2. PETA, Pembela Tanah Air
Pembentukan Heiho dipandang masih kurang memadai oleh pemerintah Jepang kala itu. Akhirnya berdasarkan instruksi dari Letnan Jendral Kumakichi Harada, Dibentuklah PETA yang beranggotakan pemuda-pemuda di Indonesia. Berbeda dengan Heiho yang anggotanya susah naik pangkat dan tidak mungkin memiliki jabatan tinggi, PETA mengizinkan anggotanya mendapatkan jabatan tinggi hingga setingkat perwira.
Kebebasan ini membuat PETA menjadi sangat diminati hingga anggotanya meledak mencapai 57.000 orang. Tentara PETA juga dilatih secara maksimal oleh Jepang untuk berperang. Sayangnya, di beberapa daerah PETA justru melakukan pemberontakan seperti yang dilakukan oleh Supriyadi di Blitar. Akhirnya, PETA menjadi salah satu ujung tombak kemerdekaan Indonesia dalam melawan penindasan Jepang.