in

4 Kasus Pacaran Ala Bocah di Indonesia yang Berakhir Mengenaskan

Masih ingat berita bocah laki-laki SMP yang menyatakan cinta kepada seorang anak SD beberapa waktu lalu? Kejadian tersebut seolah menegaskan jika pergaulan remaja di sekitar kita sudah mencapai tahap yang miris. Jika tidak segera dilakukan upaya perbaikan mendasar, tinggal tunggu waktu saja sampai anak SD yang akhirnya menyatakan cintanya kepada bocah taman kanak-kanak.

Tidak cukup dengan itu, belakangan juga marak kasus tentang pembunuhan seorang gadis SMP oleh pacarnya sendiri. Cara membunuhnya tergolong sadis bahkan untuk ukuran orang dewasa, si pelaku menggunakan palu dan menghantamkannya ke kepala sang kekasih sampai meninggal. Miris sekali, kan?

Tak hanya dua kejadian di atas, cukup sering sekali dijumpai kasus percintaan remaja yang seringnya berakhir miris, seperti deretan kejadian ini. Tidak bermaksud untuk menguak lagi aib bangsa ini, hanya saja lewat kejadian ini kita jadi bisa makin yakin kalau pergaulan sekarang sudah mencapai tahap yang tidak tertolong lagi. Berikut ulasannya.

1. Siswa SMP Dibunuh Pacar Lantaran Minta Dinikahi

Bulan Juni 2013 lalu sempat marak berita memilukan tentang seorang bocah SMP yang tega membunuh pacarnya yang sebaya di rumahnya sendiri. Alasannya sendiri diduga karena remaja berusia 15 tahun itu kaget setelah sang kekasih mengatakan ia hamil. Kalap dan tak bisa menahan amarah, bocah bernisial IF asal Tulungagung ini pun menghabisi FHM dengan cara menjeratnya dengan tali pramuka.

Berawal dari meminta pertanggungjawaban, seorang gadis SMP harus berakhir mengenaskan [Image Source]
Berawal dari meminta pertanggungjawaban, seorang gadis SMP harus berakhir mengenaskan [Image Source]
Kehabisan nafas, korban pun akhirnya meninggal di tempat. Panik, IF pun buru-buru mengubur sang kekasih di sebuah pekarangan belakang rumah seorang warga. Sedangkan baju-baju korban dibuang ke sebuah tempat sampah yang tak jauh dari lokasi penguburan.

Curiga melihat sebuah gundukan, salah seorang warga pun berinisiatif menggalinya. Betapa kagetnya, ketika yang ditemukan adalah sesosok gadis setengah telanjang yang tangannya terikat kawat. Kasus ini pun akhirnya dilimpahkan ke pihak kepolisian setempat. Tak sampai 3 jam setelah penemuan mayat korban, pelaku pun dibekuk. IF pun diganjar 15 tahun penjara sesuai dengan UURI Nomor 23 tahun 2002. Mirisnya lagi, ternyata si korban ini tidak hamil melainkan hanya terlambat menstruasi saja.

2. Pelajar SMP Tikam Perut Pacarnya yang Hamil

Kembali seorang pelajar SMP berbuat brutal terhadap kekasihnya sendiri. Kali ini menimpa seorang remaja berinisial LBM asal Tapanuli Utara. LBM mendatangi pelaku yang berinisial PHB dan mengatakan kalau dirinya tengah mengandung anak si bocah SMP itu. Keduanya pun sempat berunding dan akhirnya setuju kalau mereka akan menggugurkan kandungan.

Bingung dengan apa yang terjadi, akhirnya siswa SMP ini menikam perut pacarnya sendiri [Image Source]
Bingung dengan apa yang terjadi, akhirnya siswa SMP ini menikam perut pacarnya sendiri [Image Source]
Ketika menuju tempat yang dimaksud, kedua sejoli ini terlibat adu mulut hingga puncaknya PHB mengambil pisau yang sepertinya sudah disiapkannya dan menikam perut korban. Sang pelaku pun kabur meninggalkan korban yang kemudian meminta tolong kepada warga setempat. Korban akhirnya sempat ditolong dan kepolisian pun segera meluncur untuk membekuk pelaku.

