Tak hanya Indonesia, kemacetan adalah masalah yang menjadi PR dan tugas tersendiri untuk setiap negara. Lamanya di jalanan karena kendaraan yang merayap pastinya membuat kesal dan jengkel di dalam hati tho? Bagaimana tidak, dengan tidak terjebak macet seharusnya ada banyak pekerjaan yang bisa kamu lakukan, dibanding hanya berdiam dan menunggu jalanan sepi.
Yap, kemacetan tak hanya dimiliki oleh Jakarta, atau mungkin daerah yang padat penduduk dengan berjibun kendaraan saja, di beberapa negara maju juga mengalami hal serupa, bahkan lebih parah dari yang diderita oleh Indonesia. Berbicara tentang macetnya jalanan, kali ini Boombastis akan menguraikan tentang kemacetan di beberapa negara yang tak kalah dengan Indonesia. Seperti apakah kira-kira? Yuk, simak uraian berikut!
Siapa yang tak mengenal negara satu ini? China atau Tiongkok adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat, penduduk paling padat, dan tingkat urbanisasi yang terus meningkat setiap tahunnya. Rekor kemacetan terparah terjadi pada tahun 2010, setidaknya membutuhkan waktu 12 hari untuk bisa keluar dari kemcetan total sepanjang 100 Km di daerah Tibet.
Setelah ditelusuri, kemcetan ini tidak hanya dipicu oleh semakin padatnya kendaraan yang memenuhi jalanan, tetapi juga adanya truk pembawa beton untuk perbaikan jalan. Truk-truk tersebut mengangkut barang yang harus diturunkan di tengah kemacetan. Akibatnya, dampak dari kemacetan ini pencurian dimana-mana karena sopir yang terlalu lama meninggalkan mobil mereka. Hayooo, parahan mana sama Indonesia?
Saat kamu mungkin sedang terjebak oleh macet, jangan buru-buru marah lalu mengklakson dengan kesal, tapi ingatlah dengan Sao Paulo, salah satu kota terbesar yang ada di Negara Brasil yang menyandang gelar kemacetan terburuk di dunia. Setiap hari kamu akan ditemukan dengan lampu mobil yang menyala, persis seperti lautan, sejauh mata memandang jalanan akan dipenuhi dengan kendaraan roda 4 saja.
Bagi negara yang berpenduduk 11 juta jiwa ini,macet adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan mereka. Kemacetan rata-rata yang terjadi adalah 180 Km, bahkan pada tahun 2009, Sao Paulo mengalami kemacetan sepanjang 293 Km.
Pada tahun 1990 Jepang pernah mengalami macet sepanjang 135 Km karena banyaknya kendaraan yang hendak menghabiskan liburan musim panas. Ternyata, macet ternyata tak melulu soal kendaraan roda dua dan empat saja, para pejalan kaki di Jepang juga mengalami hal serupa. Macet pejalan kaki di Jepang biasanya terjadi saat waktu berangkat dan pulang kerja, pukul 06.00-09.00 serta 19.00-21.00.
Mereka akan mengantri berebut untuk memasuki kereta yang mengantarkan mereka ke tempat bekerja. Sepanjang perjalanan, yang akan kamu lihat adalah para pekerja yang tertidur pulas di kereta sambil berdiri. Bayangkan saja bagaimana sensasinya memanfaatkan jam berangkat kerja untuk waktu sitirahat?
Selain masalah banyaknya prostitusi, kehidupan yang hedon, kemacetan juga menjadi issu yang sudah bukan rahasia lagi di Rusia. Kemacetan di negara ini sering terjadi karena turunnya salju yang menutup jalan sehingga kendaraan tidak bisa bergerak dengan leluasa. Pada tahun 2012, kawasan daerah Tver, di wilayah barat laut Rusia pernah macet mengular sepanjang 200 Km selama kurang lebih 3 hari.
Panjangnya jarak macet ini membuat para aparat sampai membuka dapur lapangan untuk melayani para sopir kendaraan yang terlantar dan kelaparan. Kondisi macet tersebut juga diperparah dengan tidak adanya mobil tangki, tak ada air, tak ada bahan bakar, sehingga mereka harus bersabar dan terperangkap dalam kemacetan itu.
Kapan macet paling parah yang pernah kamu alami? Selain macet harian yang bisa berlangsung sampai berjam-jam, mecet paling parah di Indonesia biasanya menjelang lebaran, saat semua orang berebut untuk mudik ke kampung halaman masing-masing. Hampir sama seperti yang terjadi di Perancis, pada saat liburan menjelang, jalanan Perancis akan berjubel dan sesak kendaraan.
Bayangkan saja bagaimana frustasinya, niat liburan kok malah tererjerat di jalanan. Tercatat dalam Guinness World of Record, pada tahun 1980 Perancis pernah mengalami cuaca buruk dan jalan raya padat kendaraan sepanjang 175 Km. Tol autoroute yang biasanya menjadi jalan alternative juga tak bisa berkutik. Parah!
Kalau di Indonesia kamu terus membunyikan klakson, mengumpat, kesal dalam hati karena kendaraan tak kunjung bisa bergerak, maka sadarlah bahwa macetmu belum ada apa-apanya dibanding negara di atas. Bersabarlah sedikit, apalagi kalau hanya lampu lalu lintas yang merahnya satu menit, mengeluarkan kata kasar juga tak akan memperbaiki macet bukan?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…