Kapur barus selama ini digunakan untuk pengharum kamar mandi serta tempat penyimpanan seperti laci dan lemari. Baunya yang khas bisa menjadi pengusir serangga, ngengat, kecoa, serta rayap yang akan membuat barang-barang simpanan kamu aman.
Ternyata, kapur barus ini punya banyak khasiat loh, Sahabat. Bahkan di negara-negara Arab Saudi, benda satu ini menjadi sangat istimewa. Di dalam Al-quran pun, kapur barus disebut sebagai minuman ahli surga? Lengkapnya, yuk simak ulasan Boombastis.com berikut.
Kapur barus adalah minuman ahli surga
Al-quran adalah salah satu kitab otentik yang hukumnya tak pernah pernah lekang oleh zaman. Cerita tentang kapur barus ini juga sudah ada dicantumkan di dalamnya. Tepat di surah Al-Insan: 5 disebutkan bahwa “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur”. Air kapur di sini dalam tafsir disebutkan merupakan wewangian paling bagus sebagai campuran dari minuman khamr yang diambil langsung dari mata airnya. Air kapur ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang taat dan patuh terhadap segala perintah Allah SWT.
Kapur barus sudah ada dari zaman dakwah Rosulullah SAW
Melansir historia.id, Rusmin Tumanggor dalam bukunya Gerbang Agama-Agama Nusantara, memperkirakan pada masa Nabi Muhammad SAW menyiarkan Islam di Mekah dan Madinah, kapur barus telah dikenal di dunia Arab. Bahkan mungkin bukan barang baru lagi di pasar Arab. Hal tersebut juga tidak mustahil jika kapur dibawa langsung dari Barus, Sumatra Utara (kota islam pertama di Indonesia) untuk diperdagangkan di Arab. Sejarah juga mencatat bahwa salah satu agen penyebaran agama Islam di Nusantara adalah kapur barus yang menjadi incaran para pedagang.
Berharganya kapur barus bagi orang Arab
Bagi bangsa Timur, kapur barus merupakan hal yang sangat berharga, bisa dilihat dari jejak sejarah dalam literature mereka. Penulisan Nouha Stephan menyebutkan dalam bukunya Kamper dalam Sumber Arab dan Persia bahwa istilah ‘kafur’ sudah muncul dalam syair-syair yang dipercayai ditulis sebelum Islam muncul. Di sini, kapur dibandingkan dengan minyak kesturi untuk melambangkan kontras warna putih dan hitam. Sejarawan terkemuka Ibn al-Atir dan Ibn al-Baladuri juga pernah menulis bahwa kapur ditemukan oleh penakluk Arab di antara rempah berharga ketika perebutan ibu kota Dinasti Sassanid, Ctesiphon.
Semakin langkanya pohon kapur
Pada zaman dinasti abbasiyah, kapur ini hanya digunakan oleh orang-orang kaya saja. Mereka biasanya menyajikan air kapur sebagai air cuci tangan setelah makan. Hanya saja, dengan berkembangnya zaman, posisi kapur barus ini pudar dan tergantikan oleh kayu cendana. Sekarang, daerah penghasil kapur barus pun semakin sedikit, hal ini terjadi tak lain karena adanya penebangan secara liar dan illegal. Meski aslinya dari Sumatera Utara, pohon kapur barus juga bisa ditemukan di Borneo, Jawa Barat, serta daerah-daerh di Malaysia seperti Trengganu, Pahang, Johor, dan Selangir.
BACA JUGA: Kayu Gaharu, Tumbuhan Mahal Asli Indonesia yang Konon Berasal dari Surga
Penobatan kapur barus sebagai minuman ahli surga ini sepertinya memang bukan tanpa sebab. Pasalnya, jika ditinjau dari segi kesehatan, air kapur barus bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti gangguan pernafasan, menyembuhkan luka bakar, melembabkan kulit, menyehatkan rambut, menghilangkan rasa gatal, serta banyak manfaat lainnya. Jadi, bukan Cuma buat ngusir kecoa aja ya~