Negeri China dari dulu memang terkenal dengan kedisiplinannya. Apalagi terkait dengan pekerjaan, para pegawai sama sekali enggak boleh lelah sedikit saja. Kalau berani sedetik saja si karyawan menghentikan pekerjaan, mereka selamanya akan menghilang dari daftar karyawan di perusahaan tersebut.
Tidak hanya itu, para pegawai di China juga dituntut untuk sempurna saat bekerja. Ada banyak target dibebankan ke bahu karyawan guna menyejahterakan perusahaan. Mirisnya, jika si pegawai tidak memberikan kepuasan bagi perusahaan, harus siap-siap dihukum seberat-beratnya.
Mungkin yang kita pikirkan hukumannya hanya berupa Surat Peringatan (SP) atau pemotongan gaji. Tapi kenyataannya tak sesederhana itu Sahabat Boombastis. Penulis beri contoh kejadian yang dialami oleh salah satu perusahaan di Kota Shandong, China beberapa hari lalu. Manajer menghukum karyawannya yang tak memenuhi target penjualan akhir tahun untuk merangkak di tengah kota.
Sebenarnya kejadian seperti ini bukan yang pertama di China. Menukil dari rakyatku.com, ada beberapa hukuman yang tak kalah sadis dari ini. Seperti saling tampar antar karyawan, memakan ulat hidup, mencekok labu pahit dan juga minum air toilet. Ih, jorok banget kan?
Fenomena seperti ini tentu bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia. Di mana Indonesia hanya memberikan hukuman yang cukup ringan. Mulai dari surat peringatan, pemotongan gaji hingga pemecatan jika dirasa si karyawan sudah benar-benar melakukan kesalahan fatal. Tentunya Indonesia tidak akan sekejam perusahaan di China. Sebab negara kita sangat menjunjung tinggi yang namanya hak asasi manusia.
Memang selama ini kita melihat banyaknya karyawan yang demo lantaran pekerjaannya terlalu berat. Alasannya mulai dari terlalu banyak lembur hingga gaji yang tak sesuai dengan beban pekerjaannya. Hal tersebut memang sangat wajar untuk dilakukan karena para karyawan meminta haknya. Namun ada kalanya Sahabat Boombastis tak boleh emosi melihat itu semua lantaran banyak yang tak seberuntung kita seperti di China tadi.
BACA JUGA : Fakta Pekerja Mainan di Tiongkok yang Ternyata Nasibnya Bikin Hati Terenyuh
Pada intinya, kita harus bersyukur dengan semua yang kita dapatkan saat ini. Meski pekerjaan yang kita ampu termasuk dalam porsi berat, tapi coba renungkan lagi jika banyak di luar sana yang tidak beruntung Sahabat Boombastis semuanya. Kita masih beruntung dilindungi oleh hak asasi manusia. Sedangkan di China, sepertinya masih belum ada perlindungan untuk para pekerja.