nyamuk-nyamuk yang malah bermanfaat
Memang nyamuk seolah jadi salah satu musuh manusia karena darah kita yang jadi incarannya. Kalau hanya gatal sih tak mengapa namun kalau sudah masuk pada malaria atau demam berdarah lain lagi ceritanya. Akan tetapi di China sana ternyata para ilmuwan menemukan cara unik untuk memberantas nyamuk berbahaya. Salah satunya adalah membuat sebuah pabrik nyamuk dan kemudian melepaskannya.
Tentunya nyamuk-nyamuk itu dibesarkan oleh para peneliti layaknya melakukan ternak. Nantinya nyamuk yang jumlahnya ada ribuan lebih itu akan dilepaskan dengan tujuan khusus sehingga masalah yang dialami seperti penyakit dari nyamuk bisa diatasi.
Dikembangkan sejak dini dan dibuat steril
Usut punya usut, nyamuk-nyamuk yang dikembangbiakkan oleh pabrik itu adalah pejantan. Setelah menjadi larva, nyamuk jantan dan betina dipisahkan dan selanjutnya dilakukan penanganan khusus pada yang jantan. Nantinya, para penjantan ini akan disterilkan sehingga meskipun bisa kawin namun betina tetap tidak akan bisa bertelur.
Cara ini dianggap efektif untuk mengontrol jumlah populasi nyamuk yang menyebar dengan sangat cepat. Dengan tak adanya telur dari sang betina, selain hasrat mencari nutrisi dari darah berkurang juga membuat dirinya tidak bisa meneruskan keturunan. Lebih dari 5000 nyamuk jantan yang dilepaskan dan tentu akan sangat membantu sekali mengurangi persebaran nyamuk berbahaya.
Telur mati sebelum menetas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, adanya pemasukan bakteri pada tubuh nyamuk jantan bisa sangat berguna. Sejatinya nyamuk betina yang dibuahi tidak benar-benar mandul, melainkan tetap bisa bertelur. Akan tetapi mereka akan mati sebelum menetas sehingga populasi dari nyamuk sendiri akan menurun.
Walcobachia adalah bakteri yang mampu membuat nyamuk jantan jadi seperti ini. Sejatinya bakteri ini juga ada di beberapa serangga lain semisal kupu-kupu. Meskipun begitu, ternyata bakteri ini tidak berbahaya buat manusia sehingga aman untuk digunakan dalam memberantas jumlah nyamuk yang ada. Tidak hanya di China, teknik ini juga dikembangkan di Amerika.
Lumayan sukses dan teknologi pendukung
Pertanyaannya adalah seberapa sukses teknik pengurangan populasi nyamuk dengan cara ini? Dalam sebuah uji coba, dilansir dari CNN dalam sebuah pulau percobaan hasilnya 96 persen populasi jadi jauh menurun. Tentunya dengan jumlah yang lumayan bagus itu diharap teknologi ini bisa benar digunakan di masyarakat. Terutama untuk menanggulangi nyamuk-nyamuk berbahaya seperti malaria dan demam berdarah.
Nah sedangkan di sisi lain, ilmuwan lain di sana juga mengembangkan teknologi tak kalah luar biasa. Pasalnya dibuat sebuah radar canggih yang bisa mendeteksi keberadaan nyamuk yang tentunya akan sangat membantu. Adanya dua penemuan ini menjadi sebuah titik terang menanggulangi masalah nyamuk berbahaya.
BACA JUGA: Kampanye Anti Polusi China Ini Menyadarkan Kita Akan Sesuatu di Masa Depan
Dengan adanya penemuan ini tentunya bisa menjadi salah satu metode baru dalam menanggulangi masalah nyamuk yang selama ini ada. Apalagi di negara Indonesia, kalau yang sering sekali penyakit akibat gigitan nyamuk berbahaya yang sering terjadi.