in

Menguak Mitos Manusia Serigala di Kota Forks, Lokasi Film Twilight Saga yang Fenomenal

Sudah beberapa kali kita membahas tempat-tempat yang berhubungan dengan setting film. Mulai dari film horor hingga setting film sukses yang ternyata pada kenyataannya jadi akhir hayat pemainnya. Memang beberapa hanya fiksi, tapi yang lainnya sungguh-sungguh menggunakan lokasi yang real. Salah satunya Twilight.

Mengambil setting di sebuah kota bernama Forks, lama kelamaan tempat ini jadi identik dengan mitos tentang vampir dan werewolf. Benarkah di sana memang ada legenda urban tentang pria tampan penghisap darah atau manusia yang jadi mutan srigala?

Kota Forks Bukan Kota Rekayasa

Kota Forks bukan rekayasa [Image Source]
Kota ini merupakan bagian dari wilayah Washington,D.C. Luas kota ini hanya 9,45 km2 dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi yaitu 212 hari per tahun. Populasi penduduk Kota Forks kira-kira ribuan lebih mengingat data penduduk pada tahun 2010 tercatat sejumlah 3.532 jiwa. Stephenie Meyer menggunakan Kota yang terbentuk pada tanggal 28 Agustus 1945 ini sebagai inspirasi cerita vampirnya.

Mitologi tentang Kota Forks

Mitologi Kota Forks [Image Source]
Ada beberapa penduduk lokal yang meyakini bahwa mereka terkadang melihat penampakan sosok serigala yang ukurannya jauh di atas ukuran manusia. Namun, mereka berpendapat bahwa manusia serigala itu bukanlah klan werewolf melainkan klan shapeshifter yang dapat berubah sewaktu-waktu baik siang maupun malam hari. Sedangkan werewolf hanya berubah saat bulan purnama saja. Tetapi mereka juga kadang-kadang melihat sosok manusia pucat yang diduga masyarakat sebagai vampir.

Bagaimana Kota Forks dapat menginspirasi kisah Twilight

Twilight terinspirasi dari kota Forks [Image Source]
Stephenie Meyer, sang penulis Twilight Saga ini rela menginap beberapa hari di Kota Forks untuk memperkuat hasil ceritanya. Sang vampir peminum darah binatang dengan sebutan vampir vegetarian ini tidak asal-asalan ditulis begitu saja. Stephanie mengambil sosok vampir vegetarian dari tokoh kerajaan italia yang bernama Stregoni Benefichi. Dari sumber yang ia baca, Streghoni Benefichi menjadi vampir bukan atas kemauannya sehingga ia memilih meminum darah binatang agar tidak mengganggu manusia.

Kemudian, Stregoni Benefichi hidup nomaden dan konon menetap di dataran Amerika yang berkabut dan memiliki curah hujan tinggi. Tidak ada penjelasan detail tentang Stregoni Benefichi. Stephenie hanya berasumsi bahwa Stregoni bisa saja datang ke Kota Forks atau tinggal di tempat itu. Semua ide yang bermula dari mimpi tidur itu akhirnya bisa ia tulis dalam sebuah novel dengan latar tempat yang nyata.

Kota Forks Menjadi Obyek Wisata

Forks menjadi objek wisata [Image Source]
Sejak tempat ini digunakan sebagai lokasi cerita Twilight Saga, nama Kota Forks kian melambung tinggi. Eksistensi kota ini menjadi sorotan publik sehingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Forks. La Push, lokasi pantai di mana dalam cerita merupakan tempat Suku Indian Quileute hidup atau berubah menjadi kawanan serigala menjadi obyek yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Pantai ini sangat indah dengan adanya kabut tipis karena suhu di Kota Forks memang dingin.

Menariknya, pengelola Kota Forks juga menancapkan papan nama antara batas Kota Forks dan Pantai La Push. Papan ini bertuliskan “Vampires, Beyond This Point” bagi para vampir tidak boleh melewati batas wilayah. “Treaty Line” yang bertuliskan pada papan menunjukkan bahwa ini adalah batas perjanjian wilayah kekuasaan manusia serigala. Tentunya hal ini menarik perhatian pengunjung.

Souvenir dan oleh-oleh

Toko suvenir dan oleh-oleh [Image Source]
Ada banyak oleh-oleh asli dari Kota Forks yang bisa kamu bawa setelah melakukan tur wisata disini. Sebagian besar memang menggunakan nama judul Twilight pada masing-masing cindera mata. Ada bermacam-macam benda seperti tas, tumbler, topi, kaos, kue dan lain-lainnya. Kamu bisa membelinya di toko “Dazzled by Twilight” di Forks.

Sepertinya kisah Twilight yang ditulis oleh Stephenie Meyer menjadi mitologi baru bagi Kota Forks. Terkadang kisah cerita yang luar biasa dapat mempengaruhi pembaca tentang lokasi dimana peristiwa itu terjadi. Di Indonesia sendiri, Pantai Tanjung Tinggi Bangka Belitung menjadi terkenal setelah menjadi lokasi cerita Laskar Pelangi.

Written by Chandra

Leave a Reply

Menjejaki Riwayat Rohana, Wartawati Pertama Indonesia yang Terlupakan

Menguak Kisah Hidup El Chapo, Raja Narkoba Paling Berpengaruh di Dunia