Kerja sama Indonesia dengan beberapa negara maju masalah pengadaan kereta cepat menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju lantaran bisa membantu masyarakat di Indonesia, namun juga ada yang menolak lantaran menanggap tak mandiri. Namun demikian keputusan apapun yang diambil semua dilakukan demi rakyat pula bukan?
Di balik semua itu, siapa sangka Indonesia juga menjadi produsen kereta untuk negara lain. Bayangkan saja mulai dari negara ASEAN hingga Afrika juga sudah pernah menjadi langganan Indonesia. Lalu negara mana sajakah itu? Simak ulasan berikut ini.
Tak ada yang mengira kalau di negara yang dekat dengan India ini, kereta buatan Indonesia sangat laku luar biasa. Bayangkan saja tepatnya tahun 2016 lalu, realisasi proyek 150 gerbong dari PT INKA berhasil dilaksanakan. Alhasil kini Bangladesh Railway dihiasi oleh gerbong dan kereta buatan Indonesia. Dari 150 gerbong yang dites, ada 108 yang lolos dari dan bisa dioperasikan di sana.
Bukan main, hanya untuk melayani pesanan dari Bangladesh ini sampai-sampai PT INKA mengeluarkan budget sampai $ 72 juta. Beruntung Bangladesh pun rupanya juga sedang dengan hasil karya anak bangsa ini sehingga bisa saja hubungan kerja sama ini berlanjut.
Tak mau kalah dengan Bangladesh, ternyata Tanzania juga ikut jadi pembeli kereta buatan Indonesia. Ternyata produk yang disenangi oleh negara di Afrika Timur ini adalah jenis lokomotif. Tak tanggung-tanggung, negara di benua hitam ini sampai memesan 50 unit pada Indonesia.
Pada tahun 2017 lalu, baik Indonesia dan Tanzania telah sama-sama mengajukan proposal kerja sama dan telah memberikan respons positif masalah pengadaan kereta api ini. PT INKA sendiri mendapat target sekitar 2,6 Triliun untuk pengerjaan sesuai dengan apa yang diminta pihak Tanzania sendiri. Salut ya….
Siapa sangka tetangga sebelas kita sendiri Filipina juga gencar melakukan ekspor masalah kereta api buatan Indonesia. Setelah beberapa kali melalukan perundingan antara dua negara, akhirnya terjadi kesepakatan untuk melakukan pengadaan kereta senilai Rp 123 Miliar. Jumlah itu sejatinya lebih rendah dari estimasi yang sampai Rp 300 Miliar lantaran adanya satu dan beberapa alasan dari pihak Filipina sendiri.
Namun rupanya Filipina tidak akan menutup kemungkinan melakukan pemesanan kembali jika memang membutuhkan mengingat kualitas kereta Indonesia yang baik dibarengi dengan harga yang sangat murah ketimbang negara lainnya.
Salah satu negara lain di benua Afrika ini ternyata sudah kepincut dengan kereta api Indonesia sejak dari dulu. Alhasil tahun lalu, PT INKA sendiri sudah menanda tangani kontrak dengan Zambia untuk pengadaan 100 unit kereta. Siapa sangka dalam kerja sama itu, Indonesia juga menggaet salah satu perusahaan besar asal Prancis pula untuk pengadaannya.
Dari proyek senilai $ 100 juta, Indonesia mengambil andil 30 persen bagian. Diharap dengan adanya Prancis ini juga bisa jadi pembelajaran buat Indonesia masalah ilmu kereta sehingga kualitas produknya kelak bisa lebih baik lagi dan makin dilirik dunia.
Tentu dengan banyaknya negara yang melakukan impor kereta dari Indonesia ini menjadi bukti kalau produk kita memang diakui. Bukan lagi mimpi kalau kelak negara besar pun bisa memesan dari kita. Mengingat banyaknya sumber daya yang memang melimpah ruah di tanah air tercinta.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…