Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh keriuhan netizen yang silang pendapat mengenai wacana masjid gaul yang diusung oleh da’i muda yang bernama Tengku Hanan Attaki. Dalam akun instagram pribadi@hanan_attaki yang terverifikasi biru, ia mengunggah slide video yang mengajak mereka yang tertarik untuk menyumbangkan dana sebesar Rp 500 ribu demi terwujudnya rencana tersebut.
Bisa dibilang, hal tersebut merupakan ide kreatif yang baru pertama kali ada di Indonesia. Lebih-lebih jika wacana itu bisa benar-benar terlaksana. Adalah seorang Hanan Attaki, da’i muda yang kini tengah menjadi idola para remaja muslim tanah air. Berdasarkan data dari profil akun instagram miliknya, pria yang merupakan alumni Al-Azhar Kairo pada 2004 itu, dikenal sebagai founder SHIFT Pemuda Hijrah.
Saat berdakwah, Hanan Attaki memilih gaya khas anak-anak masa kini. Sesuai dengan audience-nya yang didominasi oleh mereka yang berusia muda. Termasuk salah satunya dengan wacana masjid gaul yang merepresentasikan sebagai tempat ibadah yang bernuansa anak-anak muda.
Dalam pernyataannya pada video yang berjudul TRENDING TOPIC PEKAN INI ! MASJID GAUL, INI PENJELASANNYA yang diunggah oleh akun YouTube Hanan Attaki, pendirian masjid gaul tersebut memiliki konsep yang didasari keinginan untuk mempererat hubungan antar sesama umat muslim. Terutama dari kaum muda yang notabene datang dari latar belakang yang berbeda-beda.
Latar belakang disini bukanlah mengacu pada kalangan, kasta, keluarga maupun status sosial, melainkan dari komunitas kreatif yang banyak menaungi anak-anak muda atas dasar kesamaan dari hobi yang disukai. Seperti skateboarder, BMX, dan pecinta Skuter, dan lainnya. “Masjid gaul itu merupakan masjid yang bisa merekatkan dan menghubungkan antar lintas anak muda dari komunitas yang berbeda-beda dalam kegiatan di sekitar masjid” ujarnya yang dikutip dari akun YouTube Hanan Attaki.
Keberadaan masjid gaul tersebut, juga difungsikan sebagai ruang publik untuk mewadahi hobi dan potensi yang dimiliki oleh anak-anak muda agar lebih terarah. Menurut rencana, hal ini nantinya akan dibarengi dengan penyediaan fasilitas penunjang, agar mereka tetap bisa berkarya, belajar, dan beribadah dalam satu area.
Meski telah terkonsep dan memiliki tujuan, ternyata ada banyak dari mereka yang tidak menyetujui wacana milik Hanan tersebut. Terutama bagi mereka yang memiliki perbedaan pendapat dalam mendalami agama Islam. Yang tidak setuju dengan wacana Hanan Attaki, sejatinya tidak menginginkan hiburan yang sejatinya perkara duniawi, berada di satu area dengan masjid yang sifatnya mengingat akan alam akhirat.
BACA JUGA: Dari Berandalan Hingga Pendakwah, Inilah 5 Fakta Ustadz Evie Effendi yang Jarang Diketahui
Setuju maupun tidak setuju, sejatinya sah-sah saja terhadap suatu perkara seperti wacana masjid gaul ala Hanan Attaki di atas. Yang patut diwaspadai adalah, jangan sampai perbedaan pandangan tersebut, justru menjadi ajang saling caci maki dan menjatuhkan sama lain. Pro dan kontra boleh saja, asal hal tersebut bisa menjadi jembatan dialog yang sehat dan diniatkan untuk saling menasehati demi kebaikan bersama. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?