Ketika diajak untuk makan di sebuah restoran mewah, mungkin Anda akan berpikir dua kali untuk menerima tawaran tersebut, bahkan mungkin menolaknya. Penyebabnya tentu adalah harganya yang mahal, tidak disertai dengan kualitas makanan yang sebanding. Selain itu, kadang kita akan kecewa dengan jumlah porsi dan jenis makan yang tidak seenak namanya.
Umumnya restoran mewah menawarkan makanan ala Barat, yang belum tentu cocok dengan lidah kita. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cornell University New York, mengungkapkan bahwa manusia masih terjebak dalam anggapan makanan dengan harga yang mahal sudah pasti enak. Padahal belum tentu seperti itu, berikut ini adalah beberapa alasan yang bisa Anda gunakan untuk menolak makan di restoran mewah yang membandrol harga tinggi.
Sudah pasti hal yang lebih dahulu dilihat dari sebuah restoran mewah adalah harga. Pernahkah Anda merasakan penyesalan telah mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk seporsi makanan di restoran mewah? Padahal, dengan kualitas makanan yang sama, Anda dapat membeli makanan dengan harga yang jauh di bawah patokan restoran mewah.
Yang membuat harga makanan menjadi lebih mahal adalah karena adanya pajak hampir di semua restoran mewah. Jadi, kalau kita bisa makan enak dengan harga murah, mengapa kita harus rela membayar mahal untuk makanan dengan kualitas yang sama?
Kebanyakan orang Indonesia mempunyai porsi makan yang besar. Tidak heran jika ketika makan di luar rumah, terutama restoran mewah pasti berharap dapat porsi yang banyak dan cukup untuk mengenyangkan perut kita.
Tapi sayang, restoran mewah lebih menonjolkan sisi tampilan makanan dari pada jumlah porsinya. Alasannya, porsi besar yang memenuhi piring terlihat kurang cantik dan elegan, terkesan tidak semewah restorannya.
Ketika menghadapi hidangan, wajar jika yang kita inginkan tidak hanya tampilannya saja yang cantik, tapi juga kualitas rasa yang enak. Banyak restoran mewah berlomba-lomba menghadirkan menu baru untuk menarik perhatian konsumen. Tapi sayang, kadang rasa dari menu-menu baru tersebut belum tentu sebanding dengan harganya.
Pasti Anda akan kecewa bila mengalami hal ini, karena sudah tidak dapat makanan yang bisa membuat lidah menari, malah harus membayar harga yang selangit. Justru tempat-tempat makan sederhana yang tidak semewah retoran mahal, menawarkan rasa yang akan membuat Anda ketagihan. Tentunya dengan harga yang lebih sebanding dengan kualitasnya.
Bagi yang pernah berkunjung ke Eropa, pasti akrab dengan menu-menu yang diolah dengan cara Barat. Seperti daging, kentang, mayonise, keju, dan gandum. Banyak restoran, cafe, bahkan juga hotel berbintang menyajikan menu yang diolah ala Barat. Konsep makanan seperti ini ternyata juga membuat harga makanannya semakin mahal. Sedangkan tidak semua makanan dengan cita rasa Barat dapat diterima oleh lidah orang Indonesia.
Ini karena selera dan kebiasaan makan di setiap negara memang berbeda. Contohnya adalah orang Indonesia tidak biasa makan makanan mentah, tapi di Jepang justru makanan mentah seperti sushi sangat diminati. Ketika Anda mencobanya, mungkin Anda akan berpikir bahwa lemper jauh lebih enak.
Hal yang ingin kita dapatkan dari sebuah makanan adalah sebuah kepuasan, bukan rasa kecewa. Lalu untuk apa kita harus rela membayar mahal kalau kita akan dibuat menyesal setelah kita menyantapnya. Lebih baik kita makan di tempat sederhana. Walaupun murah, tapi kita puas dan menikmatinya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…