Dunia internet dengan segala kelebihannya telah mampu ‘menyatukan’ seluruh penduduk dunia dengan begitu cepat. Kejadian yang terjadi ribuan kilo dari tempat tinggal kita, bisa diketahui dalam waktu beberapa detik saja. Apapun yang lagi ngetrend di dunia ini, bisa gampang banget diikuti perkembangannya cukup dengan sekali pencet.
Kemudahan seperti ini kayaknya bikin kita jadi mudah juga untuk saling berbagi antar sesama teman. Rasa-rasanya semua orang pengen jadi yang terdepan dalam membagi berita, atau berpendapat mengenai sesuatu. Berita yang seru dan heboh atau yang galau dan menghujam jiwa memang asik untuk dishare. Kita bisa saling diskusi tentang berita itu, terus ikut terhanyut (sungaiii kaleeee) juga dalam emosi.
Tapi kita tau gak sih bahwa hal itu ternyata berbalik merugikan kita sendiri? Nih!
1. Dosa Karena Nyebarin Fitnah
Sudah gak bisa dihitung lagi berapa kali kita ngeshare berita yang ternyata cuma bo’ongan alias hoax alias palsu. Entah kenapa orang membuat berita seperti ini. Mungkin biar situsnya ramai, atau biar dia sendiri dianggap trendsetter, atau mungkin karena strategi politik. Bisa juga faktor ‘kebanyakan waktu’ karena aslinya dia pengangguran. Dan kita dengan bodohnya ikut-ikutan ngeshare berita kayak gini. Padahal dalam Islam, Al Quran sudah mewanti-wanti: “Wahai orang yang beriman! Jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita, maka selidikilah, agar kamu tidak menimpakan (musibah) kepada suatu kaum tanpa mengetahui, maka jadilah kamu menyesal atas perbuatan kamu itu.” (QS Al Hujurat 49:6).
Kita sering banget ngeshare sebuah berita tanpa cek dan ricek, tanpa browsing dulu beritanya benar atau nggak, tanpa mau liat siapa yang bikin berita itu. Berita abal-abal itu banyak. Semua pada rebutan nyari pembaca, nyari ‘LIKE’, nyari ‘Share’. Soalnya, semakin banyak yang baca, yang like atau share, maka makin banyak juga yang pasang iklan di situ. Akhirnya, yang bikin berita kaya raya, kita yang ngeshare malah kebagian dosa. Malu pula kalau beritanya ternyata bo’ong. Muke gile!
2. Dosa Karena Dianggap Pembohong
Ya. Ikut-ikutan nyebarin berita bohong, membuat kita juga bagian dari kebohongan. Dan gak ada sebutan lain buat mereka yang turut dalam kebohongan selain kata: pembohong. Yup! Sadar atau nggak, siapapun yang udah ngeshare berita hoax atau fitnah, tanpa ngecek dulu, adalah PEMBOHONG (duh pake hurup kapital).
Haditsnya ada loh: “Cukuplah seseorang dianggap berbohong hanya karena menceritakan seluruh yang ia dengar.” (HR Muslim al-Muqaddimah, 6; Saheeh al-Jaami, 4482). Nah loh.. Nah loh..
3. Dosa Karena turut ‘Membunuh’
Duh, belum lagi gara-gara asal ngeshare atau asal komentar, trus ada orang yang bunuh diri karena malu. Tau gak, beberapa tahun yang lalu, seorang event organizer di Jogja mati bunuh diri, gara-gara dia dinyinyirin di Twitter soalnya acaranya gak rame dan bermasalah.
Pria dari pihak event organizer tersebut mengakhiri hidupnya di rel kereta api karena malu. Bayangin betapa besarnya kekuatan sebuah sosmed. Nah, siapa yang nyinyirin beliau almarhum dulu? Dosa ‘membunuhnya’ ditanggung yaa.
4. Dosa Jadi Ruwaibidhah
Wah, apa itu Ruwaibidhah? Itu istilah dalam bahasa Arab (hati-hati ngomong bahasa Arab sekarang banyak juga yang sentimen). Artinya bisa disimak di hadits berikut ini: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun tipu daya, dimana pendusta dibenarkan, sedangkan orang jujur didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang amanat dianggap pengkhianat, di masa itu ruwaibidhah berbicara “Beliau ditanya: “Apakah ruwaibidhah itu?” Beliau bersabda: “Orang bodoh yang berbicara tentang persoalan orang banyak.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Huwaaa… Kita pasti pernah nih kayak gini. Asal komen. Biar dianggap pinter. Biar dianggap logis. Biar dianggap ngerti politik. Biar dianggap up to date. Biar dianggap macem-macem. Memang sih Rasulallah SAW gak secara eksplisit bilang kalo Ruwaibidhah itu dosa. Tapi, you know laaaaah..
Empat dosa di atas tuh hukumannya berat loh. Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban kita kelak di akhirat. Urusan nginjak ujung jempol kaki orang aja bakal ditanyain ama Allah SWT. Nggak ada urusan sekecil debu pun yang bakalan lewat ditanyain. Udah siap tanggung jawab ama dosa di atas? Mari berbenah. (emangnya rumaaaaah?)