Trending

Mengintip Kecanggihan Mesin Sensor Pornografi di Indonesia Seharga Rp 194 Miliar

Darurat konten dewasa pada internet yang semakin mengkhawatirkan, membuat Kemkominfo mengambil tindakan tegas. Kementrian urusan komunikasi itu akhirnya menutup semua konten danlayanan yang dianggap menjurus ke arah norma asusila. Hal ini merupakan tindakan lanjut, terkait dengan 585 laporan konten pornografi dari total 1.495 laporan yang masuk Sepanjang Oktober 2017 silam.

Tak tanggung-tanggung. Dilansir dari tekno.kompas.com, Kemkominfo pun rela menggelontorkan dana hingga Rp 194 miliar demi menutup semua konten yang berbau “Dewasa”. Alhasil, masyarakat yang kerap membuka situs dan gambar “ena-ena” tersebut, harus berhadapan langsung dengan mesin penyaring konten milik pemerintah. Seperti apa sih hebatnya?

Mesin canggih yang bakal saring seluruh konten dewasa di sosmed

Ilustrasi konten dewasa di internet [sumber gambar]
Sosial media merupakan salah satu tempat yang menjadi incaran mesin sensor Kemkominfo. Dilansir dari cnnindonesia.com, ada sembilan jenis aplikasi yang telah digandeng untuk menangkal konten negatif. Di antaranta adalah Facebook, Google, Twitter, Telegram, WhatsApp, Blackberry Messenger (BBM), Instagram, Line, dan Bigo. Nantinya, mesin tersebut akan melibatkan manusia sebagai verifikator yang diikuti bukti dan argumen yang relevan. Setelah itu, baru konten akan dihapus.

Terapkan sistem crawling yang lebih efisien

Gunakan teknik crawling yang lebih efisien [sumber gambar]
Jika selama ini keluhan konten negatif pada situs Trust Positif diproses secara manual, keberadaan mesin penyaring ini akan bekerja secara otomatis. Hal ini diakui oleh Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, saat sedang melakukan ujicoba.

Kalau sudah beroperasi akan lebih mudah menapis konten pornografi dan konten negatif lainnya“, ujarnya yang dilansir dari tekno.kompas.com.

Pada praktiknya, satu server dari mesin tersebut bisa melakukan crawling (merayapi) 10 kali lebih cepat dibandingkan cara manual. Maka dari itu, Kemkominfo pun akan mengoperasikan 44 sampai 45 server dengan target 30 juta konten dewasa di internet, bisa dihapus seketika.

Cara kerja dua lapis ala Kemkominfo

Kemkominfo terapkan dua lapis filter konten [sumber gambar]
Saat beroperasi, mesin akan merayapi (crawling) pada kata kunci (keyword) tertentu yang telah dimasukan pada kolom pencarian. Jika kata kunci telah ditentukan, mesin bisa bisa menarik jutaan konten dalam sekali kerja dan bisa mengumpulkan data dalam 5 menit sampai 10 menit saja. Konten kemudian dipilah dan dicari berdasarkan dampak bahaya yang dihasilkan. Setelahnya, mesin akan menangkap gambar (screen-capture), dan kemudian dikirim pada tim verifikator yang bernama Cyber Drone 9 untuk diperiksa. Seluruh anggotanya adalah manusia. Terakhir, di tangan mereka inilah konten tersebut dinyatakan lolos atau terkena sensor sesuai aturan pemerintah.

Ujicoba mesin yang dilakukan secara bertahap

Akan duji secara bertahap [sumber gambar]
Dilansir dari cnnindoesia.com, pada saat demo yang dilakukan oleh tim Cyber Drone 9, mesin pemburu konten negatif itu berhasil menjaring 1,2 juta situs porno dan hampir 200 ribu domain. Jumlah Situs yang berhasil diidentifikasi bermuatan konten dewasa sebanyak 959.547. Sisanya dianggap tak memiliki dampak negatif. Sayang, seluruh hasil penyaringan tersebut dinilai belum maksimal karena hanya menggunakan kata kunci berbahasa Indonesia saja. Namun pemerintah optimis, bahwa mesin akan maksimal karena telah menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI).

Harga fantastis untuk masa depan internet Indonesia yang lebih sehat

Ilustrasi data center mesin sensor [sumber gambar]
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI, menjadi pemenang tender pengadaan mesin sensor Kemenkominfo. Dilansir dari tekno.kompas.com, perushaan tersebut sebesar Rp 198 miliar dengan harga terkoreksi Rp 194 miliar. PT. INTI, dianggap oleh kemenkominfo telah memenuhi syarat kualifikasi. Baik secara administrasi maupun teknis. Nantinya, pemerintah berharap mesin ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi peredaran konten negatif di internet.

Konten negatif seperti situs dewasa dan berita palsu (hoaks), selama ini memang menjadi musuh utama bagi netizen di Indonesia. Kemenkominfo pun bergerak cepat dengan menghadirkan sebuah mesin canggih seharga Rp 194 miliar untuk menyaringnya. Apakah uang sedemikian besarnya itu bisa bekerja secara maksimal? Mudah-mudahan bisa sesuai harapan ya Sahabat Boombastis.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Statemen Arra Bocah Viral Dianggap Menyinggung Pekerja Pabrik, Ortu Dikritik Netizen dan Psikolog

Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…

3 days ago

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…

6 days ago

Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…

2 weeks ago

Indonesia Airlines, Maskapai Indo tapi Memilih Berpusat di Singapura

Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…

2 weeks ago

Kasus Pencabulan oleh Kapolres Ngada, Akhirnya Pelaku Dimutasi

Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…

2 weeks ago

Terkuaknya Skandal Aktor Termahal Korea Selatan, Netizen: Hindari Pria Korea

Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…

2 weeks ago