Nama ISIS mendadak ramai menjadi perbincangan setelah adanya bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu lalu. Organisasi teroris yang kerap menebar kekacauan di masyarakat itu, disebut-sebut sebagai biang keladi dari serangkaian ledakan bom yang ada. Tak hanya kerap menebarkan teror, kelompok ekstremis tersebut juga saangat aktif mencari anggota-anggota baru melalui propaganda sesatnya.
Sasaranya kebanyakan adalah mereka yang masih muda atau sangat awam pengetahuan agamanya. Untuk memuluskan aksinya, ISIS tak segan memanfaatkan beragama cara. Salah satunya dengan menggunakan kecangihan internet, media sosial dan beberapa kegiatan keagamaan. Seperti apa modus ISIS dalam merekrut mangsa di kalangan warga Indonesia? Simak ulasan berikut.
Propaganda lewat media sosial
Seakan memanfaatkan kecanggihan teknologi, kelompok ISIS sangat aktif menyebarkan ideologi mereka lewat internet dan media sosial. Pesan mereka pun telah banyak beredar di seluruh dunia. Menurut studi yang dikeluarkan oleh Brookings Institution dan Google Ideas, ada sekitar 46 ribu hingga 70 ribu akun beroperasi atas nama ISIS. Rata-rata followers-nya berjumlah 1.000 pengikut. Hal ini pula yang bakal digunakan oleh mereka untuk merekrut anggota di Indonesia.
Warga miskin rentan jadi sasaran
Indonesia yang rata-rata masyarakatnya dari kalangan ekonomi ke bawah, ternyata rentan untuk direkrut memjadi anggota ISIS. Mereka mencari orang-orang miskin yang putus asa, depresi dan tak memiliki tujuan dalam hidup. Menurut pengamat Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Habdi Lubis, mereka bisa direkrut untuk menjadi tenaga martir atau bom bunuh diri baru. ISIS bahkan menjanjikan ratusan juta rupiah bagi siapa saja yang mau bergabung dengan mereka.
Melalui kegiatan umroh
Kejadian 16 WNI Indonesia yang mendadak hilang saat umroh, menjadi sebuah modus baru yang cukup ampuh bagi ISIS untuk merekrut anggota. Karena pelaksanaan ibadah tersebut dilakukan di Timur Tengah, akan sangat mudah bagi mereka untuk menyeberang ke beberapa negara yang menjadi markas ISIS seperti Suriah dan Irak. Dengan begitu, kegiatan umroh hanyalah modus belaka sebagai jalan agar para WNI bisa bergabung menjadi anggota ISIS.
Ceramah agama dan doktrin yang ekstrem
Salah satu alat ISIS paling ampuh menyebarkan ideologi mereka adalah, dengan melalui ceramah lewat tokoh agama yang mendukung pemahaman mereka. Para orator ini bahkan tak segan untuk berceramah secara terbuka di hadapan masyarakat umum. Hanya saja, topik yang disampaikan kebanyakan merupakan kekerasan, perang atau jihad yang salah, dan menghasut masyarakat untuk memberontak kepada pemerintahan yang ada. Hati-hati ya Saboom.
Pengiriman TKI rawan disalahgunakan
Jalur TKI yang diberangkatkan ke daerah Timur Tengah, juga bisa menjadi salah satu modus ISIS merekrut anggota. Agensi penyalur tenaga kerja sangat berperan aktif untuk menangkal trik yang satu ini. Selain memperketat pengiriman TKI ke Timur Tengah, latar belakang dari agensi asing yang meminta tenaga kerja asal Indonesia juga harus dipastikan kredibilitasnya. “Kontrak itu harus disetujui atau di-endorsement oleh perwakilan kita di luar negeri. Kalau yang minta itu agency tidak dikenal, kami harus curiga. Ini bentuk kehati-hatian kita,” kata Nusron Wahid selaku Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim, Indonesia menjadi sasaran empuk bagi kawanan ISIS untuk mencari anggota. Tak hanya bujuk rayu melalui propaganda ceramah dan media sosial, mereka juga aktif memanfaatkan situasi dan kebiasaan yang ada di Indonesia. Hati-hati ya Sahabat Boombastis. Siapa tau kamu adalah sasaran mereka berikutnya.