Sudah menjadi rahasia umum apabila dalam identifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 bukanlah sesuatu perkara yang mudah Sebab, mereka yang berhasil ditemukan oleh Tim SAR dalam kondisi sulit untuk dikenali. Mengutip laman Tempo.com, bahkan beberapa kantong jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang menerima 195 yang isinya 666 bagian tubuh korban.
Selain itu pembusukan dan kontaminasi air garam garam juga membuat korban-korban dalam peristiwa itu sulit untuk diungkap identitas-nya. Tapi, hal itu ternyata bukan rintangan yang tidak biasa ditaklukkan oleh tim identifikasi yang berasal dari Disaster Victim Identification (DVI). Lewat beberapa cara tepat mereka mengungkap satu persatu korban. Dan berikut Boombastis berikan ulasannya mengenai kinerja para pakar bedah itu bekerja.
Mengandalkan Hasil Tes Deoxyribonucleic Acid
Berkaca dari beberapa hal mengenai kondisi beberapa korban tadi, memang tidak kalau Tes Deoxyribonucleic Acid atau DNA dipilih untuk bisa mengungkapkan identitas korban. Selain itu dengan cara ini banyak yang mempercayai kalau tingkat keakuratan metode sangat besar. Dilansir laman Aura.Tabloidbintang.com, Tes DNA menawarkan akurasi 99.99%. Presentase yang menunjukkan kalau cara ini memang paling ampuh untuk digunakan mengenali korban-korban yang jatuh bersama Pesawat Lion Air tersebut.
Empat tahapan Tes DNA yang harus kalian tahu
Meski terlihat simpel lantaran mampu memberikan tingkat keakuratan yang tinggi, namun sebenarnya dalam melakukan Tes DNA ada prasyarat yang wajib sekali dilakukan. Sebab, bila ada yang terlewat akan mempengaruhi data yang diperoleh. Enggak terbayangkan bila jenazah yang diidentifikasi ternyata salah. Melansir laman Tempo.com, empat tahapan dalam melakukan Tes DNA adalah Pengambilan sampel DNA, Ekstraksi (pemisahan) DNA, Penggandaan DNA, dan Pemisahan DNA secara kapiler. Apabila beberapa hal tadi dilakukan baru hasil dengan tingkat keakuratan yang tinggi bisa didapatkan.
Setiap Tes tersebut memerlukan biaya 5 juta
Dalam sebuah Tes DNA ternyata bisa dikatakan memerlukan biaya yang tidaklah murah. Menurut Putut Cahyo Widodo yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Komisaris Besar, berujar kalau dalam mengidentifikasi satu sampel DNA membutuhkan biaya lebih dari Rp 5 juta. Meski tergolong angka besar, tapi melihat tingkat keakuratannnya tentunya merogoh kocek terlalu dalam dengan jumlah itu bisa dibenarkan. Toh, hal ini juga berhubungan dengan keluarga tercinta jadi bukan alasan untuk keberatan. Kalau menurut kalian bagaimana sobat?
Sudah 89 orang berhasil terungkap identitasnya
Bila melihat perkembangan dalam penanganan insiden sudah banyak korban berhasil diketahui sosoknya. Bahkan beberapa diantara sudah diberikan kepada keluarga besar untuk dikebumikan. Dari penelusuran penulis saat ini sudah ada 89 orang yang ada dalam peristiwa jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Kerawang sudah teridentifikasi. Melihat hal tersebut tentu membuktikan kalau tes DNA bukanlah metode yang sembarangan. Melansir laman Liputan6, hingga berita ini dituliskan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP belum ditemukan.
BACA JUGA:Buku Yasin Hingga Penyelam Meninggal, Ini Kisah Selama Evakuasi Korban Lion Air
Melihat kinerja yang begitu cepat dan nyata dari para orang yang terlibat dalam penyelamatan korban pesawat agaknya appresiasi tinggi layak diberikan kepada mereka semua. Tapi terlepas dari hal tersebut kondisi tadi membuktikan kalau metode pengungkapan jenazah dengan Tes DNA memang luar biasa. Besar harapan peristiwa segera terselesaikan dari para keluarga korban diberikan ketegaran.