Zulkifli Hasan adalah salah satu orang yang masuk dalam daftar menteri baru saat reshuffle Kabinet. Ia resmi menjabat sebagai Menteri Perdagangan baru yang menggantikan Muhammad Luthfi, yang resmi dilantik pada Juni 2022.
Saat penggantian Mendag, terdapat beberapa persoalan harga bahan makanan pokok yang melambung tinggi, seperti minyak goreng dan cabai. Namun, belum lama dilantik, Zulkifli mendapat sorotan karena mengeluarkan beberapa pernyataan yang dinilai kontroversial. Apa saja kontroversi dan pernyataan tak biasa dari Zulkifli? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Saat awal masa kerja, Zulkifli blusukan ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur, untuk meninjau harga kebutuhan pokok. Pedagang maupun pembeli mengeluhkan harga bahan pokok yang dinilai terlalu mahal. Ia mengaku terkejut dengan kenaikan yang cukup signifikan. seperti pada cabai merah, telur, dan ayam.
Ketika berkunjung ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Zulkifli sempat berbincang kepada sejumlah pedagang. Termasuk pedagang yang menjajakan minyak goreng. Sang pedagang yang mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng malah ditawarkan untuk umrah oleh Zulkifli. Hal ini tentu menjadi kontroversi karena tak dapat menyelesaikan permasalah minyak goreng, terlepas dari ucapan tersebut serius atau hanya celetukan.
Baru-baru ini, harga telur ayam melonjak menjadi sekitar Rp33.000 per kilogram. Sementara, satu bulan sebelumnya, harga telur ayam masih pada kisaran Rp25.000 per kilogram. Harga telur yang naik pesat berdampak kepada masyarakat Indonesia, seperti pedagang makanan dan ibu rumah tangga. Berbagai pihak menyebut bahwa Kementerian Perdagangan seharusnya dapat menekan kenaikan harga telur. Namun, Zulkifli menyatakan bahwa kenaikan harga telur tersebut tidak terlalu signifikan dan meminta masyarakat untuk tidak mempermasalahkannya.
Persoalan harga minyak goreng yang tak kunjung usai pun menjadi salah satu tugas Zulkifli. Ia pun berjanji untuk menyelesaikan kelangkaan minyak goreng dalam kurun waktu satu hingga dua bulan sejak menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Kelangkaan minyak goreng membuat harganya naik, sempat menginjak sekitar Rp28.000 per liter. Saat ini harga minyak goreng curah menjadi Rp14.000 di sejumlah kota.
Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng digadang-gadang akibat ulah mafia. Namun, Zulkifli menyebut bahwa tidak ada mafia minyak goreng. Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng karena harga pasaran internasional naik. Di samping itu, menurut Zulkifli bahwa pemerintah tidak dapat mengantisipasi hal tersebut.
Masih berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng, Zulkifli pernah menyebutkan bahwa sudah ada tim yang menangani masalah minyak goreng curah di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko). Pernyataan tersebut seolah Zulkifli melemparkan tanggung jawab Kementerian Perdagangan yang seharusnya menyelesaikan masalah minyak goreng. Zulkifli pun dinilai kurang memahami esensinya dalam menangani permasalahan kebutuhan pokok di Indonesia.
BACA JUGA: Warga Beli Minyak Goreng dan Bensin Harus Pakai Aplikasi, Ini Tanggapan Masyarakat
Pernyataan Zulkifli yang dinilai kontroversial tersebut semoga tidak berlanjut. Masyarakat berharap Kementerian Perdagangan mampu membantu masyarakat dengan setidaknya menekan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…