Nama Razzan Al Najjar menjadi pembicaraan santer di seluruh penjuru dunia. Perawat yang merupakan tenaga medis Palestina ini bertugas di lapangan untuk menyelamatkan nyawa para korban keganasan perang. Nahasnya, ia ditembak ketika sedang menjalankan tugas di lapangan.
Rebecca Rum adalah pihak yang dihujat habis-habisan dalam hal ini. Rebecca yang merupakan gadis asli Boston ini disebut sebagai sniper yang meluncurkan peluru panas menembus dada Razzan Jumat (1/6/2018) lalu. Tak heran, namanya muncul di mana-mana sebagai pihak yang mendapat sumpah serapah netizen. Namun, Rebecca tampaknya menolak tudingan ini, hal tersebut seperti dimuat dalam sebuah surat kabar The Times of Israel. Seperti apakah keadaan dan fakta sebenarnya mengenai Rebecca ini?
Rebecca sebelum menjadi tentara Israel
Nama dan foto-foto Rebecca menjadi viral setelah usainya pemakaman Razzan. Sebuah akun instagram @the_emancipated mengunggah foto wanita 24 tahun tersebut dan menyebutnya sebagai sniper yang menewaskan Razzan. Jika dilihat dari riwayat hidup, Rebecca lahir dan besar di Amerika Serikat.
Usianya masih 18 tahun saat ia datang ke Israel, meninggalkan semua yang ia punya dan mendaftar sebagai pasukan IDF (Tentara Pertahanan Israel) yang bergerak di bidang pendidikan. Namun, ternyata Rebecca merasa passionnya ada di lapangan. Dengan bukti fotonya, hal tersebutlah yang meyakinkan netizen jika memang dia pembunuh Razzan.
Menolak tuduhan yang dilontarkan padanya
Meskipun telah tersebar luas, tuduhan atas dirinya disebut Rebecca tak berdasar dan dirinya merasa sangat shock. Ia bahkan sudah tidak lagi menjadi anggota tentara sejak dua setengah tahun lalu. Rebecca juga menolak bahwa ia pernah berprofesi sebagai sniper di IDF (Israel Defense Forces). Bulan depan, ia akan mulai mengajar bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.
Foto yang tersebar di internet adalah unggahannya 4 tahun lalu yang diposting ulang oleh seorang warganet asal Chicago, Amerika Serikat bernama Suhair Naffal. Dari unggahan tersebutlah berbagai media mengunggah foto yang sama dan menyebut dirinya sebagai sniper yang harus bertanggungjawab.
Keluarga mendapat ancaman dan kecaman
Atas kejadian ini, Rebecca mendapatkan banyak notifikasi di berbagai media sosialnya, mulai dari Facebook, Whatsapp, hingga instagramnya yang banjir komentar negative dari netizen sejagad raya. Pesan-pesan yang dikirimkan jelas berisi ancaman dan kecaman terhadap dirinya.
Ancaman tersebut tak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi juga keluarga, sahabat, serta orang terdekat. Karena hal tersebut ia mengunggah sebuah postingan lengkap dengan video klarifikasi bahwa kabar yang telah beredar hanyalah hoax belaka. Jadi siapakah sebenarnya yang membunuh Razzan Al Najjar?
Klarifikasi dari akun yang memposting foto Rebecca pertama kali
Setelah adanya berbagai klarifikasi dan orang menyadari bahwa Rebecca bukanlah pembunuh Razzan, akun Suhair Naffal pun melakukan edit terhadap postingan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa tak bermaksud menyalahkan Rebecca atas kejadian pilu ini.
Walaupun begitu, baginya Rebecca tetaplah ‘teroris’ yang tak punya hak untuk masuk ke tanah dan menghalalkan untuk membunuh siapapun di tanah Palestina. Ia menegaskan jika Rebecca bukan dalang dari segala masalah ini dan kabar yang beredar memang hoax.
Hingga berita ini ditulis, kematian Razzan Al Najjar masih dalam proses investigasi. Baik Israel maupun Palestina, keduanya tetap akan menemukan pembunuh sebenarnya, mengingat hal ini memang melanggar kode etik yang menyatakan bahwa tenaga medis, jurnalis, haram untuk dicelakai sekalipun saat perang. Ya, semoga masalah ini segera menemukan titik terang ya Sahabat Boombastis.