Sebelum menjadi pesawat modern, pesawat di masa lalu bentuknya masihlah aneh. Justru beberapa pesawat bisa dibilang lucu. Tapi justru karena pesawat ini, saat ini muncul pesawat dengan mesin super hingga kecepatannya bisa tinggi. Beberapa bahkan mampu mengungguli kecepatan suara.
Mesin-mesin terbang ini dibuat di masa lalu dengan keterbatasan ilmu pengetahuan. Keterbatasan perangkat, dan mungkin juga dana. Namun benda-benda dari masa lalu ini tetap bisa terbang (meski tidak lama, atau cuma beberapa cm saja) dan mampu membuat manusia akhirnya melayang di udara. Berikut lima mesin terbang aneh yang menjadi nenek moyang pesawat modern!
Seddon Mayfly adalah sebuah pesawat yang dirancang oleh penerbang bernama John W. Seddon. Ia membuat rangkaian mesin besar yang diperkirakan mampu terbang. Seddon membuat pesawat ini dalam rangkaian event yang diselenggarakan oleh Daily Mail. Dalam kontes itu, seseorang harus mampu membuat dan menerbangkan pesawatnya dari Manchester ke London.
Pesawat yang dikemudikan oleh Seddon dikenal sebagai pesawat paling berat di masa itu. Namun sayang, saat uji coba, pesawat gagal terbang ke udara. Bagian baling-baling rusak, dan beberapa bagian kapal juga ikut patah. Setelah gagal terbang, Mayfly akhirnya diperbaiki meski tak diuji coba kemampuan terbangnya.
Kita mengenal Wright bersaudara sebagai orang yang pertama kali menciptakan pesawat terbang. Tapi sebelum Wright, sebenarnya ada orang yang terobsesi bisa terbang di udara. Di adalah Horatio Philips. Pria ini berpendapat jika suatu mesin akan mampu terbang di udara jika memiliki banyak jumlah sayap yang membantu udara mengangkat beban manusia di bawahnya.
Akhirnya Philips membuat Multiplane pada tahun 1891. Mesin terbang ini memiliki berat sekitar 180 kg hingga membuatnya agak tidak stabil. Tapi Philips tetap bersikukuh untuk membuatnya. Akhirnya pada tahun 1904 pesawat ini diuji coba untuk pertama kalinya. Multiplane ini mampu terbang sejauh 15 meter di atas tanah. Tapi hanya sebentar, setelah itu jatuh ke tanah. Meski apa yang dilakukan tak begitu berhasil, ia menjadi contoh pengembang lain dalam membuat pesawat dengan menyempurnakan konsepnya.
Saat Wright bersaudara meluncurkan pesawatnya pada tahun 1903, tak semua penemu menyetujui konsepnya. Salah satu orang yang tidak setuju dengan konsep dari Wright bersaudara adalah Alexander Graham Bell, penemu telepon. Ia akhirnya membuat sebuah desain pesawat yang disebut dengan Aerial Experimental Association.
Pengembangan selama 4 tahun mampu membuat pesawat ini terbang. Saat uji coba pertama pesawat ini mampu meraih ketinggian 50 meter dari tanah. Konsep yang dikembangkan oleh Bell akhirnya mengembangkan lagi pesawat dengan nama Cygnet. Desain yang lebih sederhana ini justru membuat mesin tak bekerja dengan baik. Bahkan hanya mampu terbang satu meter di atas tanah. Well, mendesain sesuatu memang sangat melelahkan. Terlebih jika yang didesain adalah sesuatu yang baru. Belum bayak orang tahu dan belum banyak pula yang bisa membuatnya.
Saat terjadi perang dunia pertama Gianni Caproni ingin membuat sebuah pesawat impian. Ia ingin membawa seratus orang menggunakan pesawatnya menuju Samudra Atlantik. Pria yang menjadi salah satu perancang pesawat terhebat di masanya itu akhirnya membuat pesawat di Angkatan Laut Prancis dan didukung banyak sekali orang. Mulai dari pers, masyarakat lokal, hingga dubes Amerika yang berkedudukan di Prancis.
Pada tahun 1921, uji coba pertama dilakukan untuk menguji kehebatan Ca.60. Namun sayang, buruknya cuaca membuat penerbangan gagal. Percobaan kedua dan ketiga dilakukan, dan lagi-lagi terdapat gangguan. Kali ini kerusakan pesawat hingga membuat beberapa bagian terbakar. Untung pilot pesawat mampu menyelamatkan diri hingga tidak ada korban jiwa yang terjadi. Setelah percobaan ketiga, Caprioni memutuskan untuk menghentikan mimpinya. Ia memupuskan keinginan membawa ratusan orang ke tengah samudra dan mendarat di atasnya.
Pembuatan TB oleh Blackburn dilakukan setelah Jerman beberapa kali diserang pesawat Zeppelins dari Inggris. Karena geram Blackburn akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah pesawat yang mampu mengungguli kehebatan dari Zeppelin. Pertama adalah dari segi kecepatan, kedua dari segi kelincahan dan juga kemampuannya menjatuhkan bom dan menembakkan peluru ke zona musuh. Akhirnya tercipta sebuah pesawat yang diberi nama TB atau Twin Hulled.
Sayang sungguh sayang, pengembangan pesawat ini tak berjalan dengan baik. Kecepatan yang mampu dicapai oleh TB tak mampu mengungguli Zeppelins. Bahkan jauh di bawahnya. Untuk perang, pesawat ini masih tak bisa mengungguli pesaingnya itu. Dilanda kekecewaan, pesawat dengan desain agak ini akhirnya ditelantarkan. Pihak Jerman sudah jengah, sebanyak sembilan prototype tak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.
Anyway, Indonesia mungkin tak memiliki mesin terbang di masa lalu karena negara ini masih rendah kualitas SDM-nya. Namun berpuluh tahun kemudian muncullah Pak Habibie yang mampu mendesain pesawat. Bahkan membuat bangga Indonesia, meski pemerintah kala itu menelantarkannya. Semoga di tahun-tahun ke depan, dunia kedirgantaraan Indonesia semakin maju. Dan pencipta pesawat semakin banyak bermunculan. Karena orang Indonesia juga mampu menciptakan sesuatu yang sangat berguna.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…