Media sosial kini dihebohkan dengan sikap beberapa murid yang jauh dari kata sopan santun kepada gurunya. Di sebuah video yang diunggah di akun facebook Yuni Rusmini, terdapat guru paruh baya tengah dikelilingi oleh beberapa muridnya. Awalnya ada murid yang mendorong sang guru dengan tangannya. Kemudian disusul oleh murid-murid lain yang juga ikut mengganggu pak guru. Sang guru terlihat tak terima dengan perlakuan mereka, sehingga beliau sempat beraksi memukul, melempar buku dan juga menendang para murid untuk menghentikan perbuatan si anak-anak bandel tadi.
Video yang berdurasi 24 detik tadi akhirnya menuai banyak komentar dari para netizen. Ya, semua warganet menganggap jika perlakuan anak-anak tersebut sungguh di luar batas. Apalagi sang guru terlihat lemah dan sudah berumur tua, membuat netizen semakin gemas dan mengutuk anak-anak yang berperilaku bejat seperti itu.
Mengetahui video tersebut menjadi viral di dunia maya, Kepala Sekolah SMK NU 03 Kaliwungu bernama Muhaidin, S.Ag, M.Pd.I., M.Si menyampaikan klarifikasinya. Fakta dari peristiwanya tak seseram yang dilihat. Bermula dari pengajar bernama Joko Susilo, S.Pd mengingatkan siswa-siswa yang tidak membawa alat gambar. Nah, ketika hendak memantau, ada gumpalan kertas yang mengenai punggungnya dan kemudian bertanya siapa pelaku pelemparannya.
Para murid dari Kelas X Jurusan Teknik Otomotif tak ada yang mengaku, malah mereka saling tuduh satu dengan lainnya. Mulai dari itu, siswa-siswa maju ke depan dan menggoda Pak Joko Susilo. Bukan untuk membully, tapi maksud sebenarnya adalah hanya ingin bercanda supaya beliau tidak marah. Akhirnya, dimulailah peristiwa yang seperti di video tadi.
Bercanda? Sepertinya fenomena ini enggak pantas untuk dikatakan bercanda. Sebaik-baiknya guru terhadap muridnya, para siswa seharusnya memiliki batas perlakuan kepada pengajarnya. Bercanda itu ada aturannya, apalagi dengan guru yang hampir semuanya usianya sama seperti orangtua kita. Kalau kita memperlakukan guru semena-mena, itu berarti secara tidak langsung kita bersikap kurang ajar kepada orangtua kandung. Masih ingat kan dengan pernyataan guru adalah pengganti sementara orangtua di rumah?
Sebenarnya kita boleh saja bercanda dengan guru. Tapi bukan dengan cara yang seperti di video tersebut. Cukup dengan perkataan-perkataan lucu, itu sudah membuat sang guru tertawa dan tidak jadi marah kepada kalian semua. Kalau sudah menjurus ke masalah fisik seperti mendorong, peristiwanya beda lagi. Sudah keterlaluan namanya..
Jika para murid bersikap seperti itu, siapa yang akan disalahkan? Ya tentunya orangtua dari murid-murid itu tadi. Para orangtua akan dianggap tidak becus mengurus anaknya di rumah. Padahal itu semua belum tentu salah orangtua karena masalah seperti ini juga bisa berasal dari lingkungan pergaulan atau tontonan sehari-hari. Orangtua dianggap tidak pernah memperhatikan pergaulan atau tontonan anak? Wow, jangan berpikiran negatif dulu. Sebab, orangtua juga tidak bisa memantau sang anak selama 24 jam penuh lho.
Sebenarnya di sini memang yang salah adalah dari para murid itu tadi. Seharusnya mereka tahu bagaimana cara bersikap dengan sang guru. Candaan seperti itu sangat tidak lucu sama sekali karena sudah melakukan kontak fisik. Ya semoga peristiwa murid kurang ajar terhadap guru tidak terulang kembali ya. Begitu juga dengan kekerasan guru terhadap murid, jangan sampai terjadi di kemudian hari.
Untuk kasus ini ternyata sudah mendapatkan penanganan dari Polsek Kaliwungu. Kemudian pihak sekolah telah memanggil orangtua dari murid-murid yang terlibat peristiwa tersebut. Semoga ini bisa membuat jera murid-murid tadi supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.