Namanya suku terpencil selalu identik dengan sebuah kepercayaan yang aneh. Ada yang menyembah binatang, pohon dan benda aneh lainnya. Bahkan mereka rela memberikan persembahan terbaiknya demi benda-benda tersebut
Namun beda lagi dengan suku Vanuatu, suku ini malah memuja tentara dan pesawat terbang. Mungkin memang aneh di mata kita, tapi namanya kepercayaan ya sah-sah saja bagi mereka. Penasaran dengan suku unik dengan dewa yang agak nyleneh ini, simak ulasan berikut.
Memuja Pesawat Terbang
Ya, aneh memang tapi itulah yang terjadi. Suku di sini benar-benar memuja sebuah pesawat dianggap sebagai dewanya. Uniknya lagi para tetua-tetua menggunakan sebuah medali para tentara Amerika kemudian melakukan ritual-ritual pemujaan. Sedangkan yang lain menuliskan kata “USA” di dadanya serta mengikuti kata-kata para tetua. Terakhir mereka kan berkeliling memutar-mutar dan upacara akan selesai saat bendera Amerika Serikat dikibarkan. Upacara yang dianggap nyleneh ini selalu dilakukan suku Vanuatu pada setiap bulan Februari. Entah itu sebuah propaganda atau bukan, tapi mereka menganggap tentara Amerika seperti Tuhannya.
Dewa mereka adalah John Frum
Diketahui seorang tentara Amerika bernama John Frum selalu rutin berkunjung ke sini dengan menggunakan pesawat. Dan saat kedatangannya, Frum selalu membawa kelimpahan untuk rakyat. Entah dia membawa logistik, alat teknologi dan barang-barang lain dari Amerika. Warga Vanuatu sangat menghormati sosok ini, bahkan mereka menyembah-nyembah seperti layaknya Dewa mereka. Akhirnya jadilah sebuah agama bagi mereka di mana Tuhannya adalah seorang Tentara bernama John Frum. Bahkan uniknya suku ini memiliki lambang agama dengan kepala si tentara itu sebagai simbol utamanya
Ada para dukun penghubung
Seperti halnya sebuah agama, ada pula pemimpin spiritual di suku ini. Dia adalah tetua yang akan menghubungkan para anggota suku dengan John Frum. Dan ternyata cara menghubungkan mereka adalah sebuah alat. Ya, ternyata para tetua menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan John Frum. Hanya para tetua saja yang boleh menggunakan alat itu untuk berbicara dengan dewa mereka. Suku Vanuatu selalu berharap akan kedatangan John Frum ke tempat mereka. Dan setiap tanggal 15 Februari mereka meyakini suatu saat akan datang kembali kepada suku Vanuatu. Padahal nasib John Frum sendiri tidak tahu bagaimana, namun mereka tetap mengharapkannya.
Ada juga yang memuja pangeran Philip
Tak hanya John Frum, pangeran Philip dari Inggris juga dijadikan semacam dewa orang penduduk di suku ini. Saking taatnya mereka bahkan ada yang rela menyimpan foto pangeran Philip untuk dipasang dirumah. Sering mereka berdoa melalui foto-foto pangeran itu. Uniknya mereka menganggap suami dari ratu inggris itu adalah keturunan langsung dari dewa.
Cikal bakal bungee jumping
Seperti yang diketahui bahwa suku yang satu ini sangat terkenal dengan ritual kedewasaan yang bernama Gol. Ya, ritual ini dipercaya sebagai cikal-bakal dari bungee jumping modern ini. Saat anak suku Vanuatu tumbuh dewasa, maka dia harus berhasil melakukan ritual ekstrem yang satu ini. Sang anak harus meloncat dari ketinggian luar biasa dengan keadaan diikat kakinya. Sangat mirip dengan bungee jamping tapi sayangnya penyangga yang digunakan hanya terbuat dari kayu semata.
Kepercayaan yang dianut oleh suku Vanuatu ini memang unik, namun mereka tidak dapat disalahkan. Karena ketertinggalan mereka pada teknologi, membuatnya menganggap orang sebagai dewa penolongnya. Hal ini sebenarnya sebagai refleksi bagaimana pentingnya sebuah pemerataan pengetahuan dan teknologi.