Sadar atau tidak, sampai sekarang Indonesia masih dijajah oleh kepentingan-kepentingan asing yang ingin menguasai kekayaan alam di tanah air. Ya, Indonesia memang dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Tak heran, jika dahulu banyak sekali negara yang berlomba-lomba untuk bisa menguasai negeri ini.
Selain Belanda, Inggris dan Jepang juga pernah menduduki Indonesia. Mereka bahkan memaksa warga pribumi untuk menggarap lahan-lahan pertanian, serta bekerja di kawasan pertambangan. Semua itu dilakukan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dari sumber daya alam kita. Nah, berikut adalah lima hal yang ternyata membuat banyak negara tertarik untuk menjajah Indonesia. Yuk kita simak bersama!
Bersyukurlah bagi Anda yang tinggal di Indonesia, karena pasokan energi (baik yang terbarukan dan tidak terbarukan) di negeri ini sangat melimpah. Sumber energi yang terbarukan di Indonesia berasal dari beberapa sumber, seperti biofuel, biomassa, panas bumi, air, angin, gelombang laut, dan matahari. Sementara untuk sumber energi yang tak terbarukan, Indonesia memiliki pasokan minyak bumi dan gas alam yang sangat melimpah.
Biomassa, misalnya, dapat dihasilkan dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita. Di Indonesia sendiri, energi alternative seperti biomassa sudah dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Di Gorontalo, Anda bisa menemukan pembangkit listrik biomassa yang memanfaatkan limbah tongkol jagung. Selain itu, pemerintah juga telah menggalakkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil.
Ini menjadi salah satu alasan utama kenapa banyak negara yang ingin menguasai Indoensia. Bahkan sampai sekarang, banyak perusahaan asing yang berusaha memonopoli sumber daya alam Indonesia, terutama pada sektor pertambangan. Ya, karena negeri ini memang diberkahi dengan beragam jenis tambang yang bernilai sangat tinggi jika dijual di pasar internasional.
Beberapa hasil tambang yang banyak dicari di Indonesia adalah minyak bumi, batu bara, timah, bijih besi, bijih emas, tembaga, intan, dan nikel. Untuk penambangan minyak bumi sendiri, kita bisa menemukannya di banyak daerah di Indonesia, termasuk Pulau Sumatera, Jawa, Maluku dan Papua. Selain di daratan, pertambangan minyak bumi di Indonesia juga bisa ditemukan di area lepas pantai.
Indonesia merupakan salah satu paru-paru bumi. Hal ini karena Indonesia memiliki hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia, setelah Brasil dan Kongo. Bahkan, luas hutan di negeri ini diperkirakan mencapai 162 juta hektar. Lahan hutan terluas ditemukan di Papua (32,36 juta hektar), lalu disusul Kalimantan (28,23 juta hektar), Sumatra (14,65 juta hektar), Sulawesi (8,87 juta hektar), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta hektar), Jawa (3,09 juta hektar), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta hektar).
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, luas hutan di Indonesia terus berkurang. Bahkan menurut Guinness World Record, Indonesia adalah negara dengan tingkat kehancuran hutan paling cepat di dunia. Hal ini tentunya sangat disayangkan, apalagi Indonesia diperkirakan kehilangan luas hutannya yang setara dengan 300 lapangan sepak bola setiap jamnya. Jika tidak dihentikan, beberapa tahun ke depan mungkin kita tidak akan memiliki hutan sama sekali. Dan bukan cuma pohon-pohon kita yang akan habis, namun juga beragam jenis hewan dan tumbuhan langka yang hidup di kawasan hutan tersebut.
Indonesia memang dikenal sebagai negara kepulauan. Jadi, tak heran jika negeri ini diberkahi dengan banyak pulau yang memiliki pemandangan alam yang indah. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada tahun 2002, jumlah pulau di Indonesia mencapai 18.306 buah. Hasil tersebut didapat melalui kajian citra satelit. Dan dari sekian banyaknya pulau yang dimiliki Indonesia, ternyata hanya sekitar 6.000 pulau yang dinyatakan berpenghuni.
Ribuan pulau yang tak berpenghuni di Indonesia itulah yang akhirnya menjadi incaran negara-negara asing yang tertarik untuk menguasainya. Bahkan, masih hangat di ingatan, ketika Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Dan sayangnya, kedua pulau itu harus dilepaskan oleh Indonesia karena Mahkamah Internasional ternyata memenangkan negeri Jiran. Ini menjadi bukti kalau banyak pulau (tak berpenghuni) di Indonesia yang harus dijaga keberadaannya, sebab pastinya banyak negara yang mengincar pulau-pulau itu.
Soal hasil laut jangan ditanya, karena Indonesia memang dikenal sebagai negara maritim. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Informasi Geospasial, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466 buah, luas daratan 1.922.570 kilometer persegi dan luas perairan 3.257.483 kilometer persegi. Maka dari itu, kawasan laut menjadi area yang harus terus dijaga kedaulatannya, terutama dari para pelaku illegal fishing. Berdasarkan data Bank Dunia, Menteri Keluatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa Indonesia sudah merugi USD 25 miliar atau sekitar Rp 329 T akibat aksi illegal fishing yang merajalela selama ini.
Karena jumlah kerugian yang besar di sektor perikanan, Menteri Susi pun kemudian memberlakukan peraturan tegas seperti meledakkan kapal-kapal yang melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. Keputusan tegas itu tentunya telah memberi dampak positif bagi sektor perikanan Indonesia.
Berdasarkan penuturan Direktur Pengoperasian Kapal Pengawas (PKP) Kementrian Kelautan Perikanan (KKP), Goenaryo, sejak Oktober 2014 tercatat ada 151 kapal yang diamankan; 50 kapal Vietnam, 43 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, 20 kapal Malaysia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal Tiongkok serta14 kapal berbendera Indonesia. Langkah tegas yang telah diambil Menteri Susi rupanya juga berdampak pada anjloknya ekspor perikanan Thailand yang berimbas kepada produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Itu tentunya membuktikan bagaimana pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia telah membuat bangsa lain berpesta di atas penderitaan para nelayan di tanah air.
Inilah lima hal yang membuat banyak negara sangat tertarik untuk menguasai Indonesia. Dan hal itu tentunya masih terus terjadi sampai sekarang. Oleh sebab itu, kita harus bisa menjaga sumber daya alam Indonesia dengan baik, sehingga akhirnya tidak dikuasai oleh negara lain.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…