Tentunya kamu pernah mendengar nama Lia Aminuddin atau yang sering disebut pula dengan Lia Eden. Ya, wanita paruh baya ini sempat bikin geger gara-gara kelakuannya yang kontroversial yakni mengaku diri sebagai utusan Tuhan. Terakhir ia sempat mengirimkan surat permohonan kepada Jokowi untuk memakai Monas sebagai landasan pesawat alien yang konon akan menjemputnya. Meskipun hingga detik ini, tak nampak sosok piring terbang berasap atau makhluk kerdil hijau di tempat yang dimaksud.
Tak hanya sekali saja masyarakat Indonesia diguncang dengan sosok pembawa keresahan ini. Ada banyak tokoh lain yang maksudnya sama. Yakni mengaku sebagai utusan Tuhan yang beberapa justru hanya ingin menciptakan sensasi serta mengambil keuntungan pribadi saja. Yang bikin kita tak habis pikir, ada saja orang-orang yang mengikuti mereka. Padahal sudah jelas-jelas ngawur. Nah, berikut adalah deretan orang Indonesia yang pernah mengaku sebagai utusan Tuhan.
1. Ahmad Musadeq
Setiap agama punya haluan dan ajarannya sendiri, maka adalah sesuatu yang salah jika mencampuradukkan atau menyamaratakannya. Hal inilah yang dilakukan oleh Ahmad Musadeq alias Abdussalam lewat alirannya yang bernama Al Qiyadah Al Islamiah. Organisasi yang didirikan tahun 2006 ini pun mendapatkan sorotan publik gara-gara petuahnya yang tak lazim itu. Bahkan masyarakat makin dibikin kalut ketika Ahmad Musadeq mengangkat dirinya sebagai nabi.
Lantaran meresahkan, akhirnya Musadeq dan organisasinya pun dilabeli sesat oleh MUI. Polisi berhasil meringkusnya dan membuat si nabi palsu ini bertobat dengan kembali mengucapkan syahadat. Meskipun mengaku taubat, Musadeq sepertinya masih aktif menyebarkan ajaran barunya yang merupakan turunan dari Al Qiyahdah Al Islamiah.
2. Dedi Mulyadi
Nama ini mungkin asing di telinga, namun kalau sebutan Eyang Ended mungkin lebih banyak yang ngeh. Ya, selain Musadeq, Dedi Mulyadi ini pernah mengaku dirinya sebagai nabi. Namun konyolnya, perintah menjadi nabi didapatkannya dengan jalan bermusyawarah dengan jin. Hal ini sepertinya cukup masuk akal dengan melihat fakta kalau Eyang Ended ternyata juga seorang dukun.
Aksi ini pun akhirnya ketahuan dan si nabi palsu mendapatkan pasal ganda. Yakni penistaan agama dan juga pidana. Karir kenabian Dedi pun berakhir tragis di dinginnya sel penjara.
3. Ashriyanti Samudra
Berbeda dengan Musadeq dan Dedi Mulyadi, Ashriyanti Samudra yang juga mengaku dirinya nabi adalah seorang wanita. Nabi wanita sendiri sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru. Dulu sepeninggal Nabi Muhammad, sudah ada wanita yang mengaku sebagai nabi bernama Sajjah. Uniknya, Sajjah adalah istri Musailamah yang juga mengaku sebagai nabi.
4. Cecep Solihin
Tidak berakhir dengan Ahmad Musadeq dkk, ternyata aksi mengaku diri sebagai nabi masih terus berlanjut dan kali ini dilakukan oleh pria muda bernama Cecep Solihin. Pria ini bikin geger setahun yang lalu gara-gara mengaku sebagai rasul. Selain pengakuannya tersebut ia juga mengajarkan doktrin-doktrin aneh yang membingungkan dan bikin sesat. Misalnya saja menyuruh jihad ke Aceh, meminjam uang ke bank tanpa perlu mengembalikan, sampai mencuci otak pengikutnya untuk tidak mengakui NKRI.
5. Lia Eden
Tentang kasus seseorang yang mengaku utusan Tuhan khususnya di Indonesia, nama Lia Aminuddin atau Lia Eden memang yang paling fenomenal. Meskipun tidak mengaku nabi, tapi wanita satu ini menganggap dirinya adalah reinkarnasi dan representasi dari banyak sosok. Mulanya ia mengaku sebagai malaikat Jibril, lalu Bunda Maria dan pernah juga sebagai Mahdi atau Messiah. Tak cuma itu, ia pun pernah mengangkat anaknya, Ahmad Mukti sebagai Nabi Isa.
Beberapa waktu lalu namanya kembali mencuat. Terutama ketika ia mengkritik pemerintahan Jokowi. Serta yang paling heboh lagi tentu saja surat permohonannya kepada sang presiden untuk meminjam monas sebagai landasan UFO yang bakal menjemputnya.
Semoga tidak lagi bermunculan orang-orang seperti ini. Sudah cukup masalah ekonomi, politik, dan sosial menghajar Indonesia seperti sekarang ini. Meskipun sudah tidak lagi ditemui yang seperti demikian, namun tidak jadi alasan untuk kita lengah. Nah, cara yang bisa dilakukan tentu saja adalah makin memperdalam keimanan dan pengetahuan agama. Ketika pondasinya kuat, maka gangguan berupa doktrin-doktrin sesat pun bisa ditangkal dan dihindari.