Di sepak bola Indonesia kerusuhan antara suporter seolah menjadi barang yang lumrah terjadi. Rivalitas mengakar dan gampangnya tersulut emosi menjadikan hal tersebut sulit dihindari. Seperti beberapa hari lalu terjadi bentrok antara Bonek dan The Jack di daerah Bantul. Pertikaian ini bukanlah kali pertama, sebelumnya masih banyak lagi kisah saling gesek antar oknum pendukung bola tanah air.
Meski bukan perkara mudah untuk menumpas hal tersebut, namun tidak berarti bentrok suporter tak bisa diminimalisir. Salah satu caranya kita bisa meniru Inggris yang juga sebenarnya alami nasib yang sama dengan Indonesia. Bahkan Fanatisme di sana bisa dikatakan lebih besar lagi dari pada pendukung bola tanah air. Namun mereka jelas berbeda dalam masalah mengurusi suporter anarkis atau yang memiliki rivalitas tinggi.
Melakukan kategori menjadi cara Inggris untuk mengamankan sebuah pertandingan. Hal ini akan memudahkan mereka dalam meminimalisasi sebuah angka kerusuhan. Dalam pengelompokannya dibagi dari pertandingan biasa sampai berat yang melibatkan rivalitas tinggi antar kesebelasan. Dilansir laman Kumparan, di London seorang Polisi sudah mempunyai data matriks dalam melakukan kategori tersebut.
Ulasan di atas juga menjadikan banyak pertandingan yang memiliki rivalitas tinggi dapat tetap digelar. Pasalnya dengan munculnya kategori mereka mempunyai skenario yang tepat untuk menjaga sebuah laga tetap aman. Pengamanannya sendiri bisa dikatakan sangat ketat dengan dua lapis antara dalam dan luar. Untuk di pertandingan mereka mengutus steward yang jumlahnya ratusan. Sementara di luar mereka akan mengawal seorang pendukung dari tempat datang sampai pulang dari stadion. Bahkan mereka difasilitasi tiket grup agar tetap jadi satu kelompok besar.
Selain manusianya, mereka juga melakukan minimilisasi bentrok suporter dengan perubahan insfrakstruktur stadion. Dilansir laman Detik Sport, mereka mengubah tribune berdiri dengan kursi duduk satu orang satu tempat. Beberapa kamera CCTV digunakan untuk mengantisipasi benih keributan di dalam stadion. Mereka juga melakukan standar pengecekan suporter seperti saat kita berada di sebuah bandara yang mendetail.
Kendani hal ini dianggap intervensi berlebihan, namun cara ini bisa dikatakan ampuh untuk mengeliminasi sebuah kerusuhan di sana. Kondisi ini juga membuat Inggris menjadi negara terdepan masalah keamanan pertandingan bola di Eropa. Jadi bagaimana nih apakah cara-cara ini juga cocok untuk diterapkan di kompetisi nasional? Namun ulasan tersebut sekilas mirip dengan cara pengamanan di kompetisi Indonesia, bagaimana menurutmu?