Maharashtra adalah sebuah provinsi ketiga terbesar di India serta merupakan wilayah dengan populasi terbesar kedua di dunia. Ada lebih dari 110 juta penduduk yang tinggal di sana dan ibukotanya, Mumbai, memiliki populasi hingga 18 juta orang.
Dengan banyaknya kesempatan bisnis dan standard hidup yang lebih tinggi membuat para pendatang dari provinsi lainnya tertarik untuk tinggal di kota ini. Namun saat ini, provinsi tersebut tengan mengalami kekeringan terparahnya.
1. Kekeringan Terparah Selama 100 Tahun
Wilayah Maharashtra telah beberapa kali mengalami kekeringan. Kekeringan terburuknya yang pertama terjadi pada tahun 1972. Beberapa upaya penanggulangan yang dilakukan antara lain penanaman pohon, konservasi tanah, menggali kanal, dan membangun penampungan air buatan.
2. Jumlah Air yang Sangat Menipis
Selama 2 tahun terakhir, hujan yang turun di daerah tersebut terhitung sangat sedikit dan bahkan terendah selama 20 tahun terakhir. Akibatnya, sangat sedikit air yang bisa masuk dan tersimpan di sumur-sumur.
3. Maharashtra Menjadi Kuburan Bagi Para Petani
Sejak Januari 2014 saja, sebanyak 900 petani memutuskan bunuh diri akibat gagal panen. Bayangkan apa yang terjadi dengan kekeringan besar yang saat ini melanda. Sebanyak 1.109 petani akhirnya memilih untuk bunuh diri sejak kekeringan terjadi.
4. Usaha Pemerintah Menanggulangi Kekeringan
Pemerintah telah melakukan beberapa usaha penanggulangan. Sekolah-sekolah bahkan mengakhiri periode akademisnya lebih awal untuk mengurangi populasi kota. Pemerintah juga memerintahkan untuk menutup kolam renang selama 3 bulan berikutnya.
5. Ironisnya Air Digunakan Untuk Penyelenggaraan IPL
Mengingat betapa parahnya tingkat kekeringan yang terjadi hingga memakan korban para petani yang bunuh diri, kita akan mengira masalah tersebut menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Tapi nyatanya tidak. Air malah dialokasikan untuk sesuatu yang lain termasuk penyelenggaraan IPL atau Indian Premier League.
Sangat ironis jika dalam keadaan yang begitu mengenaskan, pemerintah malah menyelenggarakan IPL di kota yang sedang mengalami kekeringan. Padahal segala air tersebut seharusnya bisa digunakan untuk membantu para korban kekeringan juga para petani yang tengah putus asa. Apalagi petani ini sebenarnya adalah tulang punggung ekonomi negara juga.