Ksatria [Image Source]
Dari dulu hingga sampai sekarang, saat membicarakan soal kesatria, yang ada di kepala kita adalah seorang pahlawan pemberani, pembela kebenaran, dan penolong yang lemah. Tapi tunggu dulu, ternyata reputasi baik dan berbunga-bunga ini nggak sepenuhnya benar! Ya, kalau membaca realita yang ada, sosok pahlawan mungkin bisa dikatakan sebagai sosok yang kurang ajar dan sangat menyebalkan.
Ada banyak catatan yang menuliskan kalau kesatria ternyata orang-orang yang menyebalkan, alih-alih gagah seperti yang ada di film-film. Seumpama para kesatria ini hidup di zaman sekarang, maka mungkin ribuan hujatan bakal selalu dilontarkan kepada mereka.
Ini tentu agak kontrakdiksi dengan apa yang kita tahu, tapi serius, para kesatria itu adalah orang-orang yang menyebalkan. Tak percaya? Berikut beberapa alasannya.
Menjadi rakyat biasa di abad pertengahan itu susah, karena kamu harus berjuang agar bisa bertahan hidup. Tapi, seorang kesatria nggak perlu bersusah payah memeras keringat untuk bisa hidup enak. Pasalnya, hanya dengan bersumpah untuk selalu setia pada raja, mereka sudah akan mendapatkan tanah dan rumah yang luas untuk dirinya. Mereka juga akan mendapatkan pelayan atau budak untuk merawat lahan dan rumah yang dimilikinya.
Saat peperangan, kesatria tidak boleh sampai dibunuh meskipun mereka bertempur untuk pihak lawan atau bahkan meski mereka sangat kejam. Pasukan biasa yang membunuh seorang kesatria malah bisa mendapatkan hukuman yang sangat berat. Hal ini karena kesatria yang tertangkap terkadang bisa ditebus kembali oleh rajanya. Jadi mereka tidak boleh sampai tewas atau terluka parah.
Sikap kesatria yang sering diagung-agungkan selama ini sama sekali beda dengan yang terjadi dulu. Kebanyakan orang akan menganggap mereka sebagai sosok terhormat yang melindungi hak-hak orang lemah dan punya sikap keadilan yang tinggi. Tapi kenyataannya nggak seperti ini.
Menjadi seorang kesatria adalah keistimewaan orang kaya. Memang orang miskin biasa juga bisa menjadi kesatria. Tapi itu hanya terjadi jika mereka melakukan sesuatu yang sangat luar biasa dalam peperangan atau menyelamatkan nyawa seorang raja.
Salah satu peraturan yang harus diikuti oleh kesatria adalah harus selalu membela kehormatannya jika ditantang. Untuk memanfaatkan hal ini, pada abad ke-14 dan 15 mereka sering berkumpul dan ‘nongkrong’ bersama di tempat yang sering dilewati seperti jembatan atau sungai hanya untuk berkelahi dengan orang-orang yang lewat.
Dengan keistimewaan dan perilaku yang buruk seperti itu, rasanya tidak heran kalau para kesatria justru menjadi sosok yang dibenci. Mungkin sekarang istilah ‘bersikap kesatria’ tidak lagi cocok digunakan mengingat kelakuan asli mereka sebegitu keterlaluannya.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…