Kebanyakan orang berpikir bahwa rapi itu lebih baik daripada berantakan. Katanya, yang terorganisir itu kemungkinan suksesnya lebih besar daripada mereka yang messy. Tapi ingat, suksesnya tiap orang beda-beda juga kan?
Baca Juga : 5 Lagu Anak Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
Nah, begitu juga dengan manusia. Ada yang terlahir rapi dan well organized banget dan ada yang memang dari sononya punya habit berantakan. Ini adalah salah satu jenis ‘perbedaan’ yang sebenarnya perlu kita hargai. Kenapa? Berikut ini Boombastis paparkan beberapa alasannya.
Kebanyakan orang berpikir bahwa orang yang berantakan, maka kehidupan dan pikirannya mungkin juga ikut berantakan. Akan tetapi percayalah, orang-orang berantakan ini memiliki pribadi yang ‘tidak seperti orang kebanyakan’.
Mereka punya prinsip hidup yang sederhana dan lebih artistik. Mereka juga pribadi yang santai dan tidak banyak ambil pusing. Itulah kenapa banyak orang kreatif yang memiliki kamar atau meja yang berantakan. Buat mereka, berantakan sedikit nggak akan mengganggu banget. Mungkin ada hal lain yang lebih penting untuk dilakukan, misalnya fokus menyelesaikan karyanya, menulis ide yang ada di kepalanya sebelum keburu lupa dan sebagainya.
Dilansir dari A Winning Personality, para psikolog melihat adanya kecenderungan kreatif dari orang-orang yang disebut berantakan itu. Mengapa? Karena mereka adalah orang yang ‘terbuka’ dan open minded pada berbagai kemungkinan dan imajinasi.
Di mata orang mungkin meja kerja mereka berantakan, sementara di benak mereka, meja itu adalah ruang pikiran mereka yang penuh dengan ide-ide. Ada kopi tumpah di kertas bisa jadi gambar. Ada krayon berantakan bisa jadi ide video klip atau iklan. Ada botol bekas bisa jadi alat musik. Kalau kata Einstein mah, ‘If a cluttered desk is a sign of a cluttered mind, of what, then, is an empty desk a sign?’
Dan keterbukaan ini nggak hanya seputar kreativitas akan ide menarik. Namun juga membuat mereka lebih lihai dan ‘tabah’ menghadapi berbagai jenis orang (Mungkin juga karena dampak sering diomeli atau dijudge sebagai orang yang berantakan).
Lagi-lagi, pikiran yang terbuka itu memang membawa berkah. Memang tidak semua orang berantakan itu kreatif, tapi tidak sedikit juga yang punya pemikiran out of the box. Contentverse pernah mengulas 10 meja orang kreatif paling berpengaruh di dunia, dan semuanya memang berantakan, nggak teratur dan kelihatan ‘terlalu sibuk’ untuk dirapikan.
Di antaranya adalah Steve Jobs dari Apple, Mark Zuckerberg dari Facebook, Steve Ballmer dari Microsoft, Dennis Crowley dari Foursquare, hingga Albert Einstein. Orang-orang ini telah melahirkan banyak ide kreatif yang pada akhirnya dinikmati manfaatnya oleh banyak orang di seluruh dunia. Termasuk kamu juga kan?
Selain ide yang nggak biasa, umumnya orang berantakan yang kreatif mudah menemukan ide-ide brilian meski nggak ada angin dan nggak ada hujan. Pikiran mereka yang santai dan ringan membuat gagasan-gagasan ajaib mudah mengalir walau itu hanya ide sederhana.
Meski kadang kurang jeli memikirkan resikonya, tapi orang-orang ini jadi lebih kuat menghadapi kegagalan. Kalau nanti gagal, ya cari ide lagi. Gagal lagi, coba ide baru lagi. begitu seterusnya. Dunia belum berakhir ketika kegagalan ‘menampar’ mereka berkali-kali.
Pada dasarnya berantakan itu bukan masalah besar dan bukan kejelekan semata. Kalau kita mau melihat dari sisi yang lain, terlahir menjadi orang yang berantakan malah membuat orang itu punya banyak warna dalam kehidupan. Meski sering random dan dianggap aneh, sebenarnya hidup mereka lebih menyenangkan dan bikin iri banyak orang.
Dalam hidup, mungkin mereka menemukan lebih banyak lika-liku dan masalah, tapi semua itu sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengatasinya dengan segenap ide, spontanitas dan pikiran terbuka yang mereka miliki. Hal ini jadi modal untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan dengan lebih berani dan tidak banyak ambil pusing.
Baca Juga : 7 Tempat Keren Tapi Dilarang untuk Dikunjungi
Sebagian besar alasan di atas ditunjang penelitian para psikolog seperti Kathleen Vohs dari University of Minnesota yang meneliti perbedaan orang ditinjau dari kerapiannya atau keberantakannya. Intinya sih bukan -dengan menjadi berantakan maka kita akan jadi orang kreatif-, melainkan ada sisi lain di balik pribadi ‘berantakan’ yang sering diremehkan orang lain.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…