Sejak kemunculannya, ISIS sampai saat ini menjadi momok bagi kedamaian dunia. Bagaimana tidak, satu persatu generasi muda diracuni pikirannya dengan pemahaman Islam yang sangat melenceng dari ajarannya. Tujuannya hanya satu, agar semakin banyak anggota mereka di seluruh penjuru dunia. Dengan semakin banyaknya anggota, makin mudah untuk mereka menguasai dunia, Marawi contohnya.
Jarang diketahui, kini kota Marawi menjadi kota mati. Semenjak beberapa kegagalan pasukan Duarte dalam merebut kembali kotanya, Marawi menjadi pertahanan utama terorisme di Asia Tenggara. Miris melihatnya, selain banyak korban berjatuhan, kota itu juga menjadi tidak bernyawa. Jadi seperti apa potret kota Marawi sekarang? Simak ulasan berikut.
Kota Marawi menjadi sebuah tempat mati, yang ada hanya ketegangan akan peperangan
Sangat banyak posko yang didirikan hanya untuk membendung serangan balik pemerintah
Tidak hanya mengusik kota, bahkan tempat ibadah jadi sasarannya
Tidak peduli dengan penduduknya, rumah warga pun tidak luput dari kegilaannya
Membendung pengaruh semakin meluas, para tentara rela mati demi negara
Memang ada penduduk di sana, tapi hanya mereka yang tunduk pada ISIS
Banyak dari warga yang memilih mengungsi daripada harus hidup bersama ISIS
Serangan pemerintah menjadi boomerang, karena yang ada malah alusista direbut oleh ISIS
Ibarat kota mati, yang ada hanya kendaraan perang yang lalu lalang
Akhirnya banyak orang terlantar, entah itu tidak bertemu orang tuanya atau memang ayah ibunya sudah tiada
Miris memang melihat keadaan kota Marawi saat ini, banyak warganya yang tidak berdosa jadi korbannya. Mulai dari dijadikan tahanan hingga yang dieksekusi mati. Ini juga sebuah peringatan bagi Indonesia bagaimana bahaya sebuah paham terorisme bila menyebar. Jangan sampai deh kota-kota di Indonesia Indonesia bernasib sama seperti Marawi.