Kalau bicara soal ibu, mendengar namanya saja bisa membuat air mata seorang anak manusia menetes. Ibu adalah malaikat penjaga yang diberikan Tuhan dalam hidup kita. Selama 9 bulan seorang ibu menjaga kita dalam kandungannya, bahkan mempertaruhkan nyawa demi bisa melahirkan dan menyambut kita di dunia.
Tidak hanya sampai di situ. Seorang ibu selalu mendoakan anak-anaknya hingga mereka tumbuh dewasa dan tak mampu lagi dijangkau oleh tangan yang pernah menimang mereka itu. Ibu memang bukan sosok sempurna, tapi tak mungkin kita lupa.
Mirisnya, kita sering lupa bahwa ibu akan menua, renta dan sangat butuh perhatian anak-anaknya. Hidup dan pendewasaan kadang mengubah anak yang selalu membutuhkan ibunya, ‘lupa’ dan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan surga di telapak kaki ibu mereka. Seperti beberapa kisah tragis berikut ini, semoga bisa mengembalikan nurani kita sebagai seorang anak.
Baru-baru ini di Pizhou, Jiangsu, China, seorang ibu tua renta ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Ia terbungkus sebuah selimut tebal yang diikat, mungkin supaya tidak kedinginan. Perempuan yang sepertinya tak lagi berdaya itu, sepertinya sengaja ditinggalkan di tengah lahan kosong begitu saja.
Entah anak atau keluarga mana yang tega ‘membuang’ wanita renta tersebut. Kasus ini terungkap di Pizhou Online dan membuat banyak netizen hanya bisa geram menyaksikan kekejaman seperti ini. Banyak di antara mereka yang tak bisa membayangkan bagaimana masa tua mereka nanti. Apakah akan dibuang seperti itu bila nanti mulai renta dan tak bisa apa-apa?
Wanita tersebut kabarnya segera mendapat pertolongan dari tim medis setempat. Sayang sekali nyawanya tidak bisa ditolong. Tuhan membebaskannya dari penderitaan di dunia, dan semoga ibu ini meninggal dengan tenang.
Selanjutnya : 2. Ibu Yang Ditolak Anaknya Karena Berwajah Jelek
Seorang ibu datang dari kampung halamannya setelah mendengar bahwa putranya sudah memiliki anak. Kabar ini sekaligus menjadikannya seorang nenek. Begitu bahagianya wanita yang disamarkan namanya sebagai Ding ini, membuat wanita itu tak sabar mendatangi anak cucunya.
Sejak lama, Ding dan suaminya membantu sang anak agar bisa sekolah tinggi di universitas. Namun sejak lulus dari sana, kedua orang ini hampir tak pernah bisa menghubunginya. Sudah rindu dengan sang anak dan ingin melihat cucunya, Ding datang membawa pakaian anak yang ia jahit sendiri, ayam hidup dari kampung, mie yang enak, daging dan sekeranjang telur. Demi apa kalau tidak demi anak cucu yang sangat ia sayangi.
Setengah hari Ding menunggu di tempat kerja putranya sendiri, tapi penantian itu berujung kekecewaan dan penolakan yang membuatnya teramat sedih. Anaknya tidak mau bertemu dengan Ding karena ia merasa ibunya jelek dan tak setara dengan dirinya kini. Air mata kesedihan jatuh karena pupus harapannya melihat senyum putranya dan cucu yang lama diidamkan.
Lagi-lagi, cerita ini sampai di telinga netizen dan mereka mengutuk keras pria yang telah menolak ibunya itu. Anak macam apa yang membalas cinta ibunya dengan penolakan hanya karena wajah? Kabarnya setelah kejadian itu, Ding akhirnya pulang kampung dengan hati yang hancur berantakan.
Selanjutnya : 3. Anak Menggugat Ibu Kandung Rp 1M
Kisah nyata ini terjadi si tanah air. Mungkin Anda sudah pernah mendengar kasus Ibu Fatimah, seorang ibu yang sudah berusia 90 tahun, namun digugat anaknya dengan tuntutan senilai Rp 1 M. Hal ini karena Nurhana dan Nurhakim, sang anak, memperkarakan tanah warisan seluas 397 meter persegi.
