Categories: Trending

Mengenal Kampung Rapunzel di Dunia Nyata

Rambut adalah bagian terpenting dari penampilan wanita. Wajah boleh cantik, tapi kalau rambutnya awut-awutan dan kusut, maka level kecantikannya bakal turun drastis. Dan sebaliknya, meskipun wajah biasa-biasa saja, kalau rambutnya wah pasti ikut terbawa cakep. Makanya, adalah haram bagi wanita untuk tidak merawat rambut, termasuk dengan cara mengikuti trend-trend yang kekinian.

Nah, berbicara masalah rambut ternyata ada yang unik dari para wanita di etnis Yao di Huangluo Village, Tiongkok. Ya, para wanita di desa itu punya semacam trend rambut sendiri yang mungkin cukup jarang ditemukan di tempat lain. Apakah itu? Hal tersebut adalah kebiasaan memanjangkan rambut, namun super ekstrem.

Seperti kebanyakan desa di China lainnya, Huangluo memiliki pemandangan alam yang sangat menarik, dan tak ketinggalan pula tradisi-tradisi kunonya yang unik. Salah satunya ya tradisi memanjangkan rambut tersebut. Untuk tradisi unik itu, penduduk Huangluo sampai mendapatkan gelar Guinness Book of Record sebagai ‘Desa dengan Wanita Berambut Terpanjang di Dunia’.

Desa rambut panjang [Image Source]
Kalau dilihat-lihat, ini seakan mirip dengan cerita Rapunzel yang memiliki rambut panjang dan menjadi lambang kecantikan dalam dunia Barbie. Bedanya, di Huangluo ini semua penduduk wanitanya adalah Rapunzel. Dari 120 wanita di Huangluo rata-rata memiliki panjang rambut 1,7 meter. Sedangkan yang terpanjang adalah 2,1 meter. Itu artinya, panjang rambutnya melebihi tinggi badannya sendiri!

Semua wanita memiliki rambut panjang [Image Source]
Selama musim panas atau musim gugur, para wanita di sini akan keluar ke sungai untuk mencuci rambut secara bersama-sama. Setelah itu mereka akan kembali menutup rambut setelah kering dengan syal biru. Uniknya, para wanita di sana tidak akan pernah memperlihatkan rambut mereka kepada para pria di desa kecuali suaminya sendiri. Itu pun hanya terjadi saat hari pernikahan saja.

Jika ada orang lain atau wisatawan asing yang tidak sengaja atau sengaja melihat keindahan rambut wanita di Huangluo, maka orang tersebut harus menghabiskan waktu 3 tahun untuk tinggal bersama keluarga wanita yang dilihatnya tersebut sebagai bentuk hukuman. Akan tetapi tradisi ini telah lama ditinggalkan sejak tahun 1987. Kini wanita Yao dapat dengan bangga menunjukkan dan menyisir rambut hitam mereka di depan umum tanpa khawatir adanya hukuman.

Para wanita menyisir rambutnya [Image Source]
Para wanita ini hanya bisa memotong rambut mereka sekali dalam hidupnya, yaitu ketika mereka berusia sekitar 16 tahun. Setelah selesai memotong rambut di usia itu, mereka diperbolehkan untuk mencari kekasih. Uniknya, rambut yang telah dipotong tersebut tidak boleh dibuang begitu saja, melainkan diberikan kepada neneknya dan dibuat sebuah hiasan ‘headpiece’. Yang lebih menarik lagi, gaya atau model rambut mereka dibentuk sedemikian rupa dengan rumit untuk mewakili status sosial mereka.

Semua wanita di Huangluo ini memakai gaya rambut hitam panjang dalam bentuk mirip nampan. Tetapi ada rincian tertentu yang mencirikan mereka mengikuti status sosial. Jika rambut hanya melilit kepalanya, maka wanita tersebut sudah menikah dan memiliki anak. Apabila masih dibungkus menggunakan tudung atau syal, maka dia masih dalam tahap mencari kekasih.

Bentuk rambut yang unik [Image Source]
Untuk merawat rambut mereka agar tetap indah dan kuat tanpa kutu, ternyata wanita di Huangluo menggunakan shampoo khusus. Mereka menggunakan bahan alami, yaitu air beras. Air beras di sini berarti sisa air yang digunakan untuk mencuci beras.

Lantas mengapa wanita di sini harus memanjangkan rambut? Dalam adat istiadat Huangluo, wanita yang memanjangkan rambutnya maka akan memiliki umur yang panjang, kekayaan, dan keberuntungan. Semakin panjang rambut maka akan semakin beruntung wanita tersebut.

Share
Published by
dwiandika

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago