Sebagai situs yang masuk dalam daftar keajaiban dunia, Borobudur memang menyimpan sejuta pesona dan teka-teki. Ada penelitian ilmuwan yang mengatakan bahwa Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman hingga mitos bila menyentuh Kunto Bimo (Arca Buddha) dengan tangan maka ia akan dihampiri oleh keberuntungan.
Di samping banyak mitos yang beredar, konon Borobudur juga dihuni oleh makhluk mitologi yang patungnya diabadikan dalam satu sudut candi termegah ini. Makhluk yang kerap dengan sebutan Makara ini bukan sembarang makhluk, ia adalah kendaraan dewa dalam agama Hindu. Untuk sekedar ilmu pengetahuan, kira-kira seperti apa ya penampakan dan wujud dari makhluk ini. Yuk, simak uraiannya di bawah ini.
Ditemukan dalam relief bangunan Jawa dan Bali
Makhluk Makara ini merupakan hewan dalam mitologi Hindu. Makara ini sering dilukiskan dalam relief-relief candi di Indonesia, terutama Jawa dan Bali. Namun, sesuai dengan negara dari mana ia berasal –India- Makara ini digambarkan sebagai makhluk air ‘jadi-jadian’ yang besar, gabungan dari dua hewan berbeda. Misalnya Rusa dan Buaya, atau Gajah dan Ikan dengan dilengkapi sulur-sulur bagian tubuh tambahan yang menyerupai belalai.
Tunggangan dewi Gangga dan dewa Taruna
Jika ingin dikaitkan lebih dalam ke dunia mitologi, maka nama Dewi gangga tak bisa dilepaskan dari Makara. Makhluk yang lahir dari perpaduan beberapa hewan raksasa ini merupakan tunggangan Dewi Gangga dan Dewa Taruna. Makara juga dianggap sebagai dewa yang mempunyai wewenang menjaga kuil Hindu dan Buddha. Makanya dalam kepercayaan agama mereka, Makara digunakan di atas pintu kuil.
Merupakan lambang dari salah satu Universitas ternama di Indonesia
Tak hanya menjadi penghias salah satu sudut Borobudur saja, jika kamu jeli Makara juga menjadi ikon salah satu zodiak, Capricorn. Selain itu, salah satu universitas ternama di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) juga menggunakan hewan mitologi ini dalam lambang kampus berjas kuning ini. Selain tanda dari keselamatan, Makara ternyata juga berarti sumber pengetahuan yang diharapkan bisa memberi supply ilmu dari generasi ke generasi.
Digunakan sebagai saluran air mancur
Di Borobudur sendiri, patung Makara bukan hanya sebagai hiasan saja, tetapi memiliki fungsi sebagai jaladwara (saluran air mancur). Patung Makara ini berbentuk binatang paduan: berkepala gajah, bertelinga sapi, bertanduk domba, dengan singa berukuran kecil di dalam mulutnya. Namun, walau begitu, patung yang dijadikan penyambut selamat datang ini menjadi juru kunci keselamatan bangunan candi tersebut.
Walaupun lekat dengan mitologi Hindu, Makara memiliki filosofi yang sangat dalam. Baik dalam agama Hindu dan Buddha sendiri atau dalam dunia pendidikan. Buktinya saja, replika patung jadi-jadian ini diabadikan dalam relief Borobudur dan juga Lambang dari universitas ternama Indonesia.