5. IKEA Menggunakan Tahanan Politik Sebagai Buruh
Perusahaan mebel ini juga pernah mengasosiasikan perbudakan. Pada tahun 2012 pihak IKEA mengakui perusahaan menggunakan tahanan politik sebagai pekerja pabrik. Mantan tahanan politik bersama bagaimana aparat lapas digunakan untuk mengatur kuota produksinya.
Jika para buruh tidak dapat memenuhi sesuai target, meraka akan dimasukkan kembali keruang isolasi selama kurang lebih 10 hari. Karyawan IKEA sendiri yang mengetahui hal tersebut memilih diam dan menutupi fakta yang menyeramkan ini.