Pro kontra pembakaran bendera yang dilakukan ole sejumlah oknum Banser beberapa waktu, memang mendulang beragam polemik d masyarakat. Bagi mereka yang mendukung, hal tersebut tidak dibenarkan dan dianggap melecehkan makna yang ada pada bendera tersebut. Namun sebaliknya, beberapa yang setuju menganggap itu bukanlah bendera tauhid yang semestinya, melainkan milik ormas tertentu.
Kejadian yang akhirnya berbuntut panjang itu, menyudutkan Banser menjadi pihak disalahkan atas insiden pembakaran bendera. Padahal, organisasi yang telah eksis sejak zaman penjajahan itu, sejatinya telah banyak memberikan jasanya pada Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan rela meregang nyawa demi kemanusiaan meski berbeda keyakinan. Seperti apa kebaikan mereka? Simak ulasan berikut.
Salah satu kisah yang paling berbekas di era Banser modern adalah kematian Riyanto. Anggota Banser yang kala itu tengah menjaga Gereja pada malam perayaan Natal. Seperti yang dituturkan oleh Inayah Wahid dalam jawapos.com, pemuda 25 tahun itu meregang nyawa setelah memeluk bungkusan plastik hitam yang ternyata berisikan bom. Benda berbahaya yang ditemukannya di bawah bangku gereja itu, langsung dipeluk dan dibawa keluar agar tak meledak di dalam ruangan. Tubuhnya pun hancur seketika karena bom yang dipeluknya tersebut.
Meski kerap disudutkan, ormas seperti Banser sedikit banyak telah ikut mewarnai perjalanan bangsa ini. Kejadian fatal seperti aksi pembakaran bendera saat peringatan Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu, seharusnya menjadi sebuah pembelajaran penting bagi para anggotanya. Hal ini dimaksudkan agar kejadian serupa tak lagi terulang di masa depan.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…