Indonesia kembali kehilangan salah satu seniman film terbaiknya, yakni aktor Henky Solaiman yang dikabarkan telah meninggal dunia pada Jumat (15/5/2020). Sebelumnya, ia sempat menjalani operasi kanker usus pada Maret 2020. Jika dilihat secara umum, mereka yang menderita kanker usus biasanya mengalami perubahan kebiasaan saat buang air.
Gejala yang dirasakan biasanya adalah diare, sembelit dan demam ringan. Sayang, tanda-tanda awal tersebut sering diabaikan karena dirasa masih normal. Sikap cuek ini tentu saja berbahaya karena penyakit tersebut bisa menyebabkan kanker usus besar Lantas, apa saja gejalanya?
Adanya perubahan terhadap kinerja usus
Ilustrasi kinerja usus [sumber gambar]Kinerja usus yang tidak biasanya sangat berpengaruh pada kebiasaan buang air besar atau inkontinensia. Bagi penderitanya, gejala yang dirasakan adalah diare atau sembelit yang diakibatkan adanya tumor. Hal inilah yang kemudian membuat kotoran (feses) berubah bentuk dari padat menjadi lebih tipis dan cair. Hal ini biasanya dirasakan selama beberapa hari.
BAB berdarah
Ilustrasi BAB berdarah [sumber gambar]Salah satu ciri lain dari gejala kanker usus besar yang bisa dikenali adalah perubahan saat buang air besar (BAB). Biasanya, kotoran yang keluar disertai dengan darah. Jika hal ini sudah terjadi, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter dengan metode colok dubur. Menurut dr Ibrahim Basir, SpB-KBD dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia Jakarta Raya (IKABDI Jaya), hal tersebut untuk mendeteksi apakah ada polip atau lendir yang menjadi gejala kanker usus besar.
Merasakan kram atau sakit perut
Ilustrasi kram perut [sumber gambar]Kram pada perut yang dirasakan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, juga bisa menjadi salah satu gejala awal dari kanker usus. Biasanya, hal ini dibarengi dengan perut yang terasa kembung dan kosong meski telah diisi makanan. Tak hanya kram, perut juga akan merasakan nyeri.
Penurunan berat badan
Ilustrasi berat badan turun [sumber gambar]Penurunan berat badan akibat gejala kanker disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan zat yang disebut sitokin. Selain dikeluarkan untuk melawan kanker, senyawa tersebut secara bersamaan juga membuat nafsu makan berkurang dan mengurangi massa otot. Tak heran jika hal ini kemudian berimbas pada penurunan nafsu makan. Hal tersebut biasanya juga diikuti rasa lelah yang luar biasa pada tubuh.
Badan mengalami kelelahan
Ilustrasi kelelahan [sumber gambar]Gejala kanker usus yang diidap oleh penderita juga biasa menyebabkan kelelahan. Hal tersebut terjadi karena sel kanker yang ada telah menyedot energi tubuh, meski perut telah diisi oleh makanan. Belum lagi penurunan massa otot dan nafsu makan, membuat tubuh semakin lemah dan rentan mengalami gejala lanjutan yang lebih parah dari sebelumnya.
Belum ada penjelasan yang spesifik mengenai penyebab terjadi kanker usus besar. Namu, beberapa kebiasaan buruk seperti merokok, jarang berolahraga, tidak mengonsumsi makanan berserat, dan menenggak minuman beralkohol diduga mampu meningkatkan resiko terserang penyakit tersebut. Yup, mulai hidup sehat yuk Sahabat Boombastis.
Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.