Kalau ditanya tentang desa apa yang terbaik di Indonesia, mungkin kalian langsung kepikiran desa-desa indah di Bali atau Lombok. Nyatanya, penyandang predikat desa terbaik nasional pada tahun 2016 lalu justru jatuh pada Desa Majasari di Indramayu, lho. Kemendangan tersebut tentu punya dasar yang kuat.
Pasti kalian mulai bertanya-tanya, poin plus apa sih yang bikin desa satu ini sampe bisa ngalain desa-desa yang keindahannya dikenal sampai mancanegara? Kalau kalian datang sendiri ke lokasi, pasti terjawab rasa penasaran itu. Daripada cuma menduga-duga, mending kita intip langsung seperti apa keunggulan Majasari yang jadi pemenang desa terbaik tingkat nasional itu.
Super bersih, nggak ada sampah di sepanjang jalan
Di desa-desa lain, mungkin pemandangan sampah yang tercecer di jalan adalah hal yang biasa. Tapi, nggak demikian dengan Desa Majasari. Jika kamu suatu kali punya kesempatan buat datang ke Majasari, pasti bakal takjub karena kebersihan desanya yang bebas sampah di sepanjang mata memandang. Hebatnya lagi, kebersihan tersebut bukan didapat dari banyaknya pasukan kuning yang bertugas lho, melainkan murni dari ketaatan masyarakatnya pada peraturan dilarang buang sampah sembarangan. Nggak cuma itu, desa ini emang mewajibkan warganya buat memilah sampah organik dan anorganik.
Pemandangannya hijau meski di musim kemarau
Kasus kekeringan di pelbagai desa mungkin jadi pembelajaran bagi desa lain, termasuk Majasari. Upaya untuk terus maju tersebut rupanya juga membuahkan hasil. Salah satu yang nggak kalah menakjubkan adalah pemandangan di Desa Majasari yang selalu hijau meski lagi kemarau. Kok bisa sih? Keberadaan embung ternyata memegang peran besar di sini. Embung tersebut yang ngejamin ketersediaan air hingga masyarakat tetep bisa bercocok tanam. Walhasil, traveler yang datang ke desa satu ini pasti ngerasain hawa kesejukan dan pemandangan yang hijau.
Gotong royong warganya mantap punya
Kesadaran kebersihan bukan satu-satunya yang bikin desa Majasari jadi terbaik tingkat nasional. Kenyataan bahwa masyarakatnya punya rasa gotong royong yang tinggi juga susah disaingi. Selain adanya peraturan dan ketaatan soal buang sampah, warganya juga selalu bahu membahu untuk mengolah sampah buangan tersebut.
Nggak semua berakhir di TPA, karena sampah organik yang dibuang tersebut kemudian diolah di tempat pekarangan warga. Para masyarakat bergotong royong dalam kegiatan mengubah sampah tersebut menjadi pupuk yang digunakan untuk tanaman.
Tiap warga punya tanaman obat di depan rumah
Ada kekompakan lain yang selalu diterapkan masyarakatnya, yakni menanam tanaman obat di depan rumah masing-masing. Mungkin karena mayoritas penduduknya adalah petani, makanya mereka memang gemar menanam tanaman obat di halaman rumah. Atau justru diwajibkan pemerintah desa agar bisa digunakan saat dibutuhkan? Entahlah, yang jelas tiap rumah di desa memang punya halaman khusus yang digunakan untuk menanam tanaman obat. Keren banget!
Punya perpustakaan desa yang lengkap dengan akses internet
Nggak heran kalau desa satu ini bisa ngalahin desa-desa indah lainnya. Ternyata, Majasari nggak cuma mementingkan soal pemandangan doang, tapi juga kemajuan warganya. Jika biasanya perpustakaan cuma tersedia di kota-kota saja, maka nggak demikian dengan desa Majasari, mereka juga punya perpustakaan yang terletak di Balai Desa. Perpustakaan tersebut juga punya koleksi biku yang cukup lengkap dan punya akses internet.
Nggak cuma di Balai Desa, perpustakaan satu ini juga punya sepeda motor khusus yang dilengkapi dengan perpustakaan dan juga komputer plus internet. Ada petugas khusus yang siap berkeliling desa untuk memudahkan warganya yang ingin meminjam buku. Atas keseriusan desa ini mengelola perpustakaan, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga memberikan apresiasi, bahkan menjadikan desa ini juara III dalam Lomba Perpustakaan Desa dan Kelurahan tingkat nasional tahun 2014 lalu.
Peduli banget sama kesehatan
Pemerintah desa Majasari emang terbukti banget peduli dengan warganya. Salah satu wujud nyatanya adalah mengadalan program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk atau disingkat GERTAK PSN. Gerakan yang dilakukan dari rumah ke rumah warga ini berisi sosialiasasi dan juga pendidikan dan juga praktik langsung bagaimana memberantas sarang nyamuk.
Meski desa satu ini menolak adanya fogging (pengasapan) di lingkungan warga, tapi terbukti jika edukasi yang diberikan pemerintah sukses bikin warganya terbebas dari teror penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Itulah keunggulan Majasari yang bikin mereka mutlak jadi pemenang desa terbaik tingkat nasional. Nggak heran sih, kekompakan masyarakat dan jika pemerintahan yang niat sukses jadi kombinasi yang sempurna. Semoga desa satu ini jadi inspirasi untuk desa lain, minimal masalah kebersihannya.