Satu hal yang jadi masalah buat negara-negara maju adalah sempitnya lahan lantaran penduduknya yang melonjak. Alhasil dibangunlah gedung-gedung tinggi seperti rusun dan apartemen untuk mengakali kurangnya tempat hunian. Meskipun begitu kadang hal ini juga sama sekali tak menyelesaikan masalah, pasalnya pertumbuhan populasi di negara itu yang terus melonjak.
Hal serupa ternyata terjadi di Hongkong, lantaran minimnya lahan yang ada membuat sebagian harus tinggal di atas gedung. Bahkan hingga terbentuk sebuah kampung kumuh sendiri, di mana segala kegiatan dilakukan di atas sana. Lalu seberapa parah kah keadaan di sana? Simak ulasan berikut.
Sering disebut desa atap rumah, karena berada di puncak gedung
Hampir semua kegiatan dilakukan dari atas gedung
Sebagian berubah menjadi daerah kumuh bagian atas
Tanpa adanya rasa takut, mereka mencuci dan menjemur baju di atap…..
Meski berada di atas gedung, namun justru kemiskinan yang nampak
Jauh dari hingar-bingar megah, perkampungan ini seolah jadi sisi lain Hongkong
Biasanya orang-orang ini terpaksa harus tinggal di sana, masalah biaya dan kurang lahan
Lantaran berada di tempat tinggi, jadi bukan hal yang wajar kalau kecelakaan bisa datang kapan saja
Apalagi ditambah keadaan rumah yang parah……
Namun bagaimana lagi, hampir tak ada lagi pilihan
Jika melihat kampung atas atap di Hongkong ini tentunya bikin kita bersyukur hidup di Indonesia. Pasalnya lahan masih banyak terbuka, dan orang dengan penghasilan pas-pasan pun bisa dengan mudah memiliki rumah. Coba bayangkan kalau Indonesia sepadat dan semahal Hongkong masalah lahannya, bisa-bisa potret di atas atau yang bahkan lebih parah lagi bisa ada di negeri kita.