Pria bernama lengkap Joaquín Guzmán Loera ini lahir di kota Badiraguato, Meksiko. Pada tahun 1989, ia mendirikan sebuah kartel bernama Sinaloa. Kartel yang kelak menjadi pusat operasi perdagangan narkoba paling menguntungkan di dunia. Setelah saingannya Osiel Cárdenas dari kartel Teluk ditangkap, ia pun berhasil merebut singgasana sebagai raja penyelundup narkotika terbesar di Meksiko.
Selain dikenal atas aksinya yang brutal dengan bekingan yang kuat, El Chapo juga beberapa kali sukses melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum di negara asalnya. Drug Enforcement Administration atau DEA, sebuah lembaga penegakkan khusus narkoba di Amerika Serikat bahkan tak segan menyebut dirinya lebih berpengaruh ketimbang Pablo Escobar.
Berikut deretan fakta dari Joaquín “El Chapo” Guzmán Loera ini.
1. El Chapo terlahir sebagai seorang yang sangat miskin
El Chapo lahir dan dibesarkan di sebuah daerah pinggiran yang jauhnya mencapai waktu enam jam dari kota terdekat. Ia juga hanya mencicipi pendidikan hingga kelas 3 SD. Pada usia yang masih sangat belia ia sudah belajar menjual mariyuana.
Ketika menginjak remaja, Joauquín muda diusir dari rumahnya. Ia dituntut untuk dapat mencari penghasilan sendiri. Berbekal kemampuannya berdagang mariyuana, ia pun mulai menapaki kariernya sebagai seorang penyelundup narkoba.
2. Masuk deretan orang terkaya di dunia
El Chapo pernah masuk ke dalam jajaran miliarder dunia versi majalah Forbes pada 2009 dengan total kekayaan bersih sebesar US$1 Miliar (sekitar Rp13 triliun). Namun, pada tahun 2013 namanya dihapus dari daftar tersebut dikarenakan jumlah kekayaannya tak dapat diverifikasi.
Salah satu sumber pemasukan terbesarnya adalah kokain serta obat-obatan terlarang lainnya yang memiliki bobot beberapa ton dari Kolombia yang ia selundupkan ke Amerika Serikat lewat jalur Meksiko. Ia juga punya sel pengedar nyaris di seluruh negara wilayah di Amerika Serikat.
3. Anaknya dibantai oleh 40 pria bersenjata
Bukan hanya dirinya yang terlibat jaringan narkoba, beberapa anggota keluarganya juga ikut menjalankan bisnis haram tersebut. Tak heran kalau kemudian keluarga El Chapo juga jadi incaran untuk dibunuh. Tragisnya, hal ini benar terjadi dan menimpa salah satu anaknya yang bernama Edgar. Pada Mei tahun 2008 ketika usianya menginjak 22 tahun, Edgar diberondong peluru dari 40 orang bersenjata ketika sedang berada di pelataran mal Culiacán, Sinaloa.
Tak hanya Edgar, anggota keluarganya yang lain pun ikut bernasib naas. Saudaranya, Arturo, dibunuh di penjara. Kekasihnya, Zulema Hernandez, mati dicekik dan ditemukan di bagasi mobil. Terakhir, keponakannya yang bernama Obied Cano Zepeda juga tewas tertembak ketika sedang menghadiri suatu pesta.
4. Forbes menahbiskan dirinya penyelundup narkoba paling berpengaruh
Sebagai CEO dari kartel narkoba Sinaloa, ia pun mendapat “kehormatan” diberi gelar sebagai pedagang narkoba paling berpengaruh di dunia oleh majalah Forbes. Kartel ini bertanggung jawab atas 25% narkoba ilegal yang masuk ke Amerika Serikat dari Meksiko.
DEA memperkirakan bahwa pendapatan tahunan kartel ini bisa mencapai US3 miliar (atau sekitar Rp39 triliun). Publik Chicago bahkan melabelinya sebagai penjahat nomor 1 sejak Al Capone.
5. Berhasil dua kali melarikan diri dari penjara dengan tingkat penjagaan maksimum
Raja narkoba ini harus terbelenggu trali besi sejak tahun 1993 hingga 2001. Pada pelariannya yang pertama, dikabarkan bahwa ia bersembunyi di keranjang cucian, namun laporan yang lebih baru mengatakan bahwa ada saksi yang melihat kalau El Chapo melenggang keluar dari pintu utama dengan ditemani dua petugas penjara. Pelarian tersebut kabarnya menelan biaya hingga US$2,5 juta dan melibatkan 78 orang lainnya.
Sedangkan pelariannya yang kedua terjadi pada tanggal 11 Juli 2015. Saat itu ia berhasil kabur dari penjara Altiplano yang memilik tingkat penjagaan maksimum dengan cara menyelinap lewat sebuah terowongan bawah tanah rahasia yang panjangnya hampir 2 kilometer.
6. Tetap mampu menjalankan bisnisnya dari balik jeruji
Kendati berada di dalam sel tahanan, ia tetap mampu menjalankan bisnis kartelnya. Selain lewat uang suap yang ia persembahkan kepada sipir penjara, El Chapo memang punya pengaruh luar biasa besar. Banyak warga yang tinggal di kampung dekat tempat tinggalnya menganggap ia sebagai figur Robin Hood. Hal itu karena Chapo dikenal dermawan dan tak segan menyumbangkan uanganya kepada warga lokal di sana.
Joaquín mendirikan kerajaan perdagangan dan penyelundupan narkoba dari balik penjara. Sehingga, alih-alih memercayakan bisnisnya kepada pihak ketiga, ia lebih memilih untuk menjalankan bisnisnya langsung di bawah pengawasannya.
Setelah perjalanan panjang pelarian dan penangkapan dirinya, akhirnya pada tanggal 19 Januari 2017 lalu, pemerintah Meksiko mengaekstradisi Joaquín ke Amaerika Serikat untuk diadili atas kejahatan penyelendupan narkoba, pembunuhan, serta masih banyak tindakan bejat lainnya.