Mengikuti perkembangan zaman, anak kecil sekarang mulai bermain dengan alat canggih berbau teknologi. Berbeda dengan anak sekarang yang cenderung pasif dan menghabiskan waktu bermain di depan layar TV atau komputer, anak zaman dulu justru sangat aktif bermain di halaman rumah atau lapangan.
Masih ingat kan, permainan apa saja yang sering kita mainkan dulu? Sekedar untuk bernostalgia, berikut merupakan 7 permainan anak yang sangat populer di masa kecil dulu.
Salah satu permainan yang sangat populer di masa kecil dan dimainkan oleh anak di berbagai negara adalah hide and seek atau yang sering kita sebut dengan petak umpet. Petak umpet bisa dimainkan oleh dua anak saja. Akan tetapi, semakin banyak yang ikutan akan semakin seru bermain petak umpet ini.
Cara bermain petak umpet sangat mudah. Dimulai dari Hompimpa, yang kalah akan menjadi si kucing yang nantinya harus mencari teman-temannya yang bersembunyi. Si kucing ini harus menutup mata atau menghadap tembok atau pohon sedangkan teman-temannya mencari tempat untuk bersembunyi. Dan dalam hitungan 1 hingga 10, si kucing membuka mata lalu mencari teman-temannya yang bersembunyi. Permainan ini akan selesai jika si kucing sudah menemukan semua teman-temannya. Dan bagi siapa yang ketemu duluan, dia harus menjadi kucing selanjutnya.
Lompat tali adalah salah satu contoh permainan yang sederhana. Dan biasanya, anak perempuan lah yang suka bermain lompat tali yang terbuat dari anyaman karet tersebut. Dalam permainan ini, yang diperlukan adalah kemampuan melompat tali mulai dari ketinggian sebatas lutut hingga posisi tali setinggi acungan tangan si pemegang tali.
Lompat tali ini sering dimainkan oleh dua grup atau secara individu dengan minimal 3 anak. Grup yang kalah sebagai pemegang tali dan yang menang adalah yang melompat. Nah, jika pemenang gagal melompati tali di ketinggian tertentu, maka dia harus ganti posisi sebagai pemegang tali. Permainan akan berhenti hingga semua anak mulai lelah melompat.
Bermain benteng mengajarkan anak untuk bisa bermain dengan strategi di samping membutuhkan kecepatan dalam berlari. Jika tidak, maka benteng bisa direbut oleh grup lain. Dalam permainan benteng terdiri dari dua grup yang masing-masing beranggotakan 4 hingga 8 anak yang bertugas sebagai penyerang, pengganggu, penjaga benteng, dan sebagai mata-mata. Sementara itu, anak zaman dulu biasanya menggunakan tiang, pohon, dan batu sebagai benteng atau markas mereka.
Masing-masing grup memilih ‘benteng’ dari tiang atau pilar. Lalu, menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuhnya dan meneriakkan kata ‘benteng’. Atau, mereka bisa menang dengan menawan semua lawan dengan menyentuh tubuh mereka dan menempatkan lawan di benteng musuh. Sementara itu, orang yang waktunya paling dekat ketika menyentuh benteng, dia lah yang menjadi ‘penawan’ dan mengejar lawan.
Tak ketinggalan, permainan Sunda Manda atau yang kita sebut sebagai engklek juga terkenal di kalangan perempuan zaman dulu. Selain bentuk permainan yang sederhana, bermain engklek juga tidak menguras tenaga.
Bermula dari menggambar tanah menjafi bentuk kotak-kotak. Setelah itu, para pemain melakukan Hompimpa dan yang menang akan mulai melompat dengan salah satu kaki mereka di atas petak-petak tersebut. Sebagai bekal bermain, setiap anak harus memiliki gacuk yang biasanya adalah pecahan genteng yang dilempar pada petak tersebut.
Anak-anak zaman dulu juga suka bermain gobak sodor. Jenis permainan grup yag terdiri dari dua grup dan masing-masing 3-6 anggota. Dan biasanya, anak-anak memilih bermain gobak sodor di lapangan bulu tangkis yang sudah terdapat garis.
Salah satu grup bertugas menjaga garis agar tidak ada lawan yang bisa melewatinya. Sementara itu, lawan yang bermain harus bisa melewati setiap garis-garis dalam permainan gobak sodor hingga kembali ke posisi semula. Meskipun menguras keringat, namun bermain gobak sodor tak kalah seru dengan permainan yang lain.
Anak kecil memiliki banyak kelereng untuk bermain atau sekedar untuk dikoleksi. Ada yang terbuat dari tanah liat, ada pula yang dari marmer atau kaca. Ukurannya pun bermacam-macam.
Bermain kelereng juga sangat mudah. Membuat gambar di atas tanah dan menempatkan beberapa kelereng yang menjadi taruhan di dalamnya. Caranya dengan teknik membidik, dan menjentik hingga kena kelereng lawan. Selain untuk kesenangan, bermain kelereng juga mampu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak.
Zaman dulu, hanya beberapa anak saja yang bisa memiliki boneka Barbie. Selebihnya, banyak anak perempuan yang bermain boneka kertas atau yang dikenal dengan bongkar pasang (Bepe). Boneka kertas ini pun tak kalah cantik dengan boneka Barbie. Bentuknya juga bermacam-macam, ada yang seperti Barbie, Sailormoon, serta para princess dari Disney.
Yang membuat mainan ini makin menarik adalah kita bisa memiliki koleksi baju boneka yang sangat banyak. Mulai dari baju sekolah, baju piknik, hingga baju pesta yang cantik-cantik. Kita bisa mengganti baju mereka susuka hati.
Selain tujuh permainan yang disebutkan tadi, tentu masih banyak lagi permainan masa kecil yang lain yang kini sudah terlupakan. Di antaranya gamebot, gasing, bola bekel, ular naga dan beberapa permainan lainnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…