cover
Hidup kadang tidak adil. Itu memang kenyataan yang tak bisa kita bantah. Banyak hal yang terjadi di luar harapan kita. Pasti ada saja masalah yang muncul di setiap langkah yang kita ambil. Bahkan kita bisa terjungkal terjatuh setelah sebelumnya berusaha mati-matian untuk mencapai sesuatu. Belum lagi jika ada orang yang sengaja menjegal atau menjatuhkan kita. Kalau sudah begini, ah rasanya kita ingin menyalahkan keadaan saja.
Tapi menyalahkan keadaan pun tak akan menyelesaikan masalah apa-apa. Justru kita bisa makin terperangkap dan terjebak dengan masalah yang kita hadapi. Saat kita berada di jalan buntu dan rasanya sudah ingin menyerah saja, coba luangkan waktu sejenak untuk meresapi nasihat B. J. Habibie yang dikutip dari buku Tak Boleh Lelah dan Kalah! ini. Membacanya akan membuat kita kembali tersadar bahwa menyerah dan putus asa itu seharusnya tak pernah ada dalam kamus kehidupan kita.
Citra itu ibaratnya hanya kulit luarnya saja. Yang nampak dan terlihat. Sementara karya merupakan isinya. Hanya mementingkan citra tanpa membuat karya seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Tak ada yang bisa dibanggakan. Sekalipun memberikan kepuasaan, tetap saja tak memberi makna apa-apa.
Kuncinya adalah berani untuk mengambil langkah menyelesaikan masalah yang dihadapi. Gelar dan status sedikit banyak memang memberi pengaruh. Tapi yang orang butuhkan dari diri kita adalah kemampuan. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalah? Langkah apa yang bisa kita ambil untuk mencari solusi dan jalan keluarnya?
Kamu baru saja mengalami kegagalan dan merasa sangat sedih? Oke, itu memang hal yang wajar. Semangat dan motivasimu mungkin juga merosot. Tapi jangan dibiarkan begitu saja. Do something! Dari kegagalan itu pasti ada setidaknya satu hal yang bisa kamu pelajari. Mungkin ada kesalahan yang harus kamu perbaiki. Atau mungkin memang kamu sedang diarahkan ke jalan yang lebih baik dari yang kamu tempuh sebelumnya.
Sungguh unik pernyataan B. J. Habibie yang satu ini. Beliau bisa menyikapi arti mengejar impian dengan sudut pandang yang sama sekali berbeda. Selama ini kita mungkin dilenakan dengan semangat dan motivasi untuk mengejar impian dan bermimpi setinggi mungkin. Tapi kita sering lupa kalau untuk bisa mewujudkannya, ada proses panjang dan jatuh bangun yang harus kita lalui. Sehingga tak banyak dari kita yang bertahan dengan proses itu dan berhenti di tengah jalan.
Cita-cita dan impian itu hanya akan jadi angin lalu kalau kita tak berani membuat karya nyata. Percuma menyalahkan keadaan, karena tak akan memberi kebaikan apa-apa untuk kita.
Pengalaman jatuh dan terpuruk itu jangan dijadikan beban atau sumber kesedihan. Sebaliknya, jadi semua pengalaman buruk itu bahan bakar dan semangat baru untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Sqetuju?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…