Kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja tak terkecuali di tempat ramai seperti bandara. Khusus kejahatan di bandara, pelakunya bukan hanya penjahat yang memang sengaja menyusup masuk ke dalamnya namun terkadang pegawai bandara sendiri yang melakukannya dengan tujuan tertentu.
Seperti kasus pelecehan seksual yang belum lama ini terjadi di Bandara Ngrah Rai, Bali. Seorang turis cantik asal Australia mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum imigrasi bandara. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut ini beberapa kejahatan yang sering terjadi di bandara.
Bagi orang yang sering bepergian jauh dengan menggunakan pesawat terbang tentu tidak asing dengan urusan bagasi. Akhir-akhir ini banyak laporan tentang pencurian bagasi di bandara yang meresahkan para penumpang. Pembobolan bagasi ini biasanya terjadi ketika penumpang sedang lengah.
Dalam kasus ini diduga pelakunya adalah seorang oknum dalam bandara. Ia melakukan kerjasama dengan oknum petugas di area X-ray dan porter di ground handling bandara. Biasanya tikus bagasi ini akan melakukan pembongkaran paksa terhadap koper penumpang. Caranya yaitu dengan menyilet bagian dalam koper dan merogoh isinya, setelah itu koper akan dilem kembali agar sulit dibuka.
Selain itu ada juga yang menusukkan pulpen pada resleting yang kemudian ditutup kembali dengan menarik pengancing resleting. Sindikat pencurian bagasi ini biasanya memanfaatkan lokasi-lokasi strategis seperti Loading Master atau pengatur berat bagasi, Porter atau penjaga barang dan petugas X-Ray. Jika Anda salah satu mengguna jasa pesawat terbang usahakan untuk mewaspadai titik-titik rawan tersebut.
Kejahatan berikutnya yang sering terjadi di bandara adalah pelecehan seksual. Jenis kejahatan ini paling banyak menimpa para tamu perempuan. Kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun hampir semua bandara di dunia pernah memiliki kasus pelecehan seksual ini.
Kasus terbaru di Indonesia menimpa seorang wanita asal Australia yang berlibur ke Bali. Pelecehan yang ia alami terjadi di dalam bandara Ngurah Rai. Pelecehan ini dilakukan oleh oknum Imigrasi pihak bandara. Lebih miris lagi bahwa ada laporan yang mengatakan oknum tersebut sudah berulang kali melakukan tindakan tak bermoral tersebut.
Modusnya ia memanfaatkan jabatannya untuk pura-pura memeriksa target sebagai bagian dari prosedur keamanan bandara. Sang target yang tidak tahu apa-apa dan mengira ia punya salah akan di bawa ke tempat sepi. Di sanalah oknum Imigrasi tersebut mulai menggerayangi bagian-bagian sensitiv dari tubuh korban.
Berhati-hatilah saat ada orang yang tidak Anda kenal menawarkan bantuan di bandara. Meski berseragam karyawan bandara namun belum menjamin ia tidak memiliki niat jahat. Seperti kasus yang terjadi akhir tahun 2014 lalu, seorang turis China diperkosa oleh petugas bandara.
Kasus perkosaan ini biasanya memanfaatkan kondisi kebingungan turis yang datang. Berdalih ingin membantu ternyata hanya akal bulus untuk merayu dan memperkosanya. Begitu pula yang menimpa turis China tersebut, ia datang ke Indonesia melalui bandara Soekarno-Hatta.
Ia tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia oleh karena itu turis ini kesulitan berkomunikasi. Saat tengah bingung ia dihampiri petugas keamanan bandara yang menawarkan bantuan. Pelaku yang berjumlah dua orang ini lantas membawanya ke hotel di dekat bandara. Di sanalah kedua oknum ini memperkosa turis China tersebut.
Berbagai tindakan rasis juga kerap terjadi di bandara. Kejahatan ini biasanya dipicu sentimen negatif pada kelompok tertentu yang biasanya menjadi kaum minoritas di wilayah tersebut. Bisa termasuk ras, agama atau golongan tertentu.
Tindakan rasis ini pernah terjadi di salah satu bandara kecil di Swedia. Korbannya adalah seorang wanita muslim yang memakai jilbab. Saat itu ia mengalami perlakuan kasar dari staf keamanan bandara yang menarik jilbabnya hingga lepas.
Awalnya wanita tersebut melewati metal detector, kemudian alat pendeteksi itu berbunyi. Pihak keamanan yang berjaga di sana memintanya melepaskan jilbab namun ia menolak membuaka di depan umum. Ia menawarkan melepas jilbab di dalam toilet. Pihak keamanan tidak mau mendengar dan langsung menarik jilbabnya hingga lepas.
Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukan oknum bandara yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu Anda harus selalu waspada saat berada di bandara manapun. Meski tak semua bandara mempunyai record buruk namun kewaspadaan tetap harus dijaga.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…