#JusticeforArgo, Pelaku Kini Jadi Tersangka Tapi Belum Ditahan

Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini hari,  kini mulai menemukan titik terang. Kekhawatiran netizen bahwa kasus ini bakal mengambang kini mulai terjawab setelah sang penabrak, Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (CPP), dijadikan tersangka dalam kasus ini oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui Kabid Humas Kombes Ihsan, Polda DIY mengkonfirmasi hal ini. Mereka menyatakan bahwa status sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan, kemudian dilanjut dengan penetapan tersangka.

Jadi tersangka, CPP diancam dengan hukuman enam tahun penjara

CPP, mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM kini resmi menjadi tersangka dalam kasus tabrakan yang menghilangkan nyawa rekan sekampusnya, Argo Ericko Achfandi. Ia diduga sebagai pengemudi BMW yang menerjang Argo hingga meninggal dunia pada Sabtu dini hari lalu.

Ihsan menjelaskan bahwa ada enam saksi yang diperiksa oleh penyidik. Penyelidikan melibatkan Satuan Lalu Lintas Polresta Sleman dan tim Traffic Accident Analysis (TAA). Pelaku sendiri nantinya bakal dijerat dengan Pasal 310 Ayat 4 UU Lalu Lintas Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009. Ancaman hukuman yang bakal ia hadapi adalah enam tahun penjara.

Sesuai prosedur hukum, polisi bakal panggil pengemudi BMW untuk diperiksa

Meski sudah jadi tersangka, keinginan warganet agar CPP langsung masuk penjara harus ditahan dulu. Melalui proses hukum yang berlaku, menurut Ihsan, pihaknya akan melakukan pemanggilan dulu terhadap yang bersangkutan, setelahnya akan dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka, kemudian akan dilakukan penahanan oleh penyidik.

Sementara publik sendiri masih geram karena menganggap kasus ini berlarut-larut. Bahkan ada anggapan yang menyebutkan bahwa status CPP membuat polisi lamban dalam menangani kasus ini.

Kronologi kecelakaan yang menewaskan Argo

Kronologi kejadiannya, Sabtu (24/5/2025) malam, Argo Ericko Achfandi yang sedang mengendarai motornya di kawasan Palagan, Kapanewon Naglik, Kabupaten Sleman, dihantam oleh mobil BMW yang dikendarai CPP. Agro dinyatakan meninggal akibat kecelakaan tersebut.

Berdasarkan keterangan di lapangan, mobil BMW kesulitan mengendalikan kecepatan saat berputar balik. Akibatnya, kendaraan roda empat tersebut menabrak Argo dari belakang hingga membuatnya terpental dan mengalami luka berat di bagian kepala, serta sobekan di bibir atas, memar di paha, dan lecet di area lengan.

Gema #JusticeforArgo di media sosial, simpati netizen untuk Argo

Latar belakang sosial Argo menjadi alasan simpati netizen. Mahasiswa yang masuk tahun 2024 ini merupakan anak sulung dari seorang ibu tunggal. Sementara ayah Argo sudah meninggal sejak ia masih duduk kelas 2 Sekolah Dasar. Selain memiliki prestasi akademik, Argo juga aktif berorganisasi yang membuatnya mendapatkan beasiswa pendidikan dari BSI Maslahat.

Tagar #JusticeforArgo sendiri dibuat oleh teman-teman Argo. Mereka merasa kasus ini harus dikawal karena tidak ditahannya CPP oleh Polres Sleman karena dianggap tidak terbukti dalam pengaruh narkoba maupun alkohol dari tes urine saat kejadian.

Simpang siur kabar bikin netizen bereaksi keras

Lewat tagar #JusticeforArgo, teman-teman Argo memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan kasus ini. Lebih dari itu, berkembang pula desas-desus tentang status sosial tersangka yang merupakan anak seorang petinggi di sebuah perusahaan besar.

Seorang netizen bahkan menuding bahwa dari cerita ibu Argo, diketahui bahwa ayah penabrak sudah berada di Jogja dengan seabrek lawyer dan ‘banyak yang diputarbalikkan,’ tanpa menjelaskan secara detil apa arti dari pernyataan tersebut.

Dengan adanya tagar #JusticeforArgo, teman-teman dan mereka yang bersimpati terhadap Argo berharap kasus ini viral, diketahui dan dikawal lebih banyak orang. Terlebih adanya ketakutan bahwa kasus ini akan berakhir tanpa adanya keadilan untuk sang korban.