Menjadi seorang kepala negara itu bukanlah hal yang mudah karena harus memimpin setiap aspek dalam sebuah negara. Meski begitu, ternyata ada juga yang bisa menjabat sebagai kepala negara dalam waktu yang cukup lama.
Banyak cerita tentang sosok yang mampu menjadi kepala negara dalam waktu yang lama. Namun seseorang dengan jabatan yang singkat jarang terdengar. Berikut ini beberapa orang yang berhasil menjadi kepala negara meskipun untuk waktu yang singkat.
1. Khalid bin Barghash – 2 hari
Khalid bin Barghash pernah menjabat sebagai sultan di negara pulau kecil, Zanzibar pada tahun 1896 hanya menggantikan sepupunya Hamid bit Thuwaini yang meninggal tiba-tiba. Kerajaan Inggris menolak mengakui Khalid sebagai pemimpin Zanzibar dan mengirimkan ultimatum agar mengundurkan diri dalam waktu 2 hari.
![Khalid bin Barghash [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Khalid-bin-Barghash.jpg)
2. Diosdado Cabello – 1 hari
Pada tahun 2002, sebuah kudeta memaksa pemimpin Venezuela, Hugo Chavez untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Namun, pendukuk Chavez melawan dan berhasil mengambil alih istana presiden. Dalam masa pemberontakan tersebut, Chavez akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
![Diosdado Cabello [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Diosdado-Cabello.jpg)
3. Ratu Tevita Momoedonu – 24 jam
Laisenia Qarase, seorang politikus yang ambisius ditunjuk sebagai perdana menteri sementara di Fiji pada tahun 2000 karena adanya kudeta militer. Jabatan sementara tersebut akan segera berakhir dalam waktu 1 tahun dan ia tidak bisa mengikuti pemilihan karena konstitusi Fiji.
![Ratu Tevita Momoedonu [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Ratu-Tevita-Momoedonu.jpg)
4. Roger LaFontant – kurang dari 24 jam
Tahun 1991, presiden Haiti mengundurkan diri dari jabatannya dan orang yang seharusnya meneruskannya adalah Ketua Mahkamah Agung Haiti, Ertha Pascal-Trouillot. Ertha kemudian dengan segera merencanakan pemilihan umum yang demokratis, namun jenderal Roger LaFontant melakukan kudeta dan menjatuhkan Ketua Mahkamah Agung.
![Roger LaFontant [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Roger-LaFontant.jpg)
5. Dr. Joseph Goebbels – 5 jam
Ketika tentara komunis Rusia merangsek ke Berlin yang hancur, salah satu dekrit Presiden Adolf Hitler yang terakhir adalah menunjuk Joseph Goebbels sebagai pemimpin Nazi Jerman selanjutnya. Hitler yang telah diliputi rasa takut dan paranoia percaya, bahwa Joseph Goebbels yang merupakan menteri propagandanya adalah satu-satunya orang yang bisa ia percaya untuk meneruskan jabatannya, meskipun pengalaman kepemimpinan Joseph Goebbels sebenarnya juga dipertanyakan.
![Dr. Joseph Goebbels [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Dr.-Joseph-Goebbels.jpg)
6. Boris Yeltsin – kurang dari 5 jam
Pada tahun 1998 di tengah kemelut krisis politik, Presiden Rusia Boris Yeltsin membubarkan perdana menteri beserta jajaran kabinetnya. Yeltsin membuat reputasinya semakin buruk dengan langkah politiknya yang tidak biasa ketika ia menjadikan dirinya sendiri sebagai Perdana Menteri.
![Boris Yeltsin [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Boris-Yeltsin.jpg)
7. Skënder Gjinushi – 2-5 jam
Sali Berisha menjabat sebagai presiden Albania meskipun ia sebenarnya kalah dalam pemlihan presiden. Akhirnya, karena kemarahan masyarakat yang semakin memanas, Sali Berisha turun dari jabatannya sehingga Skënder Gjinushi naik menjadi presiden.
![Skënder Gjinushi [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Skënder-Gjinushi.jpg)
8. Carlos Manuel Piedra – 2-5 jam
Pada tahun 1959, pemerintahan Batista yang memimpin Kuba sebelum Fidel Castro mendapatkan kekuatannya terus runtuh. Ketika para pemberontak semakin mendekat ke Havana, ibu kota Kuba, gelombang mengundurkan diri dari dunia politik bermunculan. Presiden Batista mengundurkan diri, begitu juga dengan wakilnya Anselmo Alliegro yang mengundurkan diri keesokan harinya.
![Carlos Manuel Piedra [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Carlos-Manuel-Piedra.jpg)
Sebagai presiden, ia meminta warga Kuba untuk mematuhi peraturan dan bersumpah akan memimpin Kuba untuk melewati krisis. Namun, hanya beberapa jam kemudian, Piedra kabur ke kedutaan Amerika karena pemberontak telah mengepung istananya. Maka berakhirlah jabatannya selama 2 jam sebagai presiden.
9. Siaka Stevens – 30 menit
Pada tahun 1967, Siaka Steven terpilih sebagai presiden Sierra Leone hanya dengan selisih yang kecil. Namun presiden yang masih menjabat menolak untuk meninggalkan kantor kepresidenan. Untuk menjatuhkan Steven, hanya beberapa menit setelah disumpah, pihak militer menerobos ke dalam ruangan dan menangkapnya.
![Siaka Stevens [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Siaka-Stevens.jpg)
10. Luis Filipe – kurang dari 30 menit
Pada tahun 1908, putra mahkota Filipe menemani ayahnya, raja Carlos dari Portugis dalam sebuah tur kerajaan. Para pasukan revolusi menyerang rombongan kerajaan dan menembak pangeran Filipe beserta ayahnya.
![Luis Filipe [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/Luis-Filipe.jpg)
Itulah tadi beberapa kepala negara yang ternyata hanya mampu menjabat dalam waktu yang sangat singkat. Saingan atau taktik politik menjadi penyebab singkatnya jabatan mereka. Namun memang begitulah politik, penuh dengan hal-hal yang sulit diduga.