Piala Dunia pastinya menjadi ajang sepak bola yang selalu diimpikan oleh semua elemen pencinta bola tanah air. Sebagai kejuaraan akbar, FIFA World Cup selalu menjadi sesuatu yang wah dan pencapaian tertinggi di olahraga ini. Meski masih diperlukan waktu yang lama untuk masuk kompetisi tersebut, namun lewat Paradi FC impian Indonesia akan dapat sedikit terwujud.
Untuk sebagian besar orang Indonesia nama Paradi FC, tentunya masih asing di telinga. Hal ini lantaran kesebelasan tersebut memang tidak berkompetisi di tanah air. Semakin membuatnya tabu, isi pemainnya juga berasal dari kumpulan para pengacara. Namun di balik itu semua kiprahnya sangat hebat dengan berhasil masuk ajang Piala Dunia Advokat di negeri Spanyol.
Berlaga di kompetisi bertajuk advokat Mundiavocat ke-19, Paradi FC kembali menjadi kontestan berasal dari lokasi terjauh. Meski harus tempuh perjalanan berjam-jam tidak mengurangi semangat mereka untuk harumkan nama negara. Dalam sejarah kesebelasan satu ini sudah mengikuti ajang tersebut sebanyak dua kali. Namun belum pernah membawa pulang ke tanah air. Kejuaraan advokat Mundiavocat sendiri sudah ada sejak tahun 1983 dan diselenggarakan di kota Maroko.
Kiprah para pengacara yang tergabung di klub Paradi FC tidak hanya di kompetisi tadi saja. Pasalnya mereka juga mengikuti Asian Football Club for Lawyers atau sering disebut Piala Asianya para advokat. Meski tak berhasil juara tapi di sini mereka mampu menduduki peringkat delapan terbaik. Sebagai sebuah kesebelasan amatir prestasi tersebut tetaplah patut diapresiasi lantaran membawa nama Indonesia di kancah dunia.
Kisah Parade FC ini menunjukkan kepada kita bahwa sepak bola mampu merasuki semua elemen masyarakat. Kegembiraan yang terakdung di dalamnya menjadi kekuatan magic yang meyihir siapa saja. sebagai olahraga besar dan banyak digandrungi oleh masyarakat sepak bola sudah sewajarnya mulai dipandang pemerintah. Selain memiliki nilai yang potensial melalui olahraga ini kita bisa kenalkan Indonesia pada dunia.