Kasus ini sempat menggemparkan Indonesia, karena selama pemberitaan, disorot wajah Fatimah yang ternyata adalah ibu berusia lanjut. Tak tersirat di wajahnya bahwa ia bisa memenuhi tuntutan itu. Bahkan orang awam tak sanggup melihatnya duduk di kursi pesakitan menghadapi sidang atas kasus dengan anaknya sendiri. Akhirnya pengadilan memenangkan Fatimah untuk perkara ini.
Namun dalam sebuah wawancara, Fatimah mengatakan bahwa dirinya terlanjur sakit hati karena diperlakukan seperti ini oleh anak-anaknya. Mirisnya, sang anak-anak yang bertikaipun tak mau berbaikan dengan sang ibu dan saling tuding dengan saudaranya yang lain. Sayang sekali, kekuasaan dan uang yang sementara nilainya, menghancurkan kasih sayang di antara ibu dan anak-anaknya.
Logikanya, banyak orang tua yang membanting tulang demi bisa menyekolahkan anak-anak mereka. Orang tua bukan sosok yang pelit untuk membawa anak-anaknya pada kesuksesan yang lebih baik. Hanya saja, sebagai anak, kadang kita belum mengerti perjuangan orang tua yang dimaksud.
Seorang anak perempuan di Amerika Serikat, Caityn Ricci, menggugat orang tuanya senilai Rp 197 juta dengan alasan menelantarkannya. Sementara ibu Caityn mengatakan bahwa putrinya sudah tidak mau pulang sejak Februari tahu 2013. Sementara anak mereka tetap bersekolah dan tak bisa membayar tagihan SPP, ibu dan ayah Caityn menolak membayar sampai anaknya mau pulang ke rumah.
Sang ayah mengatakan bahwa Caityn pernah kecanduan alkohol, karena itu kedua orang tuanya ingin sang anak pulang ke rumah. Sayang sekali, dalam kasus ini Caityn dimenangkan dengan alasan bahwa uang pendidikan adalah tanggung jawab orang tua. Well, kalau tidak hari ini, semoga esok Caityn segera mengerti bahwa ibu dan ayahnya sedang mengkhawatirkan kondisi anaknya itu.
Nenek Sati adalah seorang nenek yang tinggal di Cipinang Muara, Jakarta Timur. Ia punya beberapa anak, namun banyak di antara mereka yang melupakannya. Padahal banyak di antara anak-anak Nenek Sati yang sukses.
Dalam kondisi yang serba terbatas, Nenek Sati masih harus menanggung cucu-cucunya. Padahal, sebagian dari anak-anaknya itu sudah banyak yang tidak mengakuinya sebagai ibu. Miris sekali kenyataan bahwa seorang anak tidak mau lagi pulang dan merawat ibunya karena sedang berada di atas angin. Padahal surga ada di bawah telapak kaki ibunya.
Nenek Sati memang renta di usianya yang sudah 80 tahun. Namun ia tak banyak berharap atau merepotkan anak-anaknya. Ia bahkan menolak tinggal di panti jombo. What a mom with strong heart, semoga Tuhan memberikan rejeki pada ibu yang satu ini.
Salah satu kisah yang paling menggegerkan di tahun 2014 lalu adalah bagaimana seorang ibu dibiarkan kelaparan hingga tubuhnya tinggal tulang dan kulit saja. Ibu bernama Xioaming Tsui itu ditemukan oleh warga sekitar dengan kondisi yang mengenaskan, sangat lapar dan kehausan.
Dilansir dari Shanghaiist, perempuan malang ini memang sengaja disekap dan dibiarkan oleh anak-anaknya hingga kurus kering. Tanpa makanan ataupun minuman. Bahkan seorang tetangga sampai ketakutan saat megendap-endap memberinya makan dan minum. Saat kasus ini terungkap, sang ibu segera coba diselamatkan. Namun Xiaoming Tsui akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah penderitaan yang ia dapatkan dari sang anak.
Ayah maupun ibu adalah orang yang berjasa atas kesuksesan kita. Kalau tak punya uang, mereka masih punya cinta dan doa. Dan dari mulut mereka lah keinginan kita banyak diamini. Suaatu hari kita akan seperti mereka, jadi tua dan mungkin tak berdaya.
Apa yang kita lakukan pada orang tua hari ini, mungkin akan terjadi saat kita sudah punya anak nanti. Semoga pengalaman para ibu dan anak ini membuka mata batin dan nurani kita tentang orang tua, baik ibu maupun ayah.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…