Di antara deretan Menteri yang berada di dalam kabinet Presiden Jokowi, nama Susi Pudjiastuti menjadi salah satu pejabat yang kerap menarik perhatian. Selain aksinya yang terbilang unik dan tak biasa, sosok Menteri yang juga seorang pengusaha di bidang perikanan itu merupakan figur yang dikenal tegas dan tanpa ampun.
Jargon “Tenggelamkan” yang menjadi ciri khasnya, menjadi salah satu ciri khas yang membuat Susi dielu-elukan oleh masyarakat Indonesia. Tak salah bila Presiden Jokowi kemudian memilih dirinya menjadi Menteri Perikanan dan kelautan di dalam kabinetnya. Selain itu, ada beberapa hal menarik lainnya yang menjadi alasan masuk akal bagi sang Kepala Negara memilih dirinya.
Ada banyak prestasi yang ditorehkan oleh Susi Pudjiastuti saat menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan. Dilansir dari bisnis.tempo.co, sederet keberhasilan itu adalah Produksi perikanan meningkat, Neraca perdagangan seafood Indonesia peringkat pertama se-ASEAN, Penerimaan negara bukan pajak dari sumber daya perikanan meningkat, Keuntungan usaha perikanan rakyat naik, Penyelamatan sumber daya kepiting dan lobster dan Menyelamatkan 1.020 anak buah kapal asing korban perdagangan manusia.
Karena hanya memiliki ijazah SMP, Susi pun memilih profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Berkat kejeliannya melihat peluang bisnis yang ada, wanita kelahiran 15 Januari 1965 itu menuai sukses besar. Dilansir dari liputan6.com, ia berhasil mengembangkan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Tak salah jika kemudian dirinya diangkat menjadi Menteri Perikanan karena telah berpengalaman tentang seluk beluk satwa laut itu selama belasan tahun.
Urusan menjaga kedaulatan maritim Indonesia, memang berada di tangan TNI Angkatan Laut. Namun, ketegasan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan juga tak kalah sangarnya. Dilansir dari finance.detik.com, dirinya telah menenggelamkan sebanyak 125 kapal maling ikan yang masuk perairan Indonesia secara ilegal. Rinciannya, 86 kapal dari Vietnam, Malaysia 20 kapal dan Filipina sebanyak 14 kapal. Maka tak heran, jargonnya yang berbunyi “Tenggelamkan” begitu populer di masyarakat.
Selama berkiprah sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi mendapatkan penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Dilansir dari bisnis.tempo.co, dirinya dianiugerahi Peter Benchley Ocean Awards, dengan kategori kepemimpinan dan visi atas kebijakan pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia. Di dalam negeri, wanita kelahiran 15 Januari 1965 itu mendapat penghargaan sebagai Creative & Innovative Person of the Year dalam ajang penghargaan Indonesia Choice Awards 5.0, yang disiarkan langsung Net TV.
Selain dikenal karena ketegasannya, Susi juga sukses mensejahterakan nelayan lewat beberap programnya. Salah satunya adalah membangun sejumlah Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) untuk menggenjot sektor perikanan di daerah terluar. Berdasarkan sumber dari finance.detik.com, sentra tersebut terdiri dari SKPT Natuna, SKPT Sebatik, dan SKPT Merauke dengan fasilitas pendukungnya.
Tak salah bila sosok Susi Pudjiastuti kemudian diangkat menjadi Menteri Perikanan oleh Presiden Joko Widodo. Rekam jejak dan prestasinya yang mengkilap, menjadi bukti nyata bahwa dirinya memang layak menduduki jabatan tersebut. Mudah-mudahan, peran besar dan kerja kerasnya bisa mensejahterakan nelayan di Indonesia ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…