Di masa lalu, Indonesia memiliki peranan besar dalam sejarah peradaban dunia. Banyak sekali kerajaan-kerajaan besar yang berdiri hingga akhirnya mendirikan sebuah kota sebagai pusat pemerintahannya. Kota-kota ini terus bertahan selama ratusan, hingga ribuan tahun lamanya meski raja kerajaan telah tiada. Bahkan kerajaannya pun telah hancur dan hanya menyisakan puing reruntuhan berupa candi atau prasasti.
Berikut ini ada tujuh kota berpengaruh di masa lalu yang masih bertahan hingga sekarang. Kota-kota yang dahulu jadi bagian kerajaan besar kini bertransformasi menjadi kota modern dengan peradabannya yang baru. Langsung saja, inilah kota kuno berpengaruh di Indonesia itu!
Pada abad ke-7 Palembang dibangun pertama kali sebagai cikal bakal kerajaan Buddha terbesar di Asia Tenggara bernama Sriwijaya. Kerajaaan ini terus berkembang hingga memasuki masa kejayaannya sekitar abad ke-9 masehi. Saat ini kota Palembang menjelma menjadi kota metropolitan dan menjadi ibu kota provinsi Sumatra Selatan.
Di masa lalu kota ini mendapat julukan sebagai Venice of the East atau Kota Venesia dari Barat. Diperkirakan dalam 15 tahun ke depan Kota Palembang akan memiliki penduduk sekitar 2,5 juta jiwa. Kota ini ditetapkan sebagai kota paling tua di Indonesia sampai sekarang dan akan terus berkembang.
Kota tertua kedua di Indonesia adalah Malang (lebih tepatnya Kabupaten Malang). Daerah ini dulu merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Singasari meski di bawah Kerajaan Kediri. Setelah Ken Arok berkuasa akhirnya kota kerajaan dipindahkan ke Malang dan masih bertahap sampai sekarang.
Peradaban Malang mungkin telah berubah dengan drastis. Namun sisa-sisa kejayaan di masa lalu masih terukir di beberapa candi seperti Candi Singasari, Candi Kidal, dan Candi Jago. Saat masa penjajahan Belanda, Malang digunakan sebagai pusat perdagangan stragetis juga tempat pejuang melakukan perlawanan di bawah pimpinan Trunojoyo.
Kediri adalah kota terbesar ketiga di Jawa Timur dan juga kota tertua ketiga di Indonesia yang masih bertahan sampai sekarang. Dahulunya Kediri merupakan sebuah pusat Kerajaan Kadiri yang banyak menguasai daerah di Jawa Timur termasuk Kerajaan Singasari. Namun lambat laun kerajaan ini melemah hingga akhirnya kandas dan berganti kerajaan Majapahit, Demak, dan Mataram.
Saat ini Kediri telah menjelma menjadi pusat perdagangan di Jawa Timur. Sisa-sisa kerajaan bisa terlihat dari beberapa prasasti dan candi yang terletak di sekitaran Kediri. Meski telah habis kejayaannya, kita tak bisa menyangkal kehebatan Kerajaan Kediri di masa lalu yang mampu menguasai hampir semua wilayah di Jawa Timur.
Magelang adalah salah satu kota yang cukup besar di Jawa Tengah. Di masa lalu, kota ini sebenarnya merupakan gabungan dari dua desa. Pertama adalah desa Mantyasih dan yang kedua adalah Desa Glangglang. Kedua desa ini menyatu dan akhirnya terbentuk menjadi nama Megelang.
Kota Magelang telah ada sejak zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balintung sekitar abad ke-9 hingga ke-10 masehi. Penyebutan raja dan tanggal terbentuknya kota Magelang tertuang dalam sebuah Prasasti bernama Mantyasih. Dalam prasasti itu juga disebutkan jika Mantyasih ditetapkan sebagai Desa Perdikan atau desa bebas pajak dan dipimpin seorang pejabat patih.
Kabupaten Nganjuk dibangun sekitar tahun 859 Caka atau 937 Masehi. Dulunya kota ini disebut dengan Anjuk Ladang atau dalam Bahasa Jawa kuno disebut dengan Tanah Kemenangan. Pada abad ke-19 daerah ini dikuasai oleh Kasunanan Surakarta dan juga para penjajah Belanda.
Saat ini Nganjuk berbenah diri sebagai kota pusat perdagangan di Jawa Timur. Hasil bumi yang paling terkenal dari Nganjuk adalah bawang merah. Hampir seluruh bawa merah paling bagus di Jawa Timur dihasilkan di daerah yang juga dijuluki sebagai kota angin.
Tulungagung adalah daerah yang merupakan sentra penghasil marmer terbesar di Jawa Timur, bahkan seluruh Indonesia. Daerah ini juga merupakan kota paling tua yang masih ada hingga sekarang. Tercatat dalam Prasasti Lawadan jika kota ini berdiri sekitar tahun 1205 berdasarkan penghargaan Raja Kertajaya kepada masyarakat Thani Lawadan yang membantu melawan musuh dari timur Daha.
Saat ini Tulungagung memiliki penduduk lebih dari satu juta jiwa dan terbagi menjadi tiga kecamatan besar: Tulungagung, Kedungwaru, dan Boyolangu. Selain penghasil marmer, daerah Tulungagung juga merupakan sentra pembuatan alat-alat rumah tangga, konveksi, dan juga batik khas Tulungagung.
Kota tertua terakhir dalam daftar ini adalah Surabaya. Kota terbesar kedua di Indonesia dan merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur. Kota ini telah memiliki sejarah panjang sejak berdiri di bawah Kerajaan Majapahit hingga akhirnya runtuh dan berpindah ke Kerajaan Islam hingga dikuasai oleh Belanda di zaman penjajahan.
Saat ini, Kota Surabaya berubah menjadi sentra perdagangan terbesar di wilayah timur Indonesia. Dan terus berkembang menjadi kota yang bersih dan indah. Kota ini menyimpan banyak sekali sejarah bagi Indonesia terutama saat masa penjajahan Belanda. Tak ayal jika kota pahlawan layak disandang Surabaya dari dahulu hingga sekarang.
Itulah tujuh kota tua paling berpengaruh di Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang. Dari tujuh kota tua di atas, mana yang merupakan kota anda? Dan kota mana yang ingin anda jelajahi isinya?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…