Categories: Trending

4 Kisah Miris Penjualan Ginjal di Indonesia, Bukti Masih Adanya Ketimpangan di Negeri Ini

Masih sangat lekat di telinga mengenai nasib miris orang-orang yang menjual ginjal karena himpitan ekonomi. Mirisnya, beberapa hari yang lalu hal itu kembali terjadi. Hal ini seolah menjadi potret kerasnya hidup di Indonesia. Lantaran besarnya biaya yang harus ditanggung, akhirnya banyak orang harus melakukan aksi nekat seperti itu.

Sejenak menengok ke belakang, ternyata bukan satu atau dua kali hal ini terjadi di Indonesia. Karena alasan keuangan, sudah sering terdengar tentang orang yang menjual ginjalnya di Indonesia. Bahkan selalu muncul di setiap tahunnya. Berikut adalah beberapa peristiwa penjualan ginjal yang pernah terjadi di negeri ini.

Jual ginjal demi biaya sekolah yang mencekik

Meskipun pemerintah menggalakkan beberapa bantuan buat para murid di Indonesia, sepertinya hal itu masih dirasa kurang membantu rakyat miskin. Bagaimana tidak, meskipun banyak bantuan biaya di sana-sini, nyatanya masih saja ada anak yang kesulitan. Seperti yang terjadi di Palembang beberapa waktu yang lalu, lagi-lagi seorang ayah harus menjual ginjalnya hanya demi membantu keuangan anaknya yang ingin masuk sekolah kejuruan.

Jual Ginjal demi sekolah anak

Pria yang bernama Herman itu nekat melakukan aksi tersebut karena mengetahui tanggungan anaknya sebesar Rp 2 juta yang harus dibayarkan. Sedangkan di sisi lain, keadaan ekonomi keluarga sangat pas-pasan. Akhirnya tanpa berpikir panjang, pria ini segera mengambil secarik kertas dan menuliskan “Jual ginjal untuk sekolah anak” dan ditempelkan pada punggungnya. Aksi nekat pria ini akhirnya jadi viral di dunia maya.

Demi pengobatan orang tua harus jual ginjal

Sepertinya nasib serupa juga harus dirasakan pada masalah biaya pengobatan. Misalnya saja kejadian beberapa tahun yang lalu, lantaran tanggungan pengobatan ayahnya yang mahal, Fahmi anak 19 tahun harus menjual ginjalnya. Akhirnya pemuda ini mengiklankan bahwa dia bersedia menjual ginjalnya untuk menebus biaya pengobatan ayahnya di sebuah situs jual beli Online.

Fahmi jual ginjal [image source]
Meskipun sudah banyak yang mencoba menghentikan perbuatan Fahmi ini, mau bagaimana lagi, kalau dia tidak mendapatkan uang, maka ayahnya tidak akan dirawat. Fahmi sudah benar-benar kehabisan cara lagi untuk mendapatkan uang ataupun keringanan biaya.

Tebus ijazah dengan ginjal orang tua

Masih berkecimpung di dunia pendidikan, tapi yang satu ini lain ceritanya. Lantaran ijazah harus ditebus dengan nominal puluhan juta, Surgiyanto harus menjual ginjalnya. Sama dengan nasib penjual ginjal yang lain, perekonomian keluarganya sangat pas-pasan, mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari. Pun demikian, Surgiyanto harus menanggung biaya besar yang seharusnya bukan merupakan tanggungannya.

Jual Ginjal untuk ijazah [image source]
Usut punya usut, kedua anaknya yang sekolah di  STAI, terpaksa ijazahnya harus disimpan oleh pihak di sana karena alasan yang tidak jelas. Untuk mendapatkan ijazah tersebut, Surgiyanto harus menebusnya hingga Rp 70 juta. Karena tidak memiliki biaya sebesar itu, akhirnya Surgiyanto memutuskan untuk melakukan aksi nekatnya menjual ginjal. Beruntung masalah dapat diselesaikan atas bantuan Kemendikbud dan ijazah anak Surgiyanto bisa didapatkan kembali.

Marak jual ginjal di kampung ini

Pada tahun 2014 lalu, ditemukan sebuah fakta miris dari sebuah kampung di Indonesia. Tepatnya di Majalaya Bandung, ditemukan kalau banyak warganya dulu sering menjual ginjal. Hal ini diungkapkan oleh pihak kepolisian setempat setelah ditangkapnya beberapa warga yang telah menjual ginjalnya.

Warga sering jual ginjal

Berbagai alasan berbeda melatarbelakangi banyaknya warga ini menjual ginjal. Mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Namun dari semua itu intinya adalah sama, masalah keuangan selalu menjadi alasan utama mereka melakukannya.

Itulah beberapa kejadian di Indonesia mengenai orang-orang yang menjual ginjalnya karena himpitan ekonomi. Prihatin memang dengan keadaan mereka, tapi mau bagaimana lagi. Namun terlepas dari semua itu, sejatinya penjualan organ adalah hal yang ilegal di Indonesia.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago