Mendengar kata kuburan, sebagian orang akan membayangkan tempat yang menyeramkan. Barisan nisan-nisan tua. Tempat yang terkesan mistis, dan dipercaya sebagai tempat tinggal makhluk halus. Banyak di antara kita bahkan takut pergi ke sana.
Stigma kuburan yang seperti ini sebenarnya bisa dihilangkan. Kuburan adalah tempat penghormatan terakhir kita pada orang yang kita sayang. Seseorang yang telah pergi setelah menyelesaikan kehidupannya. Kuburan bisa dibuat menjadi sesuatu yang lebih berguna. Seperti dibuat hutan hijau tempat orang yang kita sayang akan tetap tumbuh dalam pohon-pohon yang terus menghijau. Ingin tahu seperti membuat kuburan yang berubah jadi hutan? Mari kita ulas selengkapnya.
Desainer Capsula Mundi adalah seorang Italia bernama Anna Citeli dan Raoul Bretzel. Keduanya berpikir untuk mengubah kuburan konvensional menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ide mereka adalah mengubah kuburan menjadi sebuah hutan.
Konsep Capsula Mundi yakni memasukkan jasad seseorang yang meninggal ke dalam kantung. Kantung ini mirip dengan kepompong. Di ujung kepompong akan ditanam pohon yang nantinya akan terus membesar.
Pohon yang tumbuh mengambil nutrisi dari jasad yang dimasukkan kantong. Nutrisi ini akan menyebar ke seluruh sel tumbuhan. Lalu pohon akan terus tumbuh hingga membesar.
Nutrisi dari jasad memberikan kehidupan baru pada tumbuhan. Kematian memberikan kehidupan baru bagi makhluk lain. Atau bisa dibilang, pohon yang tumbuh ibarat seseorang yang kembali tumbuh setelah kematiannya.
Komponen penting dari Capsula Mundi adalah kepompong yang menampung jasad seseorang yang sudah meninggal. Kedua adalah pohon yang akan di tanam di atasnya. Pohon yang akan tumbuh dan menyerap nutrisi dari jasad yang membuatnya kembali hidup dalam setiap sel pohon.
Pohon yang akan ditanam dipilih sendiri oleh orang yang suatu saat akan meninggal. Atau dipilih keluarga saat pemakamannya. Pohon ini biasanya sebagai penanda sehingga suatu saat bisa dikunjungi lagi oleh keluarga.
Hutan yang nantinya tumbuh dari kumpulan Capsula Mundi disebut hutan kenangan. Bukan disebut sebagai kuburan. Hal yang sangat menyeramkan dan tidak semua orang mau mengunjunginya setiap saat.
Hutan yang perlahan tumbuh dengan berbagai macam pohon ibarat seseorang yang tumbuh besar. Kokoh berdiri dengan kenangan-kenangan yang akan tidak akan pernah hilang. Saat keluarga yang ditinggal datang maka mereka akan mengingat sesuatu yang indah, bukan kematian yang sangat menyedihkan.
Apa yang ada dipikiran kita jika melihat kumpulan kuburan? Melihat nisan-nisan dengan nama dan tanggal kematian. Melihat bunga-bunga bekas pelayat yang berserakan hingga akhirnya mengering. Pertama kesan yang kita dapat adalah ganjil, dan seram. Tidak bisa menyatu dengan alam.
Dengan mengubah konsep makam yang biasa menjadi lebih inovatif seperti ini maka pemakan tidak lagi disebut pemakaman. Bahkan bisa digunakan sebagai tempat refreshing, sembari mengunjungi seseorang yang telah tiada.
Segala sesuatu akan kembali ke alam termasuk kita, manusia. Konsep Capsula Mundi membuat kita yang telah meninggal menjadi sesuatu yang berguna. Menjadi pohon yang akan terus hidup dan dikenang sepanjang masa. Mau mencoba ini suatu saat nanti?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…