Di Indonesia sendiri, topik mengenai kalajengking boling setelah pidato presiden Jokowi yang mengatakan bahwa racunnya bisa dibeli dengan harga miliaran. Sang presiden pun menjamin bahwa beternak kalajengking bisa membuat seorang kaya raya –kalau berhasil. Nah, faktanya memang racun hewan ini bisa menjadi obat dan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju, seperti Amerika.
Baru-baru ini Israel juga mengatakan bahwa ada salah satu jenis kalajengking yang bisa membuatmu kaya mendadak seandainya kamu punya. Jenis yang diperlihatkan adalah kalajengking berwarna kuning yang disebut sebagai kalajengking emas. Selain ini sebenarnya masih ada beberapa nama lagi yang menjadi incaran para peneliti, seperti yang akan Boombastis.com bahas kali ini.
Deathstalker Scorpion atau kalajengking emas
Deathstalker Scorpion ini adalah jenis hewan beracun yang paling mematikan di dunia (sengatannya 100 kali lebih bahaya dari lebah) sekaligus punya harga paling mahal. Akrab disapa kalajengking emas, Deathstalker Scorpion banyak ditemukan di Israel dan menjadi hewan khas negara kaum Yahudi ini. Bayangkan saja, harga cairan racunnya untuk satu galon atau 3,7 liternya berharga sekitar 39 juta dolar AS (sekitar Rp591 miliar), seperti dilansir dari Grid.id. Namun, mendapatkan racunnya tidaklah semudah yang dikira. Satu kalajengking hanya bisa menghasilkan 2 mg saja, jadi untuk mendapatkan satu 3,7 liter dibutuhkan setidaknya 2,64 juta kali tetesan.
Indian Red Scorpion (Hottentotta Tamulus)
Sesuai namanya, kalajengking jenis ini banyak ditemukan di India, Nepal, dan Sri Lanka serta wilayah bagian Timur. Meski masuk dalam daftar hewan dengan sengatan paling berbahaya, kalajengking ini lumayan susah ditemukan. Jika dilihat dari ciri fisik, Indian Red Scorpion punya panjang 40 hingga 60 milimeter, badan berwarna oranye ke coklat hingga abu-abu dan memiliki bintik-bintik abu-abu gelap yang tersebar dari kepala ke bawah ke punggung bawah. Saat terkena sengatan sang kalajengking, seseorang bisa mengalami perubahan warna kulit, rasa mual, serta masalah pada paru-paru yang berakhir kematian secara cepat.
Arabian Fat-Tailed Scorpion (Androctonus crassicauda)
Sekilas, kalajengking ini mirip seperti kalajengking yang sering kita temukan di Indonesia. Warna kulitnya hitam dengan jepit yang besar. Saat tersengat kalajengking ini, seseorang bisa mengalami kejang, tak sadarkan diri, hipertensi, hingga kematian karena racunnya setara dengan Deathstalker Scorpion. Tetapi, walau membahayakan justru racunnya juga menjadi salah satu yang menjadi incaran para peneliti karena bisa dijadikan berbagai obat dengan harga yang mahal luar biasa pula.
Rhopalurus junceus atau kalajengking biru
Blue scorpion atau Rhopalurus junceus adalah spesies yang tak kalah menjanjikan dalam dumi medis. Para ilmuwan sepakat jika kalajengking jenis ini adalah yang terbaik untuk dijadikan sebagai pengobatan. Spesies ini banyak terdapat di Benua Amerika dan disebut sebagai Kalajengking Kuba. Kandungan obat yang terdapat dalam racun kalajengking ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemuda 17 tahun bernama Demetrio Rodríguez Fajardo dari Meksiko. Melansir detik.com, Ia menemukan rantai protein dalam racun kalajengking untuk mengobati dan menyembuhkan kanker payudara. Hingga saat ini, temuannya bahkan sudah diakui oleh Food and Drug Administration (FDA) dunia.
Nah, itulah jenis kalajengking yang diburu oleh para peneliti dunia untuk dimanfaatkan racunnya dan disulap menjadi obat. Tapi Sahabat, di Indonesia sendiri potensi untuk mengembangbiakkan hewan beracun ini masih belum memadai baik dari segi peralatan atau potensi keberhasilannya juga. Semoga ke depan negara kita lebih maju dan mampu mengimbangi dunia barat ya Sahabat.