Tentu tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin hidup tanpa tempat tinggal. Bahkan tempat tinggal kerap kali menjadi masalah sebuah keluarga mengalami konflik. Mungkin banyak dari kalian yang masih ingat tentang cerita anak menuntut orang tua hanya karena sebuah rumah. Memang sekarang nampaknya makin banyak orang yang rela melakukan apapun hanya demi mendapatkan rumah. Tapi hal semacam itu sepertinya tidak berlaku bagi sosok Mbah Sakijem.
Nama Mbah Sakijem mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Yogyakarta, khususnya daerah Gunungkidul. Pasalnya nenek yang sudah memasuki usia kepala enam ini dikenal sebagai manusia gua Tebing Laut Selatan. Banyak orang menyebut beliau demikian lantaran simbah lebih memilih hidup di gua selama hampir setengah abad dari pada kembali ke rumahnya berkumpul dengan anak cucu.
Mbah Sakijem hidup di gua untuk menyepi
Pilihan hidup Mbah Sakijem mungkin bisa dibilang unik ya, karena di tengah banyak orang ingin hidup santai dan enak di masa tua nenek tiga cucu ini malah menghabiskan waktunya sendiri di sebuah gua di wilayah Gunungkidul bernama Gua Langse. Nenek yang biasa disapa dengan nama Mbah Kijem ini sudah menjadikan Gua Langse sebagai rumahnya setelah mendapatkan permasalahan hidup yang cukup pelik.
Kehidupan simbah di Gua Langse sudah hampir 50 tahun
Gua Langse ini sebenarnya bukan tempat pertama yang dikunjungi simbah untuk menyepi. Sebelumnya Mbah Sakijem sempat mendatangi Gua Cerme serta Gua Termin. Namun karena dirasa dua gua tersebut kurang memberikan kenyamanan, akhirnya simbah pindah menuju Gua Langse. Mbah Kijem mengaku dirinya sudah mendiami gua sepi nan lembap itu sejak tahun 1968. Dan sekarang Mbah Kijem tak lagi sendiri di sana melainkan ditemani seekor anjing yang pernah dibelinya dari warga dan diberi nama Bambang.
Anak Mbah Kijem sempat memintanya pulang
Mbah Sakijem sebenarnya memiliki anak perempuan yang sangat peduli dengannya. Sang anak yang tinggal di luar kota beberapa kali meminta ibu tercintanya untuk pindah namun tetap saja ditolak. Simbah bercerita bahwa puterinya kerap datang untuk menjenguk, namun memang mereka hanya janjian bertemu di tempat lain sekaligus berjalan-jalan.
Gua sering didatangi masyarakat untuk bertapa
Gua Langse ini termasuk salah satu tempat di mana banyak orang datang untuk memperdalam sisi spiritual mereka. Sementara itu warga sekitar merasa Gua Langse ini adalah salah satu gua keramat, itulah kenapa banyak orang datang sekedar untuk melakukan semedi maupun pemujaan. Dan setiap ada orang yang datang simbah akan menjamu mereka dengan menyediakan makanan serta minuman. Jadi para tamu gua tak perlu repot membawa makanan dari jauh lagi.
Sosok Mbah Kijem memang merupakan salah satu wanita tangguh yang berani meninggalkan segala kemapanan demi kenyamanan. Di usianya yang sudah tak lagi muda dia masih terlihat sangat kuat menghidupi diri sendiri beserta anjing kesayangan di sebuah gua jauh dari peradaban. Kecintaannya terhadap Gua Langse sepertinya juga sangat besar karena simbah bisa merasa sangat rindu bila harus pergi terlalu lama. Tapi syukurlah di beberapa waktu nenek tiga cucu ini masih ditemani oleh banyaknya peziarah yang datang. Setidaknya dia kembali mendapatkan teman saat itu.