Sebelum bergelut dengan dunia politik, para capres dan cawapres yang berlaga di arena pemilu 2019 memiliki sejumlah kisah menarik terkait profesi mereka di masa lalu. Tak jarang, pengalaman tersebut itu kerap digunakan sebagai salah satu penunjang kesuksesan di masa depan. Termasuk bertarung di arena politik.
Para kontestan itu, datang dari lataran belakang yang bermacam-macam. Seperti militer, akademisi di bidang keagamaan hingga pengusaha. Terlepas dari kekurangan yang ada, nama-nama seperti Joko Widodo, Ma’ruf Amin, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, adalah calon pemimpin bangsa berikutnya. Tak hanya sepak terjang mereka yang kerap menyita perhatian publik, masa lalu keempat tokoh itu juga sangat menarik untuk disimak.
Tak ada yang meragukan karir cemerlang Prabowo semasa menjadi perwira tinggi di kemiliteran. Beberapa prestasi yang diraihnya pun, membuktikan pria kelahiran 17 Oktober 1951 termasuk sosok yang cerdas. Mulai dari kesuksesan memimpin operasi militer di Timor-Timur, menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus hingga Pangkostrad berhasil dilaluinya. Setelah tak lagi menjadi anggota militer, Prabowo sempat menjadi pebisnis mengikuti jejak sang adik.
Karir politiknya dimulai pada 2004, di mana ia menjadi mengikuti konvensi presiden Partai Golkar dan tak berhasil terpilih. Prabowo pun akhirnya memutuskan mendirikan Gerindra sebagai kendaraan politiknya. Sempat kalah dengan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla di putaran pemilu 2014, ia kembali ke arena pilpres 2019 dengan menggandeng Sandiaga Uno sebagai pendampingnya.
Datang dari keluarga sederhana, sosok kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu, melalui banyak jalan berliku sebelum berhasil duduk di kursi kepresidenan RI. Saat kecil, rumahnya bahkan sempat digusur sebanyak tiga kali. Tak lama setelah lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Jokowi menekuni profesi sebagai pengusaha mebel. Karir politiknya dimulai pada saat menjabat sebagai Wali Kota Surakarta pada 2005.
Kesuksesannya mengubah citra Surakarta menjadi tujuan wisata, budaya dan batik, mengantarkan Jokowi memenangi Pilkada Jakarta pada 2012. Imbas dari kepopuleran dirinya sebagai Gubernur, Jokowi yang sempat tak mencalonkan diri sebagai Presiden, akhirnya maju di arena pilpres 2014. Bersaing dengan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang akhirnya dimenangkan oleh dirinya bersama Jusuf Kalla. Jokowi pun menduduki kursi presiden selama 5 tahun ke depan hingga pilpres 2019.
Selain menjadi pengurus di salah satu organisasi keagamaan di Indonesia, Ma’ruf Amin juga telah malang melintang di dunia pendidikan agama Islam. Dilansir dari wikipedia.org, pada kurun 1964 hingga 1970, ia pernah mengajar sebagai guru di Jakarta Utara dan sebagai pendakwah. Menginjak tahun 1968, ia menjadi dosen pengajar Fakultas Tarbiyah di Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta. Di tataran publik, Ma’ruf Amin memiliki pengalaman 7 tahun sebagai Anggota Dewan Presiden (2007-2014).
Dilansir dari nasional.kompas.com, ia juga menjadi bagian dari anggota legislatif dari tahun 1971 hingga 1999. Tak hanya itu, Ma’ruf Amin juga merupakan anggota Badan Pertimbangan Ideologi Pancasila bersama Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya. BPIP sendiri diketuai Megawati Soekarnoputri.
Berbicara tenang kewirausahaan, rasanya tak pas bila tidak membahas sosok Sandiaga Salahudin Uno. Memulai karirnya sebagai karyawan Bank Summa pada 1990, lulusan Wichita State University ini berguru bisnis pada konglomerat Astra, William Soeryadjaya. Setelah menamatkan beasiswanya di Universitas George Washington, Amerika Serikat, ia sempat menjadi manajer investasi di dua perusahaan berbeda yang bangkrut akibat krisis 1998. Tak ingin terpuruk terlalu lama, ia mendirikan bisnis serupa yang bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Dari situlah, bisnisnya mulai berkembang di beberapa bidang.
Seperti pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan dan infrastruktur. Sukses sebagai pengusaha, Sandiaga mencoba peruntungan di dunia politik lewat Partai Gerindra. Tak disangka, langkanya berjalan mulus hingga berhasil menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan. Kini, ia berkonsentrasi penuh sebagai bakal Wakil Presiden di pilpres 2019 mendatang bersama dengan Prabowo Subianto.
Berbekal pengalaman mas lalunya, pada Capres dan Cawapres yang berlaga di arena pilpres 2019 tentu mempunyai strateginya masing-masing. Yang jelas, bukan persoalan menang atau kalah. Lebih dari itu, bagaimana sebuah hajatan politik bisa menjadi momen pemersatu rakyat dan mereka yang terpilih sanggup menjalankan amanah bangsa Indonesia. Semoga saja ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…