in

Melihat Lagi Gabriel Batistuta, Sang Penyerang Hebat yang Berjuang Melawan Kelumpuhan

Batigol begitulah ia sering dijuluki oleh para pencinta sepak bola dunia. Sebagai seorang berposisi penyerang, pria asal Argentina ini bisa dikatakan memiliki kemampuan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan lewat gol-golnya yang ia ciptakan selama masih berkarier. Dalam berbagai kondisi entah itu sulit atau dikawal lawan Gabriel Batistuta mampu mengoyak gawang musuhnya.

Saking fantastisnya pria 49 tahun tersebut sudah beberapa kali menyabet gelar juara. Setelah pensiun ia pulang ke tanah kelahirannya Argentina. Namun sial untuknya, dimasa gantung sepatu, Batigol harus merasakan banyak hal kelam dalam kehidupannya. Pemain berperawakan tinggi besar kini sudah tidak bisa menggunakan kedua kakinya secara sempurna. Bahkan beberapa hal ini juga jadi cerita tragis dimasa tuanya.

Memiliki karier gemilang saat bermain di Italia

Kejayaan Batistuta [Sumber Gambar]
Italia menjadi tempat dimana Batistuta dikenal oleh dunia. Mulai debut dengan berseragam ungu Fiorentina ia tumbuh menjadi penyerang yang sangat ditakuti. Gelar Top Skor tahun 1998 menjadi bukti bagaimana hebatnya Batigol. Namun baru dengan seragam Roma lah bapak tiga anak ini menjadi raja di kompetisi negeri pizza tersebut. Selama berkarier di sepak bola pria berperawakan besar tersebut sudah mencetak gol di pertandingan resmi sebanyak 249 dan setengah lebih dari saat bermain di Italia. Lalu bagaimana di level Timnas? Gabriel Batistuta juga tampil hebat dengan sempat membawa tim Tango menjadi juara di Amerika Selatan.

Kaki yang tidak normal menjadi teman setia dalam hidupnya sekarang

Cedera Batistuta [Sumber Gambar]
“Saya hidup dan bernapas untuk sepak bola. Kini saya kesulitan berjalan karena itu’’ begitulah ucapnya yang menggambarkan bagaimana keadaannya sekarang. Kisah kelumpuhan pada kaki yang dialaminya diperoleh saat ia bermain dengan kesebelasan Al-Arabi tahun 2005 lalu. Kebiasaannya selalu memaksakan diri dalam pertandingan meski alami cedera, disebut-sebut menjadi biang keladi permasalahan ini. Pernah lantaran kondisi seperti ini ia harus terpaksa buang air kecil di tempat tidur. Apabila melihat kiprahnya saat di atas lapangan kejadian ini begitu sangat menyedihkan.

Pernah mengharapkan kakinya diamputasi

Nangis Batistuta [Sumber Gambar]
Cidera yang dideritanya mencapai puncak sakit pada tahun 2014 lalu, dari banyak pengobatan yang telah dilakukannya tak ada yang manjur langsung membuatnya sembuh. Meski sekarang kondisi lebih baik dengan melakukan pengobatan, namun pernah ia meminta untuk diamputasi pada kedua kakinya. Hal ini dilakukannya lantaran sudah lelah menahan rasa sakit yang diderita saat itu. Meski keadaan susah terus mendera pemain identik dengan nomor sembilan ini tidak pernah patah semangat dengan terus mengupayakan kesembuhan. Mari sobat pencinta bola yang budiman kita doakan Gabriel Batistuta bisa sembuh.

Ditinggalkan sang istri setelah 30 tahun pernikahan

Keluarga Batistuta [Sumber Gambar]
Sudah jatuh tertimpa tangga begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan penderitaan Gabriel Batistuta sekarang. Di tengah kondisi kakinya yang buruk hubungan rumah tangga juga mengalami kehancuran. Dilansir dari laman Indosport, tahun 2014 lalu ia dan sang istri Irina Fernadez harus berakhir. Belum diketahui apa yang melatar belakangi hal tersebut dilakukan, tapi yang pasti mereka berdua telah mengakhiri hubungan yang sudah berjalan selama tiga puluh tahun. Istri tersebut merupakan kekasih masa kecilnya Batigol saat masih di Argentina. Kehidupannya kini dilewati dengan ketiga anaknya.

Kariernya setelah gantung sepatu juga kelam

Komentator bola [Sumber Gambar]
Selain kehidupan pribadinya kelam pria 49 tahun juga mengalami hal kurang mengenakan saat mencoba pekerjaan baru. Saat pada tahun 2016 lalu, ia ditunjuk oleh satu media olahraga terkenal dunia yakni Fox Sport untuk menjadi komentator bola. Menjadi panddit di program tersebut rupanya tidak berjalan mulus dan pada akhirnya dirinya dikeluarkan. Belum jelas alasan kenapa mantan penyerang Roma ini di keluarkan, tapi tersiar kabar setelah komentar terhadap partai Final Champion 2016 menuai banyak kritikan pemain berambut pirang ini tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya lagi.

Kisah pedih Gabriel Batistuta yang dulu kita kenal hebat dan kini bernasib kelam. Menunjukkan pada kita semua bahwa roda nasib terus berputar. Kadang kita bisa di atas atau pada posisi bawah. Hal ini juga dapat menjadi peringatan untuk pemain muda tanah air untuk selalu senantiasa menyiapkan dirinya menghadapi hari tua.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Dari Cedera Hingga Kematian, Beginilah Bahayanya Bermain Tarkam untuk Pesepakbola

5 Operator Ponsel Ini Pernah Eksis dan Berjaya Pada Masanya, Kamu Dulu Pakai yang Mana?