Tak lama setelahnya, sang pelaku pun tertangkap di rumahnya sendiri. Di depan penyidik remaja tanggung ini mengungkapkan jika dirinya kalut dan bingung harus melakukan apa. Hingga akhirnya ia pun dengan tega menikam perut kekasihnya sendiri. Polisi pun mengganjar si bocah SMP ini dengan UU KUHP Pasal 361 Ayat 2 Tentang Penganiayaan Berat.

3. Siswa SMK Lempar Pacar yang Sedang Hamil ke Sungai

Jika seorang bocah SMP saja sudah berani melakukan hal-hal gila seperti di atas, maka tak perlu ditanya lagi bagaimana kelakuan remaja SMA/SMK. Tentu saja tak jauh beda bahkan seringkali lebih amoral. Seperti yang dilakukan seorang pelajar asal Jawa Barat Berinisial HR ini. Ia tega membunuh kekasihnya sendiri yang masih SMP dengan melemparnya ke sebuah sungai.

Untungnya korban masih bisa selamat setelah dilempar dari jembatan setinggi 50 meter [Image Source]
Untungnya korban masih bisa selamat setelah dilempar dari jembatan setinggi 50 meter [Image Source]
Alasannya, lagi-lagi hamil di luar nikah. Seperti yang dijelaskan oleh pelaku ketika diperiksa oleh kepolisian setempat. Ia mengaku kaget dan bingung gara-gara sang kekasih ini hamil 4 bulan. Hingga akhirnya ia merencanakan pembunuhan keji tersebut.

Pada suatu sore tersangka mengajak jalan-jalan korban dengan menyusuri sebuah jembatan di Desa Cisalada, Purwakara, tempat asal keduanya. Kemudian tanpa berpikir panjang, HR pun mendorong sang kekasih dari atas jembatan yang tingginya kurang lebih 50 meter itu. Setelah melakukan eksekusi, pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi.

Beruntung bagi korban, karena ia masih bisa diselamatkan setelah berteriak. Gadis SMP ini hanya menderita patah tulang tangan dan kaki saja. Tapi malang bagi HR karena ia akhirnya tertangkap sehari selang rencana keji tersebut. Karena masih tergolong anak-anak, maka HR hanya mendapatkan hukuman penjara 15 tahun saja.

4. Siswi SMP Tewas Dihajar Palu Oleh Kekasihnya

Meskipun masih bocah, sepertinya kita harus menganggap masalah asmara yang terjadi di kalangan remaja adalah hal serius yang butuh penanganan khusus. Pasalnya, tiap waktu selalu terjadi kekerasan yang melibatkan remaja latar belakangnya adalah asmara yang bagi kita sepele. Bahkan kadang masalah tersebut berbuntut kepada pembunuhan seperti yang dilakukan bocah SMP asal Bandung ini.

Membunuh dengan palu, perilaku ini bahkan lebih sadis daripada film-film [Image Source]
Membunuh dengan palu, perilaku ini bahkan lebih sadis daripada film-film [Image Source]
Diduga karena cemburu sang kekasih mempunyai pacar baru, SF tega menghabisi nyawa gadis belia bernama Fricilia Dina. Mirisnya lagi, SF melakukannya dengan sebuah martil dan menghantamkannya ke kepala korban hingga meninggal.

Kasus ini pun akhirnya ditangani oleh pihak kepolisian setempat yang telah berhasil menciduk pelaku tak kurang dari setengah hari setelah kejadian. Polisi masih belum bisa menetapkan hukuman bagi sang pelaku karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Tak hanya pembunuhan, pelaku juga sempat membawa smartphone korban sebelum akhirnya melarikan diri.

Beginilah potret remaja kita. Masih belia tapi perilakunya bahkan lebih rusak dari orang-orang dewasa. Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan? Semuanya, bahkan termasuk kita.  Pemerintah sendiri harus segera turun tangan dan benar-benar menumpas yang seperti ini dengan segera.

Jangan ada lagi hal-hal semacam ini terjadi. Malu, sebagai bangsa yang bermartabat dan memegang adat ketimuran. Tentunya wacana perbaikan hanya jangan berakhir di mulut saja. Kita juga harus lakukan tindakan aktif.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Hal-hal Sederhana yang Dibenci dan Ditakuti Oleh Para Diktator

Sisi Lain Kehidupan Floyd Mayweather di Luar Ring Tinju yang Tak Banyak Diketahui Orang