Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman makanan yang menakjubkan. Setiap daerah memiliki makanan daerah yang berbeda. Misal di Padang ada rendang, di Yogyakarta ada Gudeg, di Surabaya ada Rawon, dan lain sebagainya. Namun makanan-makanan itu terlalu mainstream. Sudah banyak yang tahu dan merasakan. Lantas bagaimana dengan makanan khas Indonesia yang terbuat dari serangga? Anda pernah merasakannya?
Baca Juga : 8 Makanan Aneh dari Filipina yang Membuatmu Enggak Doyan Makan Lagi
Indonesia ternyata juga gudang makanan yang sangat ekstrem lho. Tak hanya negara Thailand atau Filipina saja yang punya makanan uji nyali. Berikut ini ada 7 makanan khas Indonesia dengan bahan dasar serangga. Mari kita coba sama-sama!
Sate ulat sagu adalah makanan yang sangat khas dari Papua. Suku asli biasanya mengambil ulat sagu yang ada di dalam pohon sagu yang telah tua. Mereka lalu menusuk sate ini dengan kayu lalu membakarnya dengan matang. Jika anda memiliki nyali yang sangat tinggi, jangan lupa untuk mencicipi makanan ini.
Mengenai rasa, ada yang bilang enak. Begitu dikunyah, cairan dalam ulat akan meletus dan menyebar dalam mulut. Suku asli di Papua kerap memakannya untuk cemilan saat mereka berada di hutan. So, berani enggak makan satu ulat ini?
Kita mengenal jangkrik sebagai serangga yang sering membuat bunyi-bunyi nyaring di sawah. Namun tak pernah terpikir untuk mengkonsumsinya sebagai pengganti protein harian. Di luar negeri seperti Thailand mungkin jangkrik goreng terbiasa dijual. Di Indonesia masih baru beberapa kali.
Di daerah Ciamis, Jawa Barat ada orang yang mengolah jangkrik menjadi menu yang sangat khas. Mereka menggoreng jangkrik lalu membumbuinya dengan balado. Anda wajib mencobanya, makanan ini sangat nikmat jika dimakan menggunakan nasi putih yang hangat.
Sayok adalah sebutan dari larva capung yang memiliki sifat predator. Mereka biasanya hidup di danau-danau dan suka memangsa ikan kecil di sekitar. Sayok ini ternyata bisa dikonsumsi dengan membumbuinya pedas. Makanan ini berasal dari Danau Linow di Tomohon, Sulawesi Utara. (Perhatikan video di bawah ini mulai menit ke 15:44!)
Selain di daerah Sulawesi, ternyata larva ini juga dibuat semacam pepes di daerah Bali. Namanya Jubel Manis. Jubel adalah sebutan larva capung yang hidup di danau-danau. Saat ini Jubel Manis sudah susah ditemui di Bali. Hal ini terjadi karena populasi Sayok atau Jubel sudah semakin sedikit.
Botok Tawon adalah makanan yang banyak dijumpai di Jawa Timur terutama di kota-kota seperti Banyuwangi, Kediri, dan juga Blitar. Botok adalah makanan yang terbuat dari kelapa parut yang diberi bumbu. Botok tawon menggunakan bahan bumbu yang sama, hanya saya komponen pengisinya menggunakan larva tawon atau lebah madu.
Larva ini dipercaya mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Itulah mengapa para petani madu tak membuang sisa panen yang biasanya ada larva tawon. Mereka akan mengolah menjadi masakan yang nikmat meski kadang yang tak kuat bisa mengalami alergi berupa bentolan di tubuh.
Rempeyek adalah side dish yang biasanya terbuat dari tepung lalu digoreng. Kita bisa menganggapnya mirip krupuk. Isiannya bisa macam-macam. Namun yang paling sering berupa kacang-kacangan, ikan kali, atau juga daun-daunan. di beberapa daerah di Jawa Timur, ternyata ada yang membuat rempeyek dari laron.
Laron adalah metamorfosis terakhir dari rayap kayu. Biasanya mereka keluar saat musim hujan dan bergerombol di lampu-lampu. Kebanyakan orang memanfaatkan laron sebagai pakan burung atau untuk umpan memancing. Namun ternyata, serangga ini juga nikmat saat digoreng. Tertarik mencoba?
Belalang adalah pengganti protein yang sangat bermanfaat. Bahkan kandungan gizinya nyaris menyerupai daging ayam. Untuk itu, orang di Gunung Kidul Yogyakarta mulai giat mempromosikan penganan yang agak aneh tapi sangat bergizi ini.
Orang di Gunung Kidul mengubah hewan yang biasanya cuma dibasmi jadi bisa dikonsumsi. Harga perkilonya pun juga lumayan. Bisa mencapai 40 ribu rupiah. So, jika kebetulan sedang ke Gunung Kidul Yogyakarta jangan sungkan untuk mampir dan mengicipi kerenyahan belalang goreng yang nikmat ini!
Di beberapa daerah yang banyak pohon jati di Jawa Timur, banyak warga yang memanfaatkan kepompong atau “enthung” untuk makanan. Biasanya kepompong ini hidup di bawah daun-daun yang telah kering di tanah. Kita bisa membuka daun dan mulai mengumpulkan calon kupu-kupu ini.
Kepompong pohon jati ini biasanya dimasak dengan langsung digoreng atau dibumbui pedas. Rasanya sangat gurih dan tidak kalah dengan udang atau ikan lainnya. Jika anda makan serangga ini bersiaplah untuk uji nyali. Karena kadang-kadang bisa menyebabkan orang jadi gatal-gatal.
Baca Juga : Di China Telur di Rebus dengan Air Kencing Perjaka Jadi Makanan Favorit
Jangan mengaku punya nyali jika belum mencoba salah satu kuliner ekstrem asli Indonesia enak. Meski terlihat mengerikan tapi rasanya enak kok. Buktinya masih banyak yang suka. So, jangan lupa masukkan ke dalam agenda liburan anda berikutnya ya. Makan masakan berbahan dasar serangga khas Indonesia!
